Friendship or Love?

HomeForumDebatesFriendship or Love?


#41 avatar
andrea7974 27 Januari 2005 jam 11:48am  

Thor menulis:
Andrea kamu ingat nga film summer holiday dimana di summer ditikam dari belakang oleh temannya sendiri, teman terbaiknya, teman sedari kecil, teman curhat, teman dimana tidak ada rahasia lagi. sampai dia sendiri hilang pekerjaannya. gimana sakit nga seandainya kamu ada di posisi summer? kalo aku sih mungkin pertama2 akan sangat dendam dan akan berusaha membalas (jujur ini memang sifat jelek aku) juga mungkin akan merasa sebagai orang yang paling malang di dunia ini. tapi seiring dengan berjalannya waktu aku akan memaafkannya tapi aku tidak akan menjadi teman baiknya lagi dan komunikasi aku dengan dia akan sangat terbatas jadinya.
Aku nggak nonton film yang kamu sebutkan.

Yang aku maksudkan adalah begini, aku punya teman dekat, dan kita berdua sama-sama menyukai orang yang sama. Karena dia teman dekatku, maka aku biasanya akan curhat atau cerita ke teman dekatku kalau aku suka sama seseorang. Kalau itu terjadi, dan ternyata dia suka pada orang yg sama pada saat yang bersamaan...ya okay. Kenapa kita tidak bersaing secara sehat? Aku tdk pernah mengalami hal spt itu. Tapi I think that's gonna be fun too. Andai itu orang yang kita sukai bersama, ternyata pilih aku, ya sdh..kalau temanku terima, kita bisa tetap berteman. Tapi kalau dia tdk bisa terima kalau aku yang dipilih itu org yg kita sukai...berarti temanku itu pun walau pernah menjadi teman dekatku...adalah org yg tdk layak utk jadi teman dekatku. Karena aku pikir orang yang berjiwa besar. Friendship is friendship...competition is competition. Seadainya kalau org yang aku ternyata memilih sahabatku dr pd memilih aku, aku jg tdk masalah. Aku menanggap mencari pacar...itu spt hubungan bisnis. selalu ada menang atau kalah. Jadi dalam kasus seperti itu..aku nggak masalah.

Tapi kalau misalnya, aku sdh pacaran sama orang, dan teman baikku ternyata main mata dan akhirnya jadian sama pacarku...itu kan namanya teman nikam teman!!! Dan aku tdk suka orang yang main belakang spt itu. Kalau sahabat baik aku main belakang sama pacarku...ya berarti aku ternyata selama itu berteman dgn musuh dlm selimut dong? mendingan aku cut off dr pd bleeding punya teman spt itu. Sakit hati sih sakit hati. Dan berarti memang aku salah pilih pacar juga, krn ternyata dia selingkuh sebelum putus. Tapi andai kata kita putus duluan, kemudian dia jadian sama temen baikku...aku sih no problem. dan kita semua masih bisa berteman.

Sebaliknya aku tdk pernah akan niat utk memacari pacar temanku. Karena aku juga selalu menjaga jarak sama lawan jenis yang sdh punya pasangan (itu prinsip aku). Andai temanku putus sama pacarnya, juga kemungkinan besar aku nggak mau jadian sama mantan temanku sendiri. Sorry yah...jujur aku aku jijay aja kalau ganti-ganti pacar spt itu. apalagi sama pacar teman sendiri. :D Tapi menurutku..that's okay (although not for me...but that's okay jika diterapkan ke orang lain)

Thor menulis:
andrea i am man, married and almost 30 years old. tapi aku masih menganggap bahwa setia kawan itu masih penting. aku berteman dengan mereka itu sudah lebih dari 10 tahun, memang kadang2 ada salah paham tapi bisa diselesaikan. aku pada awalnya berteman dengan mereka itu karena ada pamrih, tapi makin lama terus terang aku malah jadi tanpa pamrih lagi. kalo bisa jangan sampai mereka yang memberi tapi aku yang memberi. mereka juga bisa terima aku apa adanya. indah sekali persahabatan ini, kalo orang bilang semoga bisa dibawa ke kehidupan yang akan datang.
Thor, aku punya teman baik yang sdh seperti saudara sendiri. Dan fortunately, kita semua tdk pernah memiliki selera yang sama soal cowok, jadi kita tdk pernah suka sama cowok yang sama. Tapi andaikata kita mengalami kejadian dimana kita suka sama satu orang cowok yg sama....aku tahu banget type teman2ku itu spt apa. Mrk akan compete secara sehat. dan bagi kita...itu adalah challenge. Dalam hidup ini kita toh selalu berkompetisi....jadi soal begituan...asalkan kita bersaing secara sehat...kenapa tidak? Asalkan tdk ada istilah 'main belakang' atau menikam dr belakang....okay ajalah!

Thor menulis:
Kalo kamu bilang "kejamnya" dunia, terus terang baru2 ini aku baru dikhianati oleh saudara sepupuku sendiri. jadi jangan orang lain, saudara sepupu sendiri aja bisa menikam dari belakang.
I know. seperti itulah. jadi untuk apa kamu mengalah sama orang yg belum tentu akan 'setia' sama kamu selamanya? Okay kamu berteman sama temanmu itu sampai lebih dr 10 tahun. Tapi apa menjamin 15 tahun lagi mereka masih akan tetap spt itu? Toh bersaing tdk merusak persahabatan kan? Kalau merebut pacar orang..itu memang tdk etis, and it's not something I want to do. Tapi kalau sama2 berjuang utk memperebutkan seseorang..ya kenapa tidak? Hidup toh dibawa sendiri-sendiri.

Thor menulis:
kalo misalnya aku lagi pacaran dan tiba2 teman dekatku itu bilang juga senang sama dia, aku akan tanya apakah benar2 suka? kalo benar2 aku akan mundur dengan baik2 daripada aku kehilangan dia karena dia menikam aku dari belakang seperti case summer.
Nah hal spt inilah yg aku maksudkan tadi. Aku tdk mau mundur utk hal spt itu. Aku toh sdh pacaran sama itu orang. Kalau teman baikku masih suka sama itu pacarku itu.....berarti dia itu type orang yg bisa menjadi musuh dalam selimut. Berarti aku salah pilih teman. Mungkin akan terjadi dimana aku takut kehilangan persahabatan dr pd kehilangan pacar. Tapi hey...apa iya entar kalau aku putusin pacarku dan aku merelakan pacarku sama temen itu...nantinya mrk pasti akan berbahagia? Mungkin dlm hal ini kamu hrs baca Xiao Li Fei Dao deh utk tahu kasus spt ini.
Persahabatan adalah sesuatu hal yg indah...dan aku selalu mensyukuri teman2 baikku. Tapi kalau teman yang aku anggap baik tenyata adalah teman yg tdk punya etika..yang sdh tahu aku jadian dan pacaran sama seseorang..eh dia masih suka sama itu orang...itu sih namanya teman kurang ajar. temen yg makan teman sendiri. berteman sama orang spt itu mah...lambat laun akan merusak diri kita.

#42
Thor 27 Januari 2005 jam 2:31pm  

Andrea aku setuju juga dengan sikap kamu, tapi masing2 orang beabs berpendapat sesuai kata hatinya. pengalaman masing2 orang memang beda satu sama lain, nga sama, itu semua yang membentuk cara pikir, pendapat dan sikap dia terhadap suatu masalah.

aku senang kok bertukar pikiran kayak gini, jadi kita nga seperti katak dalam tempurung.

andrea dan yang lain jangan bosan bertukar pikiran denganku.

#43 avatar
andrea7974 27 Januari 2005 jam 3:28pm  

Thor menulis:
Andrea aku setuju juga dengan sikap kamu, tapi masing2 orang beabs berpendapat sesuai kata hatinya. pengalaman masing2 orang memang beda satu sama lain, nga sama, itu semua yang membentuk cara pikir, pendapat dan sikap dia terhadap suatu masalah.

aku senang kok bertukar pikiran kayak gini, jadi kita nga seperti katak dalam tempurung.

andrea dan yang lain jangan bosan bertukar pikiran denganku.

yep. kalau semua orang memiliki pendapat yang sama...hidup ini jadi kurang asyik dong :D hehehe.

Btw..I do believe that you must be a very nice friend. setia kawan dan solidaritas tinggi. Dan aku berharap aja kamu nggak pernah mengalami kejadian yg spt itu :D ...mutusin cewek sendiri spy sohib bisa jadian sama dia :D krn kalau itu yg terjadi...itu kan persis kejadiannya si Li Xun Huan di Xiao Li Fei Dao. Kalau spt itu...kasihan ceweknya loh. Elunya sendiri pasti terluka...maksudnya menyenangkan teman, tp malah melukai diri sendiri dan akhirnya malah persahabatan rusak kaprah. Baca deh ceritanya ;) pasti kalau kamu sdh baca cerita itu kamu jadi lebih memahami pernyataanku tadi :D

#44
Thor 27 Januari 2005 jam 7:38pm  

andrea7974 menulis:
yep. kalau semua orang memiliki pendapat yang sama...hidup ini jadi kurang asyik dong :D hehehe.

Btw..I do believe that you must be a very nice friend. setia kawan dan solidaritas tinggi. Dan aku berharap aja kamu nggak pernah mengalami kejadian yg spt itu :D ...mutusin cewek sendiri spy sohib bisa jadian sama dia :D krn kalau itu yg terjadi...itu kan persis kejadiannya si Li Xun Huan di Xiao Li Fei Dao. Kalau spt itu...kasihan ceweknya loh. Elunya sendiri pasti terluka...maksudnya menyenangkan teman, tp malah melukai diri sendiri dan akhirnya malah persahabatan rusak kaprah. Baca deh ceritanya ;) pasti kalau kamu sdh baca cerita itu kamu jadi lebih memahami pernyataanku tadi :D

Kalo begitu pinjamin donk xiao li fei dao-nya. aku soalnya tidak begitu duka sama Gu Long. kalo Jin Yong, favorit.

#45
Thor 27 Januari 2005 jam 7:38pm  

andrea7974 menulis:
yep. kalau semua orang memiliki pendapat yang sama...hidup ini jadi kurang asyik dong :D hehehe.

Btw..I do believe that you must be a very nice friend. setia kawan dan solidaritas tinggi. Dan aku berharap aja kamu nggak pernah mengalami kejadian yg spt itu :D ...mutusin cewek sendiri spy sohib bisa jadian sama dia :D krn kalau itu yg terjadi...itu kan persis kejadiannya si Li Xun Huan di Xiao Li Fei Dao. Kalau spt itu...kasihan ceweknya loh. Elunya sendiri pasti terluka...maksudnya menyenangkan teman, tp malah melukai diri sendiri dan akhirnya malah persahabatan rusak kaprah. Baca deh ceritanya ;) pasti kalau kamu sdh baca cerita itu kamu jadi lebih memahami pernyataanku tadi :D

Kalo begitu pinjamin donk xiao li fei dao-nya. aku soalnya tidak begitu duka sama Gu Long. kalo Jin Yong, favorit.

#46 avatar
andrea7974 28 Januari 2005 jam 2:32pm  

Thor menulis:
Kalo begitu pinjamin donk xiao li fei dao-nya. aku soalnya tidak begitu duka sama Gu Long. kalo Jin Yong, favorit.
hmm..di forum ini di bagian translation ada tuh Xiao Li Fei Dao. yg translate aku juga tuh :D hehehee

#47
eeyore 31 Januari 2005 jam 8:03am  

Dewi, sorry hijack dikit threadnya yah:

Skenario:
Amir dan Tuti teman baik, tapi mereka main dalam group, jadi ada 5 orang lelaki dan 3 orang perempuan dalam group itu. Tuti lama2 naksir sama Amir, Amir sendiri memang agak dekat dengan Tuti dibanding dengan anak perempuan lain. Nah skrg, Tuti bingung, apakah lebih baik memupuk perasaan dan berusaha lebih mendekati Amir? sebab dia takut kalau Amir tidak menyambut perasaannya, bukan hanya tidak 'jadian' Tuti akan kehilangan salah seorang teman baiknya, sebab Amir akan menjauh dari Tuti. Tuti tidak berani bertanya pada teman2 nya yang lain sebab dia tidak yakin dengan reaksi teman2nya nanti.

Pertanyaan: Lebih baik berteman terus atau nekad mempertaruhkan persahabatan yang sudah di bina?

#48
Azalae 31 Januari 2005 jam 9:18am  

tergantung mana yang lebih penting. di dunia ini semua ada resiko. ga bisa dong mau keduanya jadi pilih yang lebih penting. prinsip moi sih: "when in doubt, act!" at least udah coba ga ada penyesalan. tapi ini gua aja ga tau yang lain.

#49
yinyeksin 31 Januari 2005 jam 10:49am  

eeyore menulis:
Dewi, sorry hijack dikit threadnya yah:

Skenario:
Amir dan Tuti teman baik, tapi mereka main dalam group, jadi ada 5 orang lelaki dan 3 orang perempuan dalam group itu. Tuti lama2 naksir sama Amir, Amir sendiri memang agak dekat dengan Tuti dibanding dengan anak perempuan lain. Nah skrg, Tuti bingung, apakah lebih baik memupuk perasaan dan berusaha lebih mendekati Amir? sebab dia takut kalau Amir tidak menyambut perasaannya, bukan hanya tidak 'jadian' Tuti akan kehilangan salah seorang teman baiknya, sebab Amir akan menjauh dari Tuti. Tuti tidak berani bertanya pada teman2 nya yang lain sebab dia tidak yakin dengan reaksi teman2nya nanti.

Pertanyaan: Lebih baik berteman terus atau nekad mempertaruhkan persahabatan yang sudah di bina?

tin, gak pa2 kok soalnya masih related sih sama topiknya, intinya kan tetap friendship or love :D

kalo casenya kayak begitu, lebih baik nekad aja, di sini kita bersaing dengan kepercayaan diri kita sendiri bukan dengan teman kita, taruhannya kalo amir terima, tuti dan amir akan menjadi kekasih kalo amir gak terima, hubungan pertemanannya dengan tuti akan menjadi renggang tapi bukannya tidak bisa berteman kan? mungkin tuti dan amir akan tetap berteman tapi gak sedekat sekarang dan akan ada rasa canggung tapi waktu bisa mencairkan segalanya. bisa juga amir saat itu memusuhi tuti tapi kalo emang udah berteman lama, dan dipikirkan lagi pasti amir juga akan menyadari gak baik memusuhi tuti, bukankah perasaan tidak mengenal logika???

#50 avatar
andrea7974 31 Januari 2005 jam 11:03am  

kayaknya kalau spt itu sih tergantung sama hubungan pertemanan mrk spt apa yah. Kalau emang teman sdh dekat banget....masa iya si Amir gara2 spt itu akan menjauhi Tuti? Picik banget kalau spt itu!!!

menurutku sih, suka sama orang dan mengungkapkan perasaan suka itu sih wajar-wajar aja. Kalau ngajakin org jadian atau pacaran itu yang lain persoalan :D tp kalau emang suka ya bilang aja suka. Toh suka kan tdk berarti harus jadian kan?!

#51
Thor 31 Januari 2005 jam 11:42am  

Aku setuju sama andrea. kalo emang suka bilang aja, masalah terima atau nga itu urusan lain. yang penting sudah keluar semua unek2-nya.

juga sebaiknya si tuti omong sama teman2nya. nga usah semua temannya tapi kira2 mana temannya yang bisa diajak curhat. walau kita satu gang itu banyak dan udah dianggap best friend semua, tapi untuk masalah tertentu lebih enak curhat sama yang ini, masalah yang lain enaknya sama yang lain. jangan dipendam sendiri kalo ada masalah atau perasaan, ungkapkan saja itu aku rasa lebioh baik buat kesehatan kita juga. juga jangan munafik, kalo suka bilang suka jangan ditutupin.

misalnya udah bilang ternyata amir tolak dan ternyata amir menjauh, ya itu sudah resiko. anggap aja jodoh dengan amir cukup sampai sekian. kalo amir bilang alasan penolakan karena dia suka teman satu gang yang lain, ya sudah mundur saja. perasaan suka (cinta) itu datang tanpa permisi, dan tidak dapat dipaksakan ke orang lain.

#52
Azalae 31 Januari 2005 jam 12:50pm  

hayo hayo semua pada ngaku ini siapa yang dimaksud. :giggle:

#53
hey_sephia 31 Januari 2005 jam 2:55pm  

boss ngerasa jadi amir? :D menunggu tuti? ;)

#54
eeyore 1 Februari 2005 jam 9:41am  

kalau aku sih mending tunggu dulu deh, klu da yakin 75% dia jg suka baru deh berani, tp klu masih 50-50 sayang rasanya cm ikutin maonya hati. Hati itu menipu loh... :wub: ato... bearti klu aku jadi tuti, aku kurang pede? tp pede sama ga tau diri emg susah dibedain sih... :giggle:

#55
Thor 2 Februari 2005 jam 2:22pm  

Andrea aku sudah baca Xiao Lie Fi Tao-nya. bagus juga ternyata karya gu long yang ini, selama ini aku kira cuma pendekar binal saja yang bagus. mana donk lanjutannya? penasaran nih.

#56
justice_121 6 Februari 2005 jam 11:47pm  

bagus? kok filmnya jadi kaya gitu? produk gagal ni....

#57
eeyore 7 Februari 2005 jam 4:23am  

film kan ga selalu ikutin buku, justice. Biar lebih dramatic. Aku sih suka tuh XLFD filmnya tp yg bagian pertama aja, bagian ke dua da cape ati... Alyssa Chia cakep jg disini.

#58
SoLiDsNaKe 11 Februari 2005 jam 8:12pm  

yinyeksin menulis:
Case:
You fall in love with someone and your friend had fall in love with that person too. What will you choose, friendship or love? If you choose friendship you will loose your love maybe that love it's your soulmate but if you choose love, you will loose your friendship.
Ga sempat baca semua posts/comments, jadi langsung aja.. menurut g:
1. the guy love you, you love him --> you + guy
2. the guy love your friend, she love him --> she + guy

case 1: if you lose friendship over that, then it means the friendship is not meant to be, ngapain dipertahankan?

Should be that simple, I think..
Yg gawat adalah bila the guy is wissy wassy! (my opinion is: dump this kind of guy, he's not worth it)

#59
rachmat 20 Februari 2006 jam 6:42am  

yinyeksin menulis:
Case:
You fall in love with someone and your friend had fall in love with that person too. What will you choose, friendship or love? If you choose friendship you will loose your love maybe that love it's your soulmate but if you choose love, you will loose your friendship.
Hey hey hey... let's bring up the old subject.

Here is my take, you have to know how those people feel about each other and to you. Test them out, examine their body language. Where is your position to that someone? You can then make closer approach or distant yourself, and at the same time do the opposite to that someone and your friend's relationship. For example you can a hang out more often, go more often while limiting your friend time with that someone. You can try to introduce your friend to somebody new. If you want to play nasty (dangerous game) you could try to bad mouth the other to each other. This is the real life so someone might do the same to you, just be aware.

non-telepathic wanderer - ar

#60 avatar
djes 22 Februari 2006 jam 12:53pm  

yinyeksin menulis:
Case:
You fall in love with someone and your friend had fall in love with that person too. What will you choose, friendship or love? If you choose friendship you will loose your love maybe that love it's your soulmate but if you choose love, you will loose your friendship.
Baru tau ada thread kayak gini...pernah ngalamin, tapi bukan g yg ngalamin...
Kita satu grup, temen baek di kampus...salah satu temen g naksir cowok, dan kita segrup tau semua..kita sering ngobrol untuk dukung dia, cari cara biar dia deket sama co itu..
Akhirnya tu cowok jadi kenal sama kita, eh, dia malah ngedeketin temen g yg lain, let call her B. Ini cowok 'nembak' B. Trus si B, cerita sama kita semua, dan ke temen g ( A )yg awalnya naksir tuh co. Tapi pertanyaannya gini : " Lu ga papa kan kalo g sama dia? Kan lu temen gue?"
Of course, ini urusan mereka bertiga, cuman temen2 g yang laen jadi agak kesel sama si B. OK, kita ga bisa nyuruh co itu naksir A, tapi kalimat B itu yg bikin erghhh... so, emang kita temen, tapi bukan berarti lu bisa kayak gitu dong. B ini dulu sama sekali ga naksir co ini, dan dia juga sering godain A soal co ini..
Just because he preferred her than her own friend, she suddenly changed her mind.
Berdasarkan sifat si B kita tau klo dia nerima ni co bukan krn dia juga suka, tapi lebih krn perasaan "menang" dari orang lain..pembuktian kalo dia lebih OK, lebih cantik, ato whatsoever...
A tentu aja ga bisa ngomong apa2, toh co ini maunya sama B, dan kalimat "Lu kan temen g?" dan AB dan co ini jadian. Tapi mereka ga tahan lama, dan mgk cuma 3 bln pacaran..

Efeknya yang jadi panjang...kita ga bisa sedeket dulu lagi sama B, rasanya takut aja kalo kita naksir co laen, dan dia tau trus dia samber juga..selain itu, rasanya udah beda aja...kok bisa sih lu ngomong gitu...
Makanya kadang kalo masalah friendship or love, it's really difficult..
Even, kalo ada yg ngomong, jodoh itu ga bakal kemana, tapi kalo ada masalah kita harus rebutan kayak gini, ujung2nya pasti hurt the friendship..serela2 temen, pasti ada perasaan yah..ga enak gitu lah...
So, tergantung dari konteks masalahnya, seberapa deket relationshipnya, seberapa dalem perasaannya, mesti dikaji dulu...