Home → Bacaan → Karangan Rahmat Affandi
Sehari setelah meninggalkan Goa Mayat Es, pemuda berambut panjang riap-riapan yang sebagian dikuncir kebelakang ini memutuskan untuk menuju ke arah sebelah timur Pulau Es. Sesuai perintah gurunya Ki Panaran Jagad Biru, pemuda berpakaian kulit berbulu tebal berwarna putih ini harus mencari tahu keberadaan pedang warisan Istana Pulau Es yang raib