Home → Forum → Books → Gosip Dari Dunia Silat
#1 |
Azalae
16 Agustus 2004 jam 9:48pm
 
Ini adalah kisah fiktif yang terjadi di dunia lain yang mirip dengan bumi. Saking miripnya kalo orang liat sekilas pasti menemukan banyak kesamaan dengan China sekitar dinasti Song. Bahkan pemandangan alam mirip sekali dengan geografi China saat itu. Diliat lebih teliti banyak faktor yang tidak mungkin terjadi di dunia kita. Misal di dunia ini manusia bisa lompat puluhan meter, berlari-lari di atas daun, dan dapat menyembuhkan orang lain hanya dengan menempelkan telapak tangan (biasanya sampe keluar asap segala). Nahh aneh kan. Makanya udah dibilang ini terjadi di dunia lain. Selama cerita, pada point2 tertentu akan ada penjelasan lebih mendetil, agar pembaca tidak bingung. Karena memang banyak kemiripan dengan dunia asli, bila suatu object tidak diberi penjelasan khusus, asumsikan sebagai object normal. Misal tertulis 'meja' ya udah banyangin meja, ato tepatnya meja jaman Song. ---------------- Cerita ini bermula pada suatu periode di mana dinasty yang sedang berkuasa terkenal korup. Di mana2 rakyat tidak puas dan suka ngegosipin pejabat yang konon asik menjual negara pada musuh di utara. Segala kekacauan, kemiskinan, penyakit, pencurian, kehamilan tak jelas, ayam goreng yang hilang, kucing melahirkan anjing, buaya terbang, sampe babi bernyanyi -- pokoknya kalo aneh dan meresahkan pasti salah pejabat.*1 Hari ini sesuai dengan hukum '#1 Hari Heboh: Siang Sepi Angin Kencang, Malam Hujan Geledek'. Ini merupakan peraturan alam di dunia fantasy kita. Beberapa ciri utama adalah: sepi tidak ada orang kecuali tokoh bersangkutan, bila siang hari angin bertiup kencang, bila malam ada geledek dan hujan. Yakkkk cocok dengan hukum pertama kita: di siang hari ini, tidak terlihat siapapun. Kecuali rombongan pejabat yang terdiri dari satu perwira dan beberapa pengawal. Meskipun letaknya di ibukota yang berisi ribuan jiwa, tidak terlihat seorang penduduk biasa. Okay balik ke cerita kita. Rombongan membawa seorang pejabat amat sangat penting yang menurut gosip ngetrend konon menjual peta militer pada musuh. Gosipnya salah ato harga jualnya murah. Abis punya duit kok cuma mampu bayar pengawal dikit banget. Mana kurus kerempeng semua lagi. Senjata keliatan palsu bukan besi tapi plastik. Kuda 'perang' ternyata cuma pony kecil pendek yang ngeliat orang berantem udah bingung (lah kuda perang takut liat orang berantem gimana mau dibawa perang). Santai2 aja rombongan menujuk salah satu gerbang kota dengan pengawalan yang amat sangat tak meyakinkan. Ga ada yang meriksa lorong untuk ngecheck ambush, ga ada outrider di depan ato backguard menjaga serangan dari belakng. Anyway, sudut pandang berubah terfokus ke sosok seseorang yang berdiri di atas gerbang kota. Tanpa rasa curiga rombongan mendekati. Polos, ga takut, santai aja, tak merasa bersalah. Langsung deh ketauan pasti neh orang bakal ngebunuh seluruh rombongan. Hukum kedua dunia kita: '#2 Pejabat Dihadang Pesilat, Harap Siapin Wasiat'. Ternyata sosok ini adalah seorang hwesio.*2 Nah bener seperti definisinya, si hwesio tanpa panjang lebar langsung lompat. Yak benar sekali, lompat dari puncak gerbang kota yang tinggi. Hukum fisik di dunia ini emang lain. Kalo anda bingung kok ga ada yang menghalangi, silahkan lihat hukum #1. Tanpa berusaha mengkonfirmasi kebenaran gosip dan issue, si hwesio mengeluarkan pedang. Terderang suara nyaring *criinnnggg* dan muncul sinar menyilaukan dari blade (indonya apa yah, bilah pedang?). Hwesio berteriak lantang, 'Pengkianat negara, tiba sudah ajalmu!' Sekali lompat ke depan, jarak beberapa meter antara dua sisi langsung hilang. Seolah2 terbang (emang terbang sih sebenernya, gravitasi dunia ini agak berbeda) diiringi suara angin *wwwuuuussshhhh* hwesio sudah ada persis di dekan dua pengawal paling muka. Hwesio menyabetkan pedang dengan putaran lebar datar ke muka. Kedua pengawal kurus kerempeng terpental dan tewas sekejab.*3 'Bahayaa! Musuh! 'Ambushhh! Lindungin pejabattt!' Pengawal yang lain berteriak2 tapi ga bergerak ke mana2. Teriakannya lumayan kenceng sih. Jagoan kita, si hwesio tadi, udah bertaon2 mengelilingi dunia jadi ga bingung lagi ngeliat ulah aneh. Tanpa henti ia menuju carriage (indo? dokar? ) di mana si pejabat duduk di dalam. Sabet kiri, tiga pengawal terkulai. Sabet kanan lima lainnya tewas, meskipun cuma satu yang kena pedang. Perwira rombongan pengawal melompat ke arah hwesio. Dengan tangan kosong ia mencakar. Pedang yang disabetkan ke arah perwira tertahan oleh daging.*4 Kedua telapak perwira langsung menjepit pedang. 'Cakar besi!' Hwesio mengenali jurus ini. Langsung ia salurkan tenaga dalam*5 ke pedang dan menusuk sekuatnya. Beberapa detik kemudian perwira dan hwesio menari2, melompat2, berputar2, dan melakukan pose dan gerakan yang keliatannya keren biarpun tak bertenaga. Ini dikenal dengan istilah 'jurus silat' di dunia ini. Masih ingat hukum #2? Nah sang perwira akhirnya kalah. Hwesio mendekati carriage. Tiba2 ia menendang kuda penarik. Kuda tak bersalah dengan tragisnya terlontar ke atas. Carriage terbawa hentakan keras yang pecah berkeping2.*6 Terlihat pejabat yang langsung menyembah dan memelas pada hwesio, menghimba agar nyawanya jangan diambil. Dengan gerakan kilat, terlihat sinar berkilau, dan terpisahlah kepala dari badan. Hwesio masih nyante dan pelan membungkus kepala dengan kain, yang konon merupakan dokumen perjanjian penjualan peta militer dengan negara utara. Jangan tanya deh kenapa dokumen perjanjian ditulis di kain bukan kertas. Lain daerah lain kebiasaan. Apalagi ini kain special yang kedap air. Buktinya darah mengucur ga bisa tembus. (err ... segini dulu deh. keabisan ide. udah cape juga ngetik panjang lebar. ) ---------------- *1 -- Salah satu keanehan dunia ini. Tetapi tidak satupun orang protes pada tokoh ganas. Seperti: gerombolan pengacau keamanan yang bawa2 senjata maut seperti pedang, kapak, rantai besi, ato dagger; biksu yang mestinya cinta damai tapi bawa tongkat besi suka getok kepala sampe bocor; bandit yang membawa2 bendera mengaku partai besar. Bahkan penduduk malah memuji2 dan mengagumi. Bahkan pahlawan mereka biasanya sering membunuh, tidak pernah mematuhi peraturan negara, dan suka bikin onar. Mereka ini dipuja sebagai anggota ... eng ing eng ... 'dunia persilatan'. *2 -- Ini bukan bahasa China loh! Arti hwesio: seorang berpakaian mirip pendeta tapi bukan pendeta soalnya ga pernah berdoa ato amal tapi sering berantem, yang anti banget ama debu makanya selalu bawa kemoceng pembersih debu. *3 -- Sebenernya ini adalah salah satu conspiracy. Seluruh pengawal di dunia ini udah sepakat menjual jasa dengan harga murah. Pemilik uang langsung tergiur dan menyewa. Padahal waktu gawat, mereka pura2 mati dan besoknya menjual jasa pada orang lain. Makanya kalo perang2 biarpun terlihat puluhan orang, sekali sabet pasti abis deh. *4 -- Bagi yang bingung kok bisa tangan biasa ga luka dilawan ama pedang, jangan lupa ini beda dengan dunia kita. Di dunia ini segala jenis senjata terbuat dari plastik. *5 -- Konon di dunia ini, jago silat punya kemampuan ajaib yang berasal dari tenaga dalam. Makanya bisa terbang, lari lebih kenceng dari Ferrari, jalan di air, berdiri di atas pohon bambu. *6 -- Jangan bingung. Banyak benda di dunia aneh ini dapat pecah atau meledak tiba2. Apalagi kalo terkena 'tenaga dalam'. Rupaya unsur atom amat sangat tidak stabil. Dapat terurai tiba2 dan mengeluarkan sejumlah tenaga kinetik bila bersentuhan dengan yang namanya 'tenaga dalam'. |
|
#2 |
Jojon
16 Agustus 2004 jam 9:51pm
 
Azalae menulis:Itu reaksi "matter" vs "antimatter" ya ? |
|
#3 |
Azalae
16 Agustus 2004 jam 10:07pm
 
Unsur flexible tuh. Kadang bikin meledak kadang bikin kuat. |
|
#4 |
Floo..
16 Agustus 2004 jam 11:41pm
 
lanjutin dong Az, asyik bener........ |
|
#5 |
justice_121
19 Agustus 2004 jam 7:59pm
 
asik banget ngarang yang kaya gini. pengen nulis apapun bisa, tinggal pake alasan "jangan lupa, dunia aneh ini beda dengan dunia ini" |
|
#6 |
Azalae
19 Agustus 2004 jam 8:50pm
 
justice_121 menulis:iya dong. belajar dari jin yong dan kawan2 ---------------- Beberapa hari kemudian sang hwesio sedang berjalan di tengah salju di suatu desa kecil. Negara luas. Letak desa tersebut dan kota tempat insiden pemenggalan pejabat cukup jauh. Segala perjalanan harus melewati dataran yang susah ditempuh tanpa adanya mobil dan pesawat. Itupun memakan waktu mingguan bahkan bulanan. Namun berita insiden dan usaha pemerintah untuk menangkap si hweesio sudah mencapai telinga penduduk setempat dalam beberapa hari. Sementara ia berjalan sambil menahan dingin dan rasa lapar di perut, terdengar panggilan. 'Hwesio! Hari ini sangat dingin. Di sini ada arak hangat dan daging lezat!' Dua orang berbadan tegar berdiri di depan pintu gubuk sederhana. Namun pedang keluar dan si hwesio melompat dengan gerakan tajam hendak menusuk pemilik suara. Ternyata benar dugaan hwesio, pria ini bukan orang sembarang. Secepat kilat ia menghindar. Sekarang di tangan ada tombak putih indah menawan yang ga pernah diasah tapi tetap tajam. Tusukan pedang kedua dari hwesio ditahan oleh tombak. Namun setelah beberapa jurus terbukti ilmu hwesio yang lebih tinggi. Dengan sabetan kilat, tombak terpotong. Melihat hal ini pria kedua mengeluarkan tombak dan ikut menyerang. Dua lawan satu. Setelah beberapa saat muncul kesempatan lagi buat hwesio. Tapi persis sblom hwesio hendak memotong tombak kedua, perutnya protes. Sudah lama ia tidak makan dan musim dingin dengan salju yang lebat memperburuk suasana. Tenaga dalam sih tenaga dalam tapi perut juga perut. Bertahun2 ia berkelana mengelilingi dunia untuk menghindari segala utang dan omelan di rumah. Melintasi daerah yang penuh muslihat dan kelicikan. Banyak sudah ia mencicipi asam dan garam. Tidak terhitung pula gula, terigu, kopi, susu, telor, ayam, cumi, ikan dan berbagai makanan lain. Singkatnya, dia bisa membaca situasi tidak menguntungkan dan tau cara untuk lolos. 'Kawan! Cukup!' ia melompat beberapa langkah ke belakang dan menunjukkan telapak kiri terbuka di depan tanda berhenti. 'Hwesio tadi salah kira, menyangka kalian bandit yang ingin memancing masuk gubuk setelah menyiapkan perangkap.' Kedua pria tersebut berhenti menyerang dan saling pandang. 'Kakak, jebakan kita ketauan.' Kata yang muda. 'Pstt adik jangan keras2.' Pria lebih tua memperingatkan. 'Ini hwesio ilmunya tinggi. Kita harus hati2'. Melihat mereka berhenti menyerang, si hwesio melanjutkan. 'Saya adalah Hwesio Pedang Kilat.' Dengan berbisik bandit tua berkata ke bandit muda, 'Adik pernah dengar nama dia ga?' 'Ga tau tuh. Sok terkenal aja dia.' 'Hwesio Pedang Kilat nama anda terkenal di mana2. Kami hanyalah keluarga sederhana tapi silahkan mampir dan minum biar badan hangat dulu. Benar2 pedang kilat, gerakan anda hampir tak terlihat.' Dengan pipi memerah Hwesio Pedang Kilat menjawab, 'Guru memberi saya julukan pedang kilat karena terlalu cepat mengikuti perasaan. Mengeluarkan pedang secepat kilat sblom tau duduk persoalan.' 'Oh ... ehehe begitu ehehe.' Kedua bandit bersaudara mengiyakan saja. 'Tapi setelah beberapa jurus saya langsung mengenali jurus tombak keluarga anda yang termasyur.' Hwesio berusaha mencari jalan keluar. Kaki mulai lemas kurang makanan. 'Wahh terima kasih.' Kini kedua bandit mulai membusungkan dada. Melihat mereka termakan rayuan, si hwesio melanjutkan 'Ilmu tombak ... er ... Chin memang ter--' 'Yang!' kata bandit tertua. 'Ilmu tombak Yang memang termasyur! Err ... turun temurun dari generasi ke generasi. Dan ... err ... memakai tombak.' Hwesio memasang senyum lebar. (like this ) Muka kedua bandit sangat cerah dan hati berbunga. Saking senangnya mereka mengundang makan. Serta merta hwesio menyetujui. Setelah makan, minum, tepuk2 pundak, cubit2 pipi, memperkenalkan nama, cubit2 pipi lagi, memperkenalkan istri, hwesio ngelirik istri, hwesio ngeliat wajah istri sampe lama, bandit cubit pipi hwesio lagi, hwesio ga ngeliat istri lagi, minum lagi, ... dan diakhiri dengan ketawa sekarang hwesio sudah kenyang dan mereka sudah saling kenal. Setelah kenyang Hwesio Pedang Kilat berpamitan (Sblom ditagih bayar makan minum, enak aja masa minta gratisan) tapi berusaha ditahan oleh kedua bersaudara (pengen minta bayaran secara halus). 'Kawan, pemerintah telah memasang pengumuman untuk menangkap saya. Saya tidak ingin membahayakan kalian dan keluarga.' 'Hwesio, kita sudah makan dan minum bersama. Kita sudah saling mengenal masa.' Kata bandit tertua yang ternyata bernama Yang Kang Kung. 'Makanan dan minuman dari kami.' Hwesio Pedang Kilat pura2 ga ngerti. 'Lihat ini saya bawa2 kepala pejabat. Keberadaan saya di sini tidak aman bagi kalian. Biarpun ilmu saya tinggi. Tinggi sekali! Biarpun ilmu saya lebih tinggi dari kalian, tetap akan berbahaya.' Bandit muda, yang bernama Guo Kwee Jing, berdiri menutupi pintu keluar. 'Kami bersaudara tidak takut segala bahaya. Apalagi demi orang yang sudah makan minum dari kami.' Hwesio mengeluarkan jurus lain. 'Saya punya dua pisau bagus. Bagaimana kalo saya hadiahkan buat kalian. Bisa buat potong jeruk. Ato kasih ke anak kalian. Cocok buat mas kawin.' Setelah mengeluarkan dua pisau tua berkarat, Hwesio Pedang Kilat menulis dua nama bandit di pisau. Berhubung ini pisau kualitas jelek, gagang pisau terbuat dari kayu lapuk. Jadi mudah sekali seseorang menggores untuk menulis. Di pisau pertama tertulis 'Yang Kang Kung', pisau kedua tertulis 'Guo Kwee Jing.' Pada tiap bandit diberikan pisau masing2. Kedua bandit melihat kedua pisau dengan rasa tidak senang. Kondisi pisau dan gagangnya benar2 buruk. Baru dipegang sebentar, beberapa tempat putus dan kulit gagang kayu mengelupas. Sekarang terbaca 'Yang Kang ...' dan 'Guo ... Jing'. Melihat ini kedua bandit langsung marah dan mengambil tombak baru. Tiba2 terdengar teriakan dari luar. 'Hwesio Pedang Kilat! Keluar dan menyerah! Tempat ini sudah terkepung!' |
|
#7 |
eeyore
20 Agustus 2004 jam 5:50am
 
baru mo komen kok kayak ROCH.... da gitu azzy blg hwesio g bayangin nya gundul lagi oh elo kebanyakan nonton adaptasi makanya asumsi elo kayak gini azzy, coba klu baca langsung novel pake bahasa asli ... walah pasti lebih parah |
|
#8 |
Azalae
20 Agustus 2004 jam 12:42pm
 
oops gua kira udah tau kalo ini dari LOCH 2003. ngikutin mmm ... 80%? cuma detilnya gua rubah (jadi dark comedy). bukan bikin cerita baru. anyway ntar namanya gua ganti semua aja deh. bukan takut copyright tapi ga inget semua. |
|
#9 |
ToOn99
30 Agustus 2004 jam 11:51am
 
mana neh lanjutannya |
|
#10 |
harimoo
1 September 2004 jam 3:01pm
 
Tes tes tes |
|
#11 |
shiro
1 September 2004 jam 3:14pm
 
bunyi hujan di atas genteng... |
|
#12 |
harimoo
1 September 2004 jam 4:15pm
 
airnya muncrat ... tidak terkira. Shiroooo bisa aja, gue terkam baru tau, di Glodok lewat mana? |
|
#13 |
shiro
1 September 2004 jam 7:03pm
 
emang sapi bisa terkam2 segala? bukannya cuma bisa menghasilkan susu tiap pagi... ke glodok lewat mana? lewat bogor... |
|
#14 |
pepe haliwell
2 September 2004 jam 1:22am
 
Kirain ada gosip baru .... ternyata yang ada Cathy diterkam hariMOO |
|
#15 |
eeyore
2 September 2004 jam 6:19am
 
shiro menulis:lewat sydney pasti lebih cepet deh |
|
#16 |
harimoo
3 September 2004 jam 8:26am
 
lewat sydney... ntar gue dikuliti, klo kulit gue dijual as jacket, gue pulang gak pake baju dong... eey. anyway thanks for the invitation. |
|
#17 |
harimoo
3 September 2004 jam 8:30am
 
Hwesio Pedang Kilat langsung kabur secepat kilat meninggalkan dua bersaudara tersebut yang masih plonga plongo. Dia kabur sambil menyambar 2 buah bakpao yang ada di atas meja, "makasih ya, besok gue dateng lagi" katanya. |
|
#18 |
harimoo
3 September 2004 jam 8:41am
 
Para penyerbu dari luar tersebut langsung segera mendobrak pintu tanpa ba bi bu lagi. Pandangan mereka pun langsung tertuju pada bakpao yang tersisa di atas meja dan segera mereka pun melupakan tujuan utama yaitu 'hwesio'. Sori nyerobot ide moderator ni, kalo nggak berkenan silakan diilangkan aja. Maaf tangan gatel, perlu digaruk. |
|
#19 |
yinyeksin
3 September 2004 jam 10:44am
 
wahhhh...bos diajak colaborate tuh sama moo yah untuk bikin cerita |
|
#20 |
Azalae
3 September 2004 jam 12:26pm
 
loh kok jadi round robin? |