Pendekar Bodoh

HomeForumKomentar BacaanPendekar Bodoh

Komentar untuk Pendekar Bodoh


#1
Sheep 25 Februari 2009 jam 9:16am  

“Perwira itu adalah seorang jahat yang oleh karena ditolak lamarannya oleh Ayah terhadap diriku, lalu mengajak kawan-kawannya untuk membasmi keluargaku. Ayah serta kakak-kakak dan juga Ibuku telah dia bunuh habis. Tinggal aku dan seorang kakakku yang masih hidup. Ketika aku bertemu dengan dia dan bertempur, atas bantuan gurunya yang juga jahat ia berhasil menawanku dan membawaku ke sebuah tempat tahanan. Kemudian ia membawa aku lari dan bertemu dengan kau.”

:?

Heh???

I guessed Kwee Tiong doesn't count as Lin Lin's eldest brother any longer.... :x So she only remembers Kwee An.

I thought Kwee Tiong cowardly moved to his master's place at Ban Hok Tong temple..*sigh. Unless he magically died, disappeared or killed...

#2
Sheep 27 Februari 2009 jam 3:49am  

Bertahun-tahun kedua orang murid ini digembleng oleh Han Le di atas Pulau Kim-san-to, kemudian Han Le mengajak, kedua orang muridnya itu berkelana untuk mencari pengalaman di dunia ramai. Dan hal inilah yang kemudian membuat Song Kun berubah. Kelihatanlah watak aselinya ketika pemuda ini melihat benda-benda berharga dan hal- hal yang terjadi di dunia ramai. Ia mulai menjadi sesat dan pengaruh-pengaruh buruk menguasai hatinya. Sebuah di antara wataknya yang buruk ialah kesukaannya akan wanita cantik.

:o

I thought in the previous story (Ang I Niocu), Han Le was punished into solitary confinement on Pek-hio-to island by Bu Pun Su. Did Han Le violated his punishment or did Bu Pun Su extracted his punishment upon Han Le? :?

In any case, Bu Pun Su defied his sworn words to those Siauw-lim-pai and Kun-lun-pai elders. :x

#3
Sheep 28 Februari 2009 jam 7:24am  

Racun Ular Hijau bekerja lambat akan tetapi pasti. Dan tidak ada obat di dunia yang dapat menyembuhkan orang yang terkena racun itu. Gadis ini hanya akan hidup selama seratus hari lagi. Keadaannya akan biasa saja, tidak merasa sakit apa-apa asalkan ia jangan merasa kuatir. Kalau ia merasa kuatir, racun itu akan lebih hebat kerjanya dan akan menyerang jantungnya hingga ia akan jatuh pingsan! Akan tetapi hal itu pun tidak berbahaya, dan pendeknya, ia akan hidup sampai seratus hari lagi.

If I were Cin Hai, I'd let Lin Lin die!!!! :D

She's surely one of my hated characters as much as I hated Guo Fu of the ROCH... :point:

#4
Sheep 28 Februari 2009 jam 10:24am  


Kini, sungguhpun Lie Kong Sian telah melatih diri dengan keras dan ilmu kepandaiannya telah meningkat tinggi, namun di lain fihak Song Kun telah memiliki pedang Ang-ho Sian-kiam yang luar biasa sehingga Lie Kong Sian tidak berani mengadu pedangnya karena takut kalau-kalau pedang pemberian Ang I Niocu itu akan putus.

:?

This is one of the "WTF happened" moment of reading KPH novels. When did Ang I Niocu give Lie Kong Sian her sword as a memento of their engagement?

As far as we know, Ang I Niocu only gave Lie Kong Sian her hair ornament in exchange for Cian-hong-kiam for their engagement vow.

Kemudian Ang I Niocu mengambil perhiasan rambutnya yang terbuat dari pada mutiara dan memberikannya kepada Kong Sian. “Aku tidak mempunyai apa-apa, suheng dan biarlah benda ini menjadi bukti dari pada kesetiaanku.”

Tidak ada upacara yang mengesahkan pertunangan mereka itu selain dari pada penukaran barang yang dilakukan dengar sikap sederhana ini akan tetapi diramaikan oleh pertemuan pandang mata mereka yang menembus ke hati masing-masing.
:hithead:

#5
Sheep 28 Februari 2009 jam 12:12pm  

Tanpa menengok, Cin Hai lalu menjawab, “Dia telah terkena racun jahat dari Hai Kong Hosiang, dan dalam seratus hari dia akan mati.”

:o

Wow...from Gua Tengkorak to the outermost West of mainland China (neighboring West of China), both Cin Hai and Lin Lin didn't lose a day at all. :?

Previously, it also stated that it took them a few days to get to this jungle where they met Song Kun. So this Idiot Hero should say within 97 days or 96 days instead of the same 100 days ever since Lin Lin got poisoned. His miscalculated number of days could jeopardize Lin Lin on the road to finding her antidote but alas like hell this little bi@tch will die...

:knock:

#6
Sheep 28 Februari 2009 jam 12:30pm  

“Hai-ko, aku tidak ingat akan hal itu, aku terlalu kuatir melihat kau terancam bahaya sehingga aku terlupa bahwa aku tidak boleh berkuatir.”

Hell, Lin Lin should worry more often so she'll die faster...yeah right! :rolleyes:

Cin Hai tersenyum. “Jangan kuatir, Moi-moi. Biarpun harus kuakui bahwa Song Kun memang lihai, akan tetapi aku takkan kalah terhadapnya. Lihat sajalah kalau lain kali ia berani mengganggu kita lagi akan kuhabiskan nyawanya!”

Talk is cheap for this Idiot Hero, like hell he'll do what he says. And this Idiot Hero is more annoying than anything else. He chose Lin Lin than to take heed from his master when it comes to choose. Further, she is the daughter of the man who killed his entire family granted that it was by court order or decree.

Cin Hai should kill Song Kun regardless whether or not he'll bother Lin Lin after all those humiliating words he said to disgrace his master. :rant:

#7
Sheep 28 Februari 2009 jam 1:52pm  

Dimaki sehebat itu, Bu Pun Su hanya memandang dengan senyum simpul dan ia lalu menjawab,
“Baiklah, Robot. Kalau sampai aku Si Tua Bangka ini terbunuh mati di tangan kalian, tak usah kalian memasang meja sembahyang!”

:?

Robot? At Tang Dynasti era? Heck...someone should just ask Yoda or other Jedi to represent them and use Light Saber against their legendary weapons....

:evil:

#8
Sheep 28 Februari 2009 jam 2:24pm  

“Lin-moi.”, kata Cin Hai sambil membelai kepala Sin-kong-ciak yang mendekatinya. “Kalau kita sudah beristirahat dan menghilangkan lelah, kita harus melanjutkan perjalanan memasuki kota Lan-couw. Betapapun juga, aku merasa amat gelisah mengingat akan nasib suhu yang berada dalam pengaruh dan kekuasaan orang-orang jahat seperti Hai Kong Hosiang dan kawan-kawannya.”

:mad:

Now this ungrateful disciple thinks about his master after taking his sweet time with his bi@tch to get to Lan-couw. If he had any brain at all, he'd have taking a faster phase. Not only to help his master but also to get the antidote for his bi@tch.

#9
Azalae 28 Februari 2009 jam 3:29pm  

someone really loves pendekar bodoh :rofl:

#10
Sheep 28 Februari 2009 jam 4:05pm  

Azalae menulis:
someone really loves pendekar bodoh :rofl:
:p

#11
Sheep 28 Februari 2009 jam 4:11pm  

Dalam kegembiraannya, sering kali mereka berhenti di bawah pohon yang besar dan Cin Hai teringat kembali untuk meniup sulingnya, memenuhi permintaan Lin Lin. Gadis itu kini dapat pula menarikan Tarian Bidadari dengan pedangnya dan dalam pandangan mata Cin Hai, apabila Lin Lin menari diiringi sulingnya, maka gadis ini lebih menarik tariannya dari pada tarian Ang I Niocu sendiri!

:rolleyes:

Now I am going to copycat Cin Hai with his idioms..."Love is blind and even a goat droppings will taste like a dates fruit when you're in love."

:eh:

#12
Sheep 1 Maret 2009 jam 6:02am  

“Suku Haimi?”, seru Cin Hai yang teringat akan penuturan Kwee An ketika pemuda itu dulu menceritakan pengalamannya. “Apakah kau bukan Sanoko yang gagah dan nona ini nona Meilani?”

:o

Ever since Kwee An fell off the cliff where he by chance met these Haimi tribe, Cin Hai hasn't been able to meet him again. So how in the hell did Cin Hai could talk to Kwee An about the tribe? Ahhhh....another WTF moment...oh wait, Cin Hai has telepathy ability to know this things. :rolleyes:

#13
Sheep 1 Maret 2009 jam 6:25am  

Wajah Lie Kong Sian menjadi pucat sekali dan dua butir air mata menitik turun. Ia memandang kepada Cin Hai yang berdiri sambil menundukkan kepala karena pemuda ini pun telah mendengar betapa besar cinta kasih Lie Kong Sian terhadap Song Kun. Sikap dan wajah Cin Hai ini membuat hati Lie Kong Sian lemah kembali. Kalau saja yang membunuh Song Kun bukan pemuda ini, pasti ia akan menjadi marah dan membalas dendam.

Let' see, Song Kun was a treacherous and immoral student of Bu Pun Su who did some heinous and wicked things in Wulin. Yet if it weren't Cin Hai who killed Song Kun, Lie Kong Sian will seek revenge on his behalf. And we all thought it's a hero duty to get rid the villains in Wulin. :crazy:

#14
Sheep 1 Maret 2009 jam 6:39am  

Hai Kong Hosiang menghapus keringatnya dan tertawa. “Sudah kukatakan bahwa aku tidak akan bisa menang menghadapi Wi Wi-toanio yang tangguh!

:x

The villains in this Idiot Hero series are pathetic. Toward the end all of suddened Wi Wi-toanio has prowess martial art abilities and that goes the same with Hai Kong Hosiang with his leap and bounds level of his martial art. It's like this series ran out of villains and too many heroes....*sigh :no:

#15
manasye 26 Juni 2009 jam 9:23pm  

Saya akui kalau membaca cerita cerita Kho Ping Hoo memang sering terdapat kesalahan kesalahan atau keganjilan keganjilan di dalam ceritanya, seperti penyebutan usia, tempat dan keadaan yg tidak konsisten, tapi mengingat bahwa tokoh penulis Kho Ping Hoo sendiri dalam menerbitkan bukunya tidak memakai tenaga Editor sebagaimana lajimnya para pengarang buku lainnya, bahkan percetakan dan penerbitan buku ini juga di tangani oleh beliau dan keluarganya sendiri, jadi kita semua bisa memakluminya.

Yang istimewa dari kesalahan kesalahan tersebut adalah, tetap saja banyak pembaca yg menggandrungi karya karyanya.

Saya mengucapkan terimakasih yg sebesar besarnya kepada sdr Dinno dan pihak Indozone yang telah meluangkan waktu tenaga bahkan materi untuk memuat karya karya beliau.

Salam Kho Ping Hoo :p :p

#16
Idakaparza 5 Februari 2012 jam 3:40am  

Sebenarnya cerita ini agak mengecewakan bagi saya. Saya lebih suka jika Cin Han berjodoh dengan Ang I Niocu meskipun perbedaan umur mereka sangat banyak.

#17
zainiyacub 12 Agustus 2014 jam 7:07pm  

Kehabisan cerita, jadi baca lagi dah cerita ini, yang udah pernah gwe baca dari zaman gwe masih esempe doeloe. Emang gak bosenin nih cerita.

#18
CersilKPH 31 Mei 2016 jam 3:12pm  

Bagi rekan-rekan yang memiliki akun Facebook, mari gabung di Group Cersil Kho Ping Hoo

#19
ragilcitra 31 Mei 2016 jam 7:02pm  

Untuk melihat LINK CERITA KARYA-KARYA KHO PING HOO lainnya, Disini

#20
iwankah 14 Februari 2017 jam 3:56pm  

kamsia.. ☺