SoLiDsNaKe menulis:
GJ sama sekali tidak ideal. Dia digambarkan tidak tampan dan lamban dalam memahami persoalan ( lamban tidak sama dengan bodoh ). Kalau yang dimaksud ideal adalah sikapnya soal penjajahan negaranya, itu heroik.

Ya. Kalau buat gw, ideal itu ya begitu .. bukan cuma heroik, tapi juga sangat jujur, sangat baik, sangat bertanggung jawab, sangat menepati janji, sangat mencintai kekasihnya, sangat setia. Soal bolotnya .. ya, dia emang bolot .. tapi krn dia punya sifat2 lain yang sangat sangat sangat *tambahin sendiri belakangnya *, jadi dia termasuk ideal di mata gw .. sebetulnya bagus sih, orang kyk gitu.

SoLiDsNaKe menulis:
Soal YG yatim piatu sejak kecil, bukankah LHC dalam XAJH juga begitu...

Maksudnya gini lho. LHC memang yatim piatu, tp dia dipungut dan didik sama Yue the family .. terus sampai dewasa. Sebelumnya gak pernah diceritain pengalaman masa kecilnya .. apakah dia sengsara or gimana. Jadi, utk sementara, bisa dianggap kalau dia kehilangan, terus dipungut .. that's it.

Kalau Yo Ko, setlh nyokapnya meninggal, dia jadi pengemis.. kelaparan dan gak punya makanan, sampai2 dia harus mencuri dan dihina orang. Makanya, lama2 dia jadi .. ibaratnya .. benci sama dunia *puitis bgt gw, ya * .. karena gak ada orang yg mau peduli dan memperhatikan dia. Baru setelah itu, dia ktemu Kwee Ceng .. tapi, Oey Yong dll gak suka sm dia .. dll. Terus, dia dapat pengalaman buruk sama Kuil Coan Cin, dll dll .. sampai akhirnya dirawat sama SLL. Nah, SLL sendiri 'cuma' wanita muda yg seumur hidup tinggal di kuburan. Dia kurang punya nilai2 moral yg bagus yg bisa ditanamin ke Yo Ko. Malah, dia sangat egois. Jadi, wajar aja kalau, selama masa kecil->remaja, si Yo Ko gak punya nilai2 bagus yg tertanam di dirinya. Kasusnya beda dgn LHC yang, walau yatim piatu dan bandel bgt, tp ttp dapat didikan dan penanaman moral dari Ketua Yue and istri.