Post-18207

Post 12 dari 126 dalam Forwarded email

HomeForumGeneral discussionsForwarded emailPost-18207

#12 avatar
yinyeksin 20 Juni 2005 jam 5:11pm  

Dear All,

It's just sharing.

Beberapa hari yang lalu saya dan suami sama-sama telat pulang kantor sampai hampir tengah malam. Dan kami menjadi sangat kuatir ketika anak kami yang kecil (7 th) menceritakan ada telpon yang sangat tidak wajar yang diterimanya pada sekitar jam 7-8 malam. Kami masih cukup bersyukur karena anak ini cukup cepat tanggap terhadap situasi dan ingat benar pesan-pesan kami. Saya langsung teringat sharing rekan Bu Irma minggu lalu mengenai penipuan lewat HP. Mungkin seperti inilah cara si penipu mendapatkan data calon korbannya. Berikut ini percakapan telepon yang terjadi seperti yang diceritakan anak kami secara lengkap pada kami.

'Selamat malam'
'Selamat malam, mama ada ?'
'Belum pulang, ini dari siapa ?'
'Papa ada ?'
'Ini dari siapa ?'
'Ini om Aswir (kalau dia tidak salah dengar) masa tidak ngenalin ? Ada siapa di rumah ?'

Karena anak kami merasa yakin tidak ada tetangga ataupun kenalan kami yang bernama Aswir, dia langsung ingat pesan kami untuk tidak memberi jawaban apapun untuk penelpon yang tidak dikenal, jadi dia jawab :

'Tidak tahu, mau titip pesan ?.
'Om perlu sekali data keluarga, kamu aja yang bantu jawab ya'
'Besok saja telpon lagi'
'Tidak bisa, data keluarga ini harus diisi sekarang juga, kamu saja yang bantu jawab pertanyaan om satu per satu dan om yang tulisin jawabannya, karena ini penting sekali. Nama papa siapa ?'

Begitu si penelpon tanya nama papanya, anak kami langsung merasa aneh, kok tidak tahu nama papa ? Hal ini membuat dia langsung tanggap terhadap situasi dan yakin bahwa si penelpon pasti orang yang tidak kenal kami.

Jadi dia jawab 'Tidak tahu'. Tapi si penelpon benar-benar gigih, walau selalu dijawab tidak tahu, dia tetap melontarkan berbagai pertanyaan antara lain :
- siapa nama mama, kakak, adik, nenek, kakek, om, tante.
- Alamat rumahmu dimana ? No. HP papa berapa ? No. HP mama berapa ?
- Rumah kakek, om, tante dimana ? Nomer telponnya rumahnya berapa ? No. HPnya berapa ?
- Nama kamu siapa ? Umur berapa ? Tanggal lahirmu ? Kelas berapa ? Sekolah di mana ?
- Siapa nama kakakmu ? Umur berapa ? Tanggal lahir ? Kelas berapa ? Sekolah di mana ?
- Papa dan mama punya uang berapa ? Punya tabungan tidak ? Ada buku tabungannya tidak ? Kamu dan kakak punya tabungan berapa ?
- Kakek dan nenek punya uang berapa ? Punya tabungan tidak ? Punya harta apa aja ?
- Om dan tante punya tabungan berapa ? Punya mobil berapa ?

Menurut pembantu kami, percakapan tsb. Berlangsung lebih dari 15 menit.
Anak kami selalu menjawab tidak tahu dan berkali-kali bilang 'sudah ah, jangan tanya terus, besok aja telpon lagi'. Sampai akhirnya telpon tsb dia tutup karena merasa capek ditanyain macem-macem. 1-2 bulan terakhir memang beberapa kali ada telpon masuk yang kami rasa aneh. Kalau yang menerima saya atau suami, si penelpon langsung menutupnya. Kalau yang menerima anak-anak atau pembantu (masih remaja dan suaranya terdengar lugu) si penelpon tanya 'mama ada ?' Begitu dijawab 'ada' telpon langsung ditutup.

Semoga sharing ini bisa menjadi masukan buat rekan-rekan.

Salam,
Veronica
WM-24