1 Kota Wei diterpa Hujan dan Anak muda dalam penantian
Saat itu tahun ke 13 Pemerintahan Dinasty Tang , musim semi telah tiba , tetapi hujan turun dengan derasnya melanda kota Perbatasan Wei. Kota Wei terletak dipinggiran barat laut Kerajaan Tang . Sengaja didirikan sebagai benteng pertahanan untuk mengatasi serangan Suku liar di utara perbatasan. Dinding pertahanan kota sengaja diperkuat dan dipertinggi secara maksimal sedemikian rupa sehingga akibat dibangun terburuburu tampak kumuh dan bila kemarau tiba , hembusan angin kering akan menerbangkan debu yang tebal dan menjadikan kota militer ini berwarna coklat. Saat itu merupakan awal musim semi, para serdadu dan penduduk menyambut gembira datangnya hujan yang akan membasuh rumah mereka dari kotoran dan debu. Setidaknya mata Ma Shi Xiang , Perwira dengan pangkat tertinggi di kota Wei tampak bercahaya melihat datangnya hujan . Tetapi saat itu Ma Shi Xiang merasa tidak puas melihat karpet mewahnya kotor oleh jejak kaki berlumpur dari orang tua itu dan dia terpaksa menutupi perasaan tidak puas ini ,sebab orang tua tersebut tampaknya bahagian dari rombongan orang penting dari ibukota. Wajah kecut Perwira Ma ditutupinya dengan berpura pura terkejut sambil membungkuk hormat terhadap orang tua dengan jubah dikotori debu. " meskipun kami tidak tahu kebutuhan tuan tuan , kami dapat menyediakan 100 serdadu pengawal bila rombongan tamu jadi berangkat besok...." Orangtua itu tersenyum hangat sambil memberi isyarat kearah bayangan dibalik tirai ...Dari balik tirai terdengar suara bernada perintah... "tidak perlu ...! lanjutkan saja pekerjaan kalian .... Suara itu suara perempuan yang terdengar bernada angkuh dan dingin. Ma Shi xiang tidak membutuhkan waktu lama untuk mengenal identitas rombongan tamu yang datang pagi tadi dengan sikapnya yang angkuh dan egois. Dia tidak berkeberatan dihadapkan dengan sikap demikian. setelah beberapa saat terdiam , kesunyian sesaat itu dipecahkan oleh ucapan wanita bangsawan terhormat dibalik tabir tenda... '' perjalanan ke ibukota akan menempuh gunung Min , jalan diperbukitan ada kemungkinan longsor ..akibat hujan selebat ini , berikan kami seorang penunjuk jalan agar perjalanan kami bisa lancar ..." Ma Shi Xiang tertegun sejenak , sekilas teringat akan seseorang yang tidak disukainya ..." siap ! segera kami laksanakan .." Diluar markas militer ,beberapa perwira tampak saling memandang dengan raut wajah beragam, ada yang menunjukan rasa kasihan, rasa tidak percaya , rasa senang , kaget dan umumnya tidak ada yang menyangka kalau sang komandan akan menugaskan " orang tersebut" .... salah seorang perwira menyela : '' jendral .... apakah anda betul betul akan membiarkan "dia" pergi begitu saja ?" ....
Pengarang | Mao Ni /rhazez |
---|---|
Tamat | Tidak |
HitCount | 131 |
Nilai total | ![]() |