Pendekar Remaja

HomeForumKomentar BacaanPendekar Remaja

Komentar untuk Pendekar Remaja


#21
Sheep 11 Maret 2009 jam 2:50am  

“Marilah kita ke kota Shaning dulu, Nona. Aku perlu memberi pesan kepada pembesar di Shaning agar pekerjaanku memeriksa penjagaan di selatan dapat diwakili oleh seorang perwira lain.”

Demikianlah, kedua orang muda ini masuk kota Shaning dan Kam Liong cepat memberi perintah kepada pembesar setempat untuk menyampaikan surat-surat perintahnya kepada komandan barisan yang menjaga di daerah selatan.

:eh:

Is this what you called chivalrous or valiant character of a descendant of Kam Hong Sin? Kam Liong has a solemn duty to perform the inspection himself, but his "other brain" think for him to do otherwise and delegate the duty to someone else. Since the beginning of time that the most powerful force in the universe is owned by women. And once again, a woman dictates how Kam Liong behaves, even an Emperor's edict wasn't followed through. :doh:

Nyonya Kam ternyata adalah seorang wanita terpelajar yang halus dan ramah-tamah, mengajak Lili bercakap-cakap, sementara itu Kam Liong lalu membuat laporan kepada kaisar, kemudian menerima perintah untuk memimpin sepasukan besar tentara pilihan untuk menuju ke utara dan menggempur para pengacau serta memperkuat penjagaan tapal batas karena terdengar berita akan adanya serangan dari Malangi Khan, raja bangsa Mongol

Kam Liong dared to falsify his report to the Emperor all for a lil bi@tch...*sigh

#22
Sheep 11 Maret 2009 jam 5:51am  

Lili adalah seorang gadis muda yang betapapun cerdik dan tabahnya, namun masih kurang pengalaman. Dalam sebuah pibu, sebetulnya ia boleh saja mengeluarkan segala kepandaian yang pernah dipelajarinya, karena namanya juga pibu (Mengadu Kepandaian), kalau ia menyimpan dan tidak mempergunakan sesuatu kepandaiannya, kalah menang tidak dapat dipergunakan sebagai ukuran. Mendengar ejekan Thian-he Te-it Sian-su itu, ia menjadi marah sekali.

The so-called highly intellectual, smart, and cunning of this lil bi@tch character should able to outsmart her opponents. It has nothing to with her little experience in Wulin. :rant:

#23
Sheep 11 Maret 2009 jam 6:19am  

Thian Kek Hwesio mengangguk-angguk. “Baik, itulah jalan yang terbaik. Pinceng merasa girang sekali mendengar kau mempunyai ketetapan hati seperti itu. Dengar, anak muda. Kalau kau bukan putera pendekar besar Lie Kong Sian dan Ang I Nio-cu yang keduanya sudah memupuk perbuatan baik dan kebajikan, kiranya pinceng tidak akan bersusah payah memberi nasehat dan mencampuri urusanmu. Akan tetapi, sebagai seorang laki-laki yang gagah, kau harus berani bertanggung jawab atas segala perbuatanmu. Di dalam kegelapan pikiran kau telah melakukan pelanggaran bersama Lilani dan sungguhpun kau tidak dapat mengawininya, akan tetapi kau harus penuh tanggung jawab mengatur kehidupannya dan sekali-kali jangan menyia-nyiakan sehingga gadis yang malang itu hidup dalam kesengsaraan. Kalau kau meninggalkannya begitu saja tanpa persetujuan hatinya, kau akan menjadi seorang siauw-jin (Orang Rendah). Mengertikah kau?”

What kind of bull crap is this? Is this Buddhist monk saying that he won't help if the person is not a descendant of a well known Wulin heroes? Sigh...I guess Thian Kek Hwesio didn't learn or understand about the Buddha teachings. What a waste...

#24
Sheep 11 Maret 2009 jam 6:44am  

Setelah tiba di dalam gedung, Ban Sai Cin-jin lalu melemparkan tubuh Lie Siong dalam sebuah kamar. “Dia yang paling berbahaya,” katanya. Kemudian ia membawa Lo Sian dan Lilani ke dalam ruang depan. Dengan sekali tepuk saja Lilani dan Lo Sian siuman kembali dari keadaan yang tak berdaya. Lilani segera menghampiri Lo Sian dan memegang tangan kanan pengemis ini dengan wajah pucat dan penuh kekuatiran.

One of the well known flaws of every single Kho Ping Hoo's villains that these guys became so brain dead after subduing their adversaries. If he knew that Lie Siong is formidable, dangerous and a threat to his plan, why did he imprison him? Why not just kill him and be done with it? But noooooooo, Ban Sai "the nitwit" Cin-jin has to keep all of them alive. Go figure of his consequence... :rolleyes:

#25
Sheep 11 Maret 2009 jam 8:27am  

“Perjumpaanku yang pertama adalah ketika dia, dia mengganggu seorang gadis cantik!” Kembali Ang I Nio-cu terkejut sekali.

Typical bi@tch, Lili lied to Ang I Nio-cu. A while back Kam Liong already explained how Lie Siong helped Lilani from Gui-kongcu and yet she still imposing her narrow minded view. Like I said....typical bi@tch!!! :lightsabre:

“Suruh mereka tunggu.”, kata Lili dengan angkuh sekali. “Sediakan dulu makanan karena perutku lapar. Setelah makan, barulah aku akan menerima mereka!”

Nurhacu menjadi heran sekali. Belum pernah ia melihat Lili bersikap demikian dingin dan nampaknya marah.

Little did this poor old man know that his savior is a bi@tch.

#26
Sheep 11 Maret 2009 jam 9:19am  

Merah wajah Lilani mendengar ucapan ini. Biarpun dianggap sudah berkepandaian tinggi diantara bangsanya, mungkin yang paling tinggi diantara semua orang Haimi, akan tetapi bagaimana ia dapat memperlihatkan kepandaiannya itu di hadapan seorang gadis luar biasa seperti Lili ini? Ia pernah menyaksikan kepandaian Lili ketika bertempur melawan Lie Siong dahulu itu. Bahkan Lie Siong sendiri belum tentu dapat mengalahkan Lili, apa lagi dia?

One of those WTF moments...at Kiciu where Thian Kek Hwesio lives inside of Shaolin temple, Lili clearly humiliated Lie Siong by Wulin's standard during their 2nd encounter. What's there to question? Further, Lo Sian pointed out the disgrace to Lili then. So there is no doubt that Lili's martial art is above Lie Siong's level. :?

#27
Sheep 11 Maret 2009 jam 1:11pm  

“Tidak mungkin!”, kata Kwee An.

“Sukar dipercaya bahwa Hong Beng dan Goat Lan akan dapat tertawan sedemikian mudahnya.”, kata Cin Hai.

What's so impossible about Hong Beng and Goat Lan got captured easily? If I were Ban Sai Cin-jin, it would be so easy and it won't take any effort at all. All Ban Sai Cin-jin has to do is to use Kwee Cin as a bargain and exploit extreme measures to make Hong Beng and Goat Lan to surrender. If they won't surrender, Ban Sai Cin-jin could just cut off Kwee Cin's ears, pull his finger nails, or break a bone or two etc. to make his point until both Hong Beng and Goat Lan complied.
:aderai:

#28
Sheep 12 Maret 2009 jam 9:06am  

“Nona, harap kau jangan menyusahkan diri sendiri. Biarlah urusan balas dendam ini kulakukan sendiri karena ini sudah menjadi tugasku yang suci.”

:))

What's so virtuous and sacred about killing or taking another human life? If Lie Song meant about getting rid of evil deeds/being, perhaps can be so "holy/sacred" as he put it. But he wants "an eye for an eye"...

#29
Sheep 12 Maret 2009 jam 9:38am  

Sebagai mana dituturkan di bagian depan, Bouw Hun Ti pergi mencari jago-jago silat yang suka membantu mereka untuk menghadapi Pendekar Bodoh sekeluarga. Dan pada waktu itu, Bouw Hun Ti telah berada di Kun-lin-an bersama tiga orang tosu tua yang bertubuh kurus kering, akan tetapi tiga orang tosu ini sesungguhnya adalah tokoh-tokoh persilatan yang berilmu tinggi.

:shifty:

This Bouw Hun Ti has been busy getting Wulin's "hired guns" since the beginning of the episode. Why it even bother only mentioned 3 more so-called prowess martial artist. Why not get 10 or 100 or even 1000 since these "hired guns" are readily available in every remote corners of Wulin.

#30
Sheep 12 Maret 2009 jam 11:04am  

kalau Lili mau, setelah menyerang selama tiga puluh jurus lebih, ia dapat membinasakan lawannya. Akan tetapi, di samping kegalakan dan kelincahannya, tabiat ayahnya menempel gadis ini. Ia pemurah dan mudah memberi ampun.

Yet another of the WTF moment...

Each of the other 3 @ssholes and bi@tch have their own reasons to seek revenge against Ban Sai Cin-jin and yet Lili the "mother of all bi@tches" jumped in to show off fighting Ban Sai Cin-jin. If this little bi@tch has no intention to kill Ban Sai Cin-jin after all the evil deed he did, so what in the big F_ _ _ did she want to fight then? Should just let one of the other 3 to fight... :mad2:

#31
Sheep 12 Maret 2009 jam 11:14am  

Dengan lega dan girang, Pendekar Bodoh lalu mengajak semua orang kembali ke timur, di sepanjang jalan tiada hentinya saling menuturkan pengalaman masing-masing.

:o

Almost throughout this episode that Hailun Thai-lek Sam-kui claimed of wanting to fight or challenge Pendekar Bodoh. Right after they all met at Thian-san peak for a show down and it never did happen. What's the use of getting all of us excited reading to lead for the climax if the showdown at peak is nothing but a brief meeting???

#32
Yunita 7 Januari 2011 jam 3:04pm  

Eneg baca komentnya sdr sheep, lbh mutu klo loe kritik novel harry potter atawa lotr,

#33
CersilKPH 31 Mei 2016 jam 3:12pm  

Bagi rekan-rekan yang memiliki akun Facebook, mari gabung di Group Cersil Kho Ping Hoo

#34
ragilcitra 31 Mei 2016 jam 7:02pm  

Untuk melihat LINK CERITA KARYA-KARYA KHO PING HOO lainnya, Disini