Adipati Karang Setra menatap satu persatu para pengepungnya. Hatinya terkesiap ketika matanya tertumbuk pada seorang laki-laki tinggi tegap berkulit kuning. Adipati tahu siapa laki-laki itu.
“Dinda, lari........!†teriak Adipati yang teringat akan keselamatan anak istrinya. “Jangan hiraukan aku! Cepatlah lari. Selamatkan anak kita!â€
“Rangga........!†jerit Tunjung Melur saat melihat puteranya terguling mendekati
Adipati Karang Setra menatap satu persatu para pengepungnya. Hatinya terkesiap ketika matanya tertumbuk pada seorang laki-laki tinggi tegap berkulit kuning. Adipati tahu siapa laki-laki itu.
“Dinda, lari........!†teriak Adipati yang teringat akan keselamatan anak istrinya. “Jangan hiraukan aku! Cepatlah lari. Selamatkan anak kita!â€
“Rangga........!†jerit Tunjung Melur saat melihat puteranya terguling mendekati
Pada 27 tahun yang lalu, sepuluh partai persilatan besar telah bersepakat mendirikan sebuah Paseban Persilatan dan di mukanya, dibangun sebuah lapangan luas untuk pertandingan ilmu kepandaian. Rencana itu berasal dari Ci Hun Siangjin, ketua partai Siau-lim-pay, dan telah melahirlah sebuah piagam tentang Pertandingan Silat itu, antara lain.
1. Pertandingan itu diselenggarakan
“Adapun kedatangan Hak-seng mencari Loo-sianseng ialah untuk meminta sedikit penjelasan mengenai kejadian tigabelas tahun yang lalu di kota Hay-sie-kwan. Dimana keluarga Lie telah dibasmi oleh serombongan orang-orang jahat, yang hanya disaksikan oleh Loo-sianseng seorang.......
“Menurut In-su ku, maka hanya Loo-sianseng seorang yang mengetahui siapa yang telah membasmi keluarga Lie itu
Du Qi tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya mengulurkan tangan kanannya, dan perlahan mengangkat topi jeraminya.
Apa yang ada di bawah topi itu?
Tidak ada apa-apa di bawahnya, kecuali sebuah tangan.
Tangan kiri.
Tangannya panjang, dengan tujuh jari.
Tangannya kasar, seperti batu karang tepi laut yang sejak zaman kuno dihempas ombak laut.
Ketika dia melihat
Dari Nur S
"Move in silence, only speak when it's time to say checkmate."
Cerita ini hanya fiktif. Terilhami oleh beberapa tokoh yang sedang viral. Bila ada nama yang sama, itu adalah hanya kesamaan nama. Bukan tokoh sebenarnya yang ada di dunia nyata. Pengarang tidak bermaksud membela atau memojokan suatu tokoh. Ini
Kho Beng sudah hampir melangkah keluar dari pintu ketika mendengar perkataan tersebut, dengan cepat dia menghentikan langkahnya, sementara perasaan hatinya bergetar keras.
Apakah ada sesuatu yang tak beres dengan perkataan dari Sun Thian-hong itu? Tidak! Tapi kata, “Semoga kalian kakak beradik dapat segera berkumpul kembaliâ€, membuat Kho Beng teringat kembali
Stasiun Angkasa Zetfour...
Pintu cadangan yang terletak di samping kiri perlahan terbuka. Sesosok tubuh melesat dan memasuki pesawat. Gerakannya teramat cepat hingga sosoknya mirip bayangan. Sosok misterius itu mendekati hangar dan berdiri di depan sebuah pesawat mini yang biasa digunakan di saat gawat darurat. Fungsinya mirip sekoci di kapal air. Dengan
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.