Home → Bacaan → Karangan Djair Warni
Hari telah larut malam. Seluruh
penduduk kampung telah tidur dengan
lelap. Sinar purnama memancarkan
sinarnya yang lembut keperakan. Serangga malam mengisi keheningan
malam dengan tembang-tembangnya yang membangkitkan rasa kekaguman manusia
terhadap suasana malam.
Suasana syahdu itu dibuyarkan oleh jerit tangis anak
kecil dari sebuah pondok yang letaknya terpencil dari pondok-pondok lainnya. Suara tangisan itu terdengar begitu
menyayat hati
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
“Kini
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
“Kini
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.