¤SULTAN AGUNG NEGRI TIRAI BAMBU¤

HomeBacaan¤SULTAN AGUNG NEGRI TIRAI BAMBU¤

Barha
14 Mei 2016 jam 9:49pm

Di dalam gubuk bambu.. Tempat tinggalku.. Di sini ku renungi nasib diriku..
Di dalam gubuk bambu.. Suka dukaku.. Di sini ku dendangkan sejuta rasa..
Ku hapuskan derita, dan air mata..
Ku nyanyikan selalu lagu ceria..
Ku pasrah dan berdoa, tak putus asa..
Suatu saat nanti, nasib berubah?..
Kucingpun menari.. Mengajaku bercanda.. Hati riang membuatku bahagia..
Siang dan malam.. Aku membanting tulang.. Demi untuk hidup di masa depan..
Aku yakin dan ku percaya.. Nasib si gubuk bambu jadi istana?..
Terdengar suara nyanyian mengalun merdu dari bibir seorang perjaka tanggung yg sedang menganyam rautan bambu di depan teras gubuk bambunya dengan wajah ceria. Seperti biasa ia sedang membuat perabotan rumah tangga seperti Cepon, Tenggok, Kukusan, Tampah, Irig, Piti, yg kesemuanya itu terbuat dari anyaman bambu yg sudah di raut tipis dan halus. Siapah perjaka tanggung ini?. Dialah JAKA WIRATA. Seorang anak yatim piatu yg hidup sendirian di dalam gubuk bambunya di pinggiran desa PRING TALI, salah satu desa yg termasuk dalam wilayah kademangan PRING PRINGAN, kadipaten WULUNGAN, di bawah naungan pemerintah kerajaan BAMBU KUNING, sebuah kerajaan yg berkusa di sebelah utara NEGRI TIRAI BAMBU. Sejak umur lima tahun JAKA WIRATA telah di tinggal mati ayah ibunya saat wabah penyakit angin maut yg mematikan melanda kademangan Pring pringan hingga tak sedikit orang yg mati terkena wabah tersebut, di antaranya adalah kedua orang tua Jaka Wirata. Setelah di usut ternyata wabah angin maut itu adalah sebuah teluh jahat yg di kirim oleh seorang datuk sesat yg tidak suka dengan kepemimpinan ki demang Antareja yg jujur adil dan bijaksana. Akhirnya datuk sesat yg bernama Ki Jalapati tewas oleh teluhnya sendiri yang membalik setelah membentur ajian Reksa Buana yg di rapal oleh Ki Manggut untuk membentengi Kademangan Pring Pringan. Wabah angin mautpun akhirnya menghilang bersama dengan matinya Ki Jalapati. Tiada yg tahu siapa yg telah menghalau wabah tersebut yg jelas semua penduduk kademangan pring pringan telah bebas dari sebuah hawa maut yg amat menakutkan. Semuanya pasti tak akan pernah menduga kalo orang yg telah memusnahkan teluh tersebut adalah Ki Manggut pemilik toko perabotan rumah tangga yg semuanya terbuat dari bambu, orang orang menyebutnya ki Manggut karna kakek ini mempunyai kebiasaan mengangguk angguk sebagai gerakan reflek, Sawan kata orang jawa. Kakek manggut inilah satu satunya teman curhat Jaka Wirata di dalm suka maupun duka.

Pengarang Barha
Tamat Tidak
HitCount 5.330
Nilai total

Bab

1 Hal.1
Barha 15 Mei 2016 jam 9:21am
2 Hal.2
Barha 15 Mei 2016 jam 12:38pm
3 Hal.3
Barha 15 Mei 2016 jam 5:39pm
4 Hal.4
Barha 16 Mei 2016 jam 8:15am
5 Hal.4
Barha 16 Mei 2016 jam 11:00am
6 Hal.5
Barha 16 Mei 2016 jam 7:43pm
7 Hal,6
Barha 16 Mei 2016 jam 10:36pm
8 Hal.7
Barha 17 Mei 2016 jam 5:54pm
9 Hal.8
Barha 18 Mei 2016 jam 12:43am
10 Hal.10
Barha 28 Mei 2016 jam 10:11pm

13 komentar

Baca semua komentar (13) Tulis Komentar

#9
Handayani 15 Mei 2016 jam 8:25pm  

lanjut sampai tamat....

#10
Amorta 15 Mei 2016 jam 9:06pm  

Kalau boleh usul, sebaiknya selesaikan
satu cerita dulu, baru lanjut ke cerita lainnya.
Terima kasih...

#11
AHMAD77 18 Mei 2016 jam 9:50pm  

Lanjuuut suhuuu.

#12
alfin15 16 Juli 2016 jam 9:01pm  

mantqp kang lanjut ceritanya seru

#13
zidni 17 Juni 2017 jam 2:25pm  

ceritanya suhu barha tuh keren2,, mantap2,,, kalau sampai tamat, ceritanya g kalah sama suhu marshal... cuman sayang, baru perkenalan sudah g ada lanjutannya..... sayang seribu sayang.....