Home → Forum → Komentar Bacaan → BAJUG ANGGAKARA
Komentar untuk BAJUG ANGGAKARA
#201 | ![]() |
zuae
4 April 2013 jam 9:00am
 
Hemm.. kyaknya msih blum ad ti2k temunya.. |
#202 | ![]() |
kangdasep
4 April 2013 jam 9:58am
 
Judulnya "orang terdekat, musuh terkuat", siapakah dia? Waw...! Seneng sekali mengikuti cerita ini..... |
#203 | ![]() |
dewaile_46
4 April 2013 jam 6:16pm
 
Sipp lanjuttttt.... |
#204 | ![]() |
darkryu
4 April 2013 jam 10:46pm
 
awalnya dugaanku orang terdekat musuh terkuat itu kakak adik, tapi semakin kesini persepsiku kayaknya harus di rubah |
#205 | ![]() |
kikoman
6 April 2013 jam 7:57pm
 
makin seru suhu, there is the feeling a tad dry due to editing/cutting (???), a bit off from original flow of the story, slightly diff, but a good cerita silat and very original though; thank you - peace |
#206 | ![]() |
onomarp
6 April 2013 jam 9:37pm
 
Dear Kikoman, Saya sengaja bereksperimen untuk memberi penandaan atas loncatan dari satu konteks ke konteks lain yang terjadi pada waktu bersamaan lewat suatu bentuk pengulangan. Jelasnya, apa yang tertulis pada akhir bagian dari suatu konteks diulang sebagai bagian awal untuk konteks lain, manakala kedua konteks tersebut terjadi dalam waktu bersamaan. Misalnya: Tanah pun remang-remang terlihat sekalipun kabut tipis mengambang!, yang menjadi akhir bagian konteks cerita orang tua bertongkat hitam membakar dan membunuh di istana Mpu Ketuwijaya *** Tanah pun remang-remang terlihat sekalipun kabut tipis mengambang!, sebagai bagian awal untuk memulai konteks yang terjadi pada saat bersamaan dengan konteks di atas, yaitu di mana Mandrakanta berjumla dengan Eyang Ageng dan Istadiyanti yang ia susul. Gaya tutur seperti ini pun saya lakukan sebagai model untuk menceritakan konteks Flashback pada Naga Bhumi Mataram. Ambil contoh: Di atas bukit, saat malam telah menjadi sangat gelap , sebagai bagian akhir dari satu percakapan antara Ki Wajra Sasmaka Kunta dengan Eyang Abhinaya atau Abhipraya. *** Mungkin cara bertutur seperti itu mengganggu, karena berupa pengulangan atau out of context, tetapi saya mempertahankan itu sebagai suatu cara bertutur khas. Terima kasih! |
#207 | ![]() |
fathuri
7 April 2013 jam 5:45am
 
Sudah banyak saya membaca cerita silat yang hanya bercerita saja, tapi Suhu Pramono juga menyuguhkan gaya bercerita yang tidak biasa... Bravo suhu... Anda Sastrawan yang mengangkat nilai cerita silat yang selama ini dianggap lebih rendah dari novel bahkan cerpen sekalipun... Luar biasa... Semangat suhu |
#208 | ![]() |
kikoman
7 April 2013 jam 5:56am
 
oh, yes, i see it, thanks suhu. |
#209 | ![]() |
dewaile_46
7 April 2013 jam 9:15am
 
Lanjut terussss........... |
#210 | ![]() |
Barlinsamboja
8 April 2013 jam 9:28am
 
Bagus suhu pram.... ..... lanjut suhu....... |
#211 | ![]() |
ysn26
12 April 2013 jam 4:24pm
 
ditunggu slalu lanjutannya mas pram |
#212 | ![]() |
dewaile_46
22 April 2013 jam 11:06am
 
Yang di tunggu2 akhirnya muncul juga.... |
#213 | ![]() |
kurotagusu
22 April 2013 jam 11:54am
 
Waduh intriknya makin kental |
#214 | ![]() |
zuae
23 April 2013 jam 9:23am
 
Masih bingung bingung dan bingung abizzz+DONGKOOOL ngeliatnya.... |
#215 | ![]() |
onomarp
23 April 2013 jam 10:59pm
 
Bingung!!!! Pasti nanti akan lebih bingung.... |
#216 | ![]() |
zuae
25 April 2013 jam 4:12am
 
Semangat Kakang Katong, ungkap smua misteri2 yg ada dgn cetar badai membahana hehehe... |
#217 | ![]() |
gibson
25 April 2013 jam 8:14am
 
Gaya bercerita yang sangat cantik. Bahasa dan alur cerita yang menarik untuk terus disimak. Hebat Mas Pram. |
#218 | ![]() |
kikoman
25 April 2013 jam 9:42am
 
oh my my --- mystery inside mystery, better than khu-lung, thank you suhu |
#219 | ![]() |
devara
25 April 2013 jam 6:05pm
 
trims banyak pencerahannya suhu...... jadi tau sekelumit sejarah kerajaan dijawa..... trims.. |
#220 | ![]() |
Sumpeno
25 April 2013 jam 7:56pm
 
Om Pram,, mungkinkah nanti Mandrakanta menjadi Mpu Sindok?? |