nah...TLKH nya muncul lagi....makasih suhu Marshall

mantaaaaaap

LEGA rasanya setelah membaca dengan cukup tegang dan terpaksa mengeluarkan napas perlahan untuk relaksasi bahwa sesi 22.1 sudah selesai dan menunggu sesi berikutnya

akhirnya muncul juga yang ditunggu, thanks suhu marshall
semoga selalu diberikan kesehatan, rezeqi yg berlimpah, amiinnnn

thx om marshal.

Up

sebelum baca ucapin .... kamsia suhu

makasih atas munculnya jilid 22.2 Suhu,, Bismillah... membaca di mulai,,,

lanjut Suhu marshall
ditunggu

ahai.. akhirnya datang lagi serangan jurus2 koay ji... thanks suhu..

Hahaha... tak percuma tiap hari menunggu cerita ini.. jalan cerita dan untaian kata" yang tersusun rapih,, sangat dahsyat,, menurut saya sajian cersil yang terbaik... " is the best "

Tega amat sih suhu Marshall, tiap apdet selalu bikin penasaran.. hiks..

apdet lg suhu. jgn lama2..

Wah bikin penasaran....
Lanjut lagi suhu....

Ahh suhu.... Lama awak menunggu detik bergulir,menit berlalu bahkan jam pun berputar-putar tiada henti kutunggu slalu setia,, syukur2,ada yang baru...ahhh teganyaaaa,

keren suhu updetannya.. tapi maaf sebelumnya suhu, ada sedikit yg mengganjal di saya yg masih awam ini. “Accchhh, aku tadi sudah menggagalkan satu upaya nenek buyut mengobati muridnya,,,,,, bagaimana baiknya ya.......? hmmmmm, lebih baik kutemukan Koay Ji terlebih dahulu baru mengunjungi Nenek buyut. Tapi, achhhh, aku lupa dengan Thian Liong Koay Hiap,,,,, apa kata Subo nanti....?”, kenapa sie lan in harus menemukan koay ji suhu? bukannya seharusnya Bu San, karena Sie Lan in kan belum mengenal Koay Ji, baru mengenal Bu San sebagai tabib muda. Maaf suhu kalo saya kurang sopan.

Raul menulis:
keren suhu updetannya.. tapi maaf sebelumnya suhu, ada sedikit yg mengganjal di saya yg masih awam ini. “Accchhh, aku tadi sudah menggagalkan satu upaya nenek buyut mengobati muridnya,,,,,, bagaimana baiknya ya.......? hmmmmm, lebih baik kutemukan Koay Ji terlebih dahulu baru mengunjungi Nenek buyut. Tapi, achhhh, aku lupa dengan Thian Liong Koay Hiap,,,,, apa kata Subo nanti....?”, kenapa sie lan in harus menemukan koay ji suhu? bukannya seharusnya Bu San, karena Sie Lan in kan belum mengenal Koay Ji, baru mengenal Bu San sebagai tabib muda. Maaf suhu kalo saya kurang sopan.

Terima kasih atas komentarnya,,,,,,, betul sekali.
Terkadang atau sering justru penulis yang "bingung" dengan tokoh KOAY JI, BU SAN dan TLKH,
maaf,,,,, maaf ,,,,,,,,,, sudah diperbaiki, meski mungkin masih akan terulang dalam bagian lain ke depan.
Mudah2an saya lebih cermat kelak....

peace
Marshall

Raul menulis:
keren suhu updetannya.. tapi maaf sebelumnya suhu, ada sedikit yg mengganjal di saya yg masih awam ini. “Accchhh, aku tadi sudah menggagalkan satu upaya nenek buyut mengobati muridnya,,,,,, bagaimana baiknya ya.......? hmmmmm, lebih baik kutemukan Koay Ji terlebih dahulu baru mengunjungi Nenek buyut. Tapi, achhhh, aku lupa dengan Thian Liong Koay Hiap,,,,, apa kata Subo nanti....?”, kenapa sie lan in harus menemukan koay ji suhu? bukannya seharusnya Bu San, karena Sie Lan in kan belum mengenal Koay Ji, baru mengenal Bu San sebagai tabib muda. Maaf suhu kalo saya kurang sopan.

Terima kasih atas komentarnya,,,,,,, betul sekali.
Terkadang atau sering justru penulis yang "bingung" dengan tokoh KOAY JI, BU SAN dan TLKH,
maaf,,,,, maaf ,,,,,,,,,, sudah diperbaiki, meski mungkin masih akan terulang dalam bagian lain ke depan.
Mudah2an saya lebih cermat kelak....

peace
Marshall

sama sama suhu Marshal.... semangat dan terus berkarya suhu. maafkan Kita2 yg tinggal menikmati malah cerewet... Piss...

akhirnya yg di nanti datang juga ... lanjut suhu

ahaa,, teliti jg bang raul ini,, sy suka kenal dan berkumpul bersama dg pembaca yg macam ini,, keren jg suhu marshall yg ternyata terus memantau karyanya. ada rencana untuk update secara marathon kah suhu?