Home → Bacaan → Ajian Braja Musti, Pendekar Sinyo
Seri - 1
Malam itu memang sangat dingin, walaupun malam-malam sebelumnya juga tidak kalah dingin. Angin berhembus kesana kemari, burung-burungpun saling bersiutan seakan seluruh alam ini bersatu dan kompak untuk mengabarkan sesuatu yang akan terjadi pada penghuni gubug tua yang sudah hampir 20 tahun hidup di pegunungan itu.
Yeah… begitulah,.. perjalanan sang waktu yang begitu cepat seakan tak mengenal kasihan kepada siapapun, dua puluh tahun di lewati seperti kemarin sore saja. Di gubug tua itu, tinggalah seorang kakek berjenggot tebal serta brewoknya yang tidak pernah di cukur, membuat sang kakek susah untuk di kenali wajahnya karena tertutup banyaknya rambut brewok. Kakek tsb tak lain adalah Kakek Sinyo. Kakek sinyo bukanlah orang sembarangan, sewaktu masih muda kakek ini pernah menggemparkan dunia persilatan karena tanpa diperhitungkan oleh siapapun sang kakek mampu membasmi hampir satu kerajaan prajurit dan membunuh secara sadis raja sudrun yang terkenal sebagai raja tega dan mata keranjang di zaman itu,
Memang ilmu sang kakek tidak banyak, hanya 1 ilmu andalan yang di tekuni secara serius, yaitu ajian braja musti. Walaupun Cuma 1, tingkat tertinggi dari ilmu ini jika dapat di kuasai dengan sempurna akan mampu memusnahkan 20 macam ilmu yang berbeda yang di pelajari secara setengah-setengah. Kakek sinyo sudah memelajari ilmu ini sejak usia 7 tahun, dan usia 23 tahun baru berhasil di kuasainya dengan sempurna tanpa kurang satu apapun. Tidak gampang memang, tapi waktu itu ambisi kakek sinyo untuk menjadi pendekar nomor 1, mampu melewati seluruh persyaratan dan rintangan-rintangan untuk memperoleh braja musti secara sempurna. Guru kakek sinyo adalah mbah buyutnya sendiri bernama mbah kaslan. Mbah kaslan adalah lulusan pondok pesantren miftakhul ulum dan paling kondang di seluruh jawa waktu itu.
Pagi² sekali sinyo kecil berangkat ke pasar bersama mbah kaslan yang tujuannya hanya jalan-jalan tanpa berbelanja apapun sebab mereka tidak punya uang. Waktu itu sinyo kecil berusia 10 tahun dan sudah mengenal beberapa ilmu kanuragan serta ilmu kesaktian seperti lembu sekilan, geraji angin, braja musti, rawa rontek, raga sukma, seipi angin, semedi dewa gila dan beberapa ilmu lainnya. Tapi sinyo kecil hanya tertarik satu ilmu saja yaitu braja musti.
Le,.. kenapa kamu ingin sekali punya ilmu braja musti padahal banyak ilmu² lainya yang bisa dipelajari dengan gampang. Tanya mbah kaslan di tengah² perjalanan menuju ke pasar. Sinyo kecil tersenyum sambil menjawab. Saya merasa ilmu braja musti adalah jodoh saya mbah, dan keinginan untuk memiliki ilmu itu mengalir begitu saja tanpa di suruh oleh siapapun.
Mbah kaslan memandang sinyo kecil sambil menganggukan kepala dan berkata ‘semoga saja kamu berjodoh dengan ilmu ini, pulang dari pasar nanti saya akan menuliskan mantranya sebab hampir semua lelakon sudah kamu jalani, tinggal menghapal mantra dan ada beberapa lelakon yang cukup berat supaya ilmu yang kamu miliki bisa sempurna le. Sinyo kecil hanya menjawab pendek saja “inggih mbahâ€.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, begitu juga dengan tahun, dengan latihan tiap hari, tirakat tiap saat serta menjalani beberapa lalakon persyarat dari ilmu braja musti, tak terasa sinyo kecil sudah berubah menjadi dewasa. Sekarang usianya genap 20 tahun. Dari yang dulunya pendek kecil dan kurus, sekarang sudah tumbuh kekar, pandangan matanya tajam, serta langkahnya ringan dan cepat seakan tidak menginjak tanah yang menandakan bahwa anak muda ini adalah anak muda berisi dan bukan pendekar sembarangan.
Pagi-pagi sekali Mbah kaslan memanggil sinyo untuk datang ke pendopo rumahnya, sebab sudah waktunya sinyo muda bakal menjalani lelakon terakhir dalam menyempurnakan ilmu braja musti. Ditemani kopi hitam kesukaanya, dan walaupun terlihat lagi nyantai, tapi mbah kaslan selalu waspada terhadap segala sesuatu yang di dengarnya, di lihatnya, serta di rasakannya, termasuk kedatangan sinyo yang sengaja tanpa mengetuk pintu, dengan maksud ingin menguji ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya. Andai saja bukan mbah kaslan, tentu kedatangan sinyo tidak akan di ketahuinya, tapi ini adalah mbah kaslan yang sudah terlalu banyak makan garam dalam dunia persilatan serta berbagai macam ilmu kesaktian, jadi sejago-jagonya sinyo tetap saja mbah kaslan tahu posisi sinyo di rumahknya.
Masuklah Nak, jangan main kucing²-an dengan mbahmu ini, aku sudah tua, ucap mbah kaslan sambil melemparkan sesondok kopi ke tempat kosong dan tiba² di situ sinyo sudah berdiri dengan baju yang terkena cipratan kopi tadi. Sinyopun langsung sungkem, sembah hormat ke mbah kaslan serta mencium tangannya, hal yang sudah biasa di jawa jika cucu harus mencium tangan kakeknya waktu bersalaman.
Ini adalah tahap terakhir dari lelakon ilmu braja musti le, di tahap inilah banyak para pendekar yang gagal menguasai ilmu itu karena tidak mampu menjalankan syarat dan lelakonya , “ ucap mbah kaslan†Mohon bimbinganya mbah, supaya saya bisa lulus tahap ini, timpal sinyo dengan nada singkat.
Sinyo cucuku, engkau harus bertapa tujuh hari tujuh malam di sebuah semur tua yang tak jauh dari sini, saya sudah memasang tali yang terhubung dengan bel, jadi kalo misalnya tidak kuat, cukup Tarik talinya dan nanti bel nya akan berbunyi, dari situ aku akan datang menolongmu. Tapi kalo cucuku kuat, belnya gak perlu di Tarik. Dan selama bertapa sehari harus menghapal mantra sebanyak seribu kali. Gmn? Apakah cucuku sanggup? – ‘ mbah kaslan memastikan kesiapan cucunya sinyo. Hamba sanggup mbah, kapan bisa kita mulai? –‘balas sinyo . Kalo begitu sekarang, ikut aku ke sumur tua yang ku maksud.
Waktu berjalan begitu cepatnya, hari berganti, minggu berlalu dan sinyopun sudah hampir satu bulan bertapa di sumur tua. Mbah kaslan jadi resah memikirkan cucunya, tapi gak enak juga kalo harus mengganggu cucunya, sebab akan fatal akibatnya kalo process pertapaan sinyo terganggu. Mbah kaslan hanya menunggu tak jauh dari bibir sumur. Tiba-tiba ada angina dahsyat yang datang tanpa permisi, lama-lama angina tsb berkumpul menjadi satu dan masuk ke dalam sumur tua itu, sedetik setalah angina lenyap di dalam sumur, cepat sekali ada cahaya melesat yang keluar dari sumur. Saking cepatnya cahaya tersebut, mbah kaslan sampai di buat terperangah olehnya. Kilatan cahaya tsb berkelebat begitu saja, dan tahu-tahu sesosok pemuda gagah telah berdiri sambil membungkuk dan sungkem ke mbah kaslan. Mbah kaslan menarik nafas dengan lega sekaligus takjub dengan perkembangan yang luar biasa yang di alami oleh cucunya. Usut punya usut, dari cerita sinyo ke kakenya, ternyata selama di dalam sumur, ada semacam kekuatan dahsyat yang memasuki tubuhnya, dan membantunya menyelesaikan pertapaan yang bukan hanya 7 hari, tapi satu bulan penuh.
Setelah berpamitan dengan Mbah kaslan serta orang tuanya, sinyo segera berangkat menuju perantauan. Tempat pertama yang di tuju adalah rumah pamanya. Ada bingkisan dari ibunya yang harus di sampaikan langsung ke pamanya. Paman sinyo tinggal di sebuah pondok pesantren sendang senori tuban, kab. Jawa timur. Sinyo hanya berjalan kaki, sambil sesekali mempraktekan semua ilmu kanuragan yang sudah dipelajarinya. Sinyo sadar betul bahwa, sejak dari warung makan yang sempat ia singgahi, ada sekelompok orang yang sedang mengikutinya. Sinyo tersenyum riang, sambil nunggu saat yang tepat untuk mempraktekan ilmunya. Sinyo menunggu tempat yang sepi dan lapang.
Saat yang ditunggu-tunggupun tiba, di sebuah pekarangan warga yang tidak ada pemiliknya, sinyo berhenti dan langsung membalikan badan, hingga orang yang mengikutinya tidak bisa mengelak lagi dan pada kaget. Cepat sekali process membalikan badanya, seperti kilatan cahaya yang tak bisa di ikuti mata.
Hai,.. kalian semua, kenapa dari tadi kalian mengikutiku. Apa kalian berpikir, aku terlalu hebat sehingga untuk mengikuti saja perlu 15 orang. Hahahahahha…, - seloroh sinyo sambil memanas-manasi mereka. Orang yang berpenampilan agak lain dari 14 orang lainya maju ke depan sambil berkata ,- sombong sekali kau kisanak, ini adalah daerah kekuasaan kami, dan kisanak telah lewat di sini tanpa permisi dan setor upeti. Untuk itu,.. kalo mau selamat, serahkan apapun yang kau bawa, baru kisanak boleh pergi. Kalo saya menolak, apa yang akan kalian lakukan, - jawab sinyo. Sang ketua makin geram dan marah, terlihat dari raut wajah yg mulai memerah. Kalo kisanak menolah, berarti kisanak memilih mati, Serrrbuuuuu,…. ,-ucap sang ketua.
Pertarunganpun tak bisa di hindarkan, sekali sinyo berkelebat dan menghentakkan tubuhnya yang sudah di aliri ajian braja musti, sepuluh orang langsung terkapar tek bernyawa dengan dada yang membiru. Sinyo menjadi kaget dan tak mengira bahwa ajian miliknya ternyata ganas dan mematikan, padahal tenaga dalam yang dikerahkan oleh sinyo hanya seperempatnya saja. Belum ada setengah. Andaikan full power semua tenaga di gunakan, bisa² 15 orang yang di hadapinya bisa tewas seketika dalam sekali hentakan. Para kawanan pengeroyokpun menjadi ciut nyalinya melihat teman-temanya terkapar dan mati seketika. Tanpa pikir panjang, mereka lari terbirit-birit seperti di kejar hantu. Sinyopun tak tinggal diam, sekali berkelebat, tiba-tiba sudah berada di depan mereka. Ampunnnn.. tuan, ammmpun dan maafkan kami tuan, Jangan bunuh kami - rengek mereka. Sinyo memandang mereka satu persatu sambil berkata ,- aku tidak akan menyakiti kalian, tapi tolong urus mayat teman-kalian, kebumikan mereka sesuai dengan adat dan agaman masing-masing. Iya tuan, nanti akan kami urus jasad mereka, ujar sang ketua. Dengan hati lega dan merasa bersalah karena telah membunuh mereka, sinyopun melanjutkan perjalanan.
{ Bersambung ke Seri -2}
Pengarang | sinyomualim |
---|---|
Tamat | Tidak |
HitCount | 369 |
Nilai total | ![]() |
Baca semua komentar (5)
Tulis Komentar
#1 | ![]() |
sinyomualim
12 Juni 2016 jam 11:42pm
 
Masih bingung gue, cara nulis BAB 1, BAB 2, dst gmn ya? |
#2 | ![]() |
joko_kliwon
12 Juni 2016 jam 11:51pm
 
pan ada "tulis bab" di bawah referensi pengarang. |
#3 | ![]() |
sinyomualim
13 Juni 2016 jam 12:17am
 
joko_kliwon menulis:di sebelah mana boss. di bawah pengarang ada tulisan "tamat" trus pilihanya "YA" dan "Tidak" |
#4 | ![]() |
joko_kliwon
13 Juni 2016 jam 12:23am
 
yang di upload pertama kan judul bacaan... pengarang. nah itu dibawahnya lagi ada tulis bab | ganti urutan bab yang tulis bab... kayak di gambar ini nih... |
#5 | ![]() |
reddevilito
16 Juni 2016 jam 2:24pm
 
seru nih....di tunggu lanjutannya... |