Post 47 dari 126 dalam Forwarded email
Home → Forum → General discussions → Forwarded email → Post-30296
#47 | ![]() |
yinyeksin
20 Juli 2006 jam 4:22pm
 
Ini pembunuhnya...(Kisah di Inggris) Seumur Hidup bagi Dua Bocah Pembunuh Balita PRESTON - Dua bocah yang masing-masing berusia 11 tahun yang menculik, menyiksa dan membunuh seorang bocah lain berumur dua tahun dan masih belajar berjalan. James Bulger, Kamis kemarin dijatuhi hukuman seumur hidup dipenjara khusus anak-anak. Prakiraan semula hukuman yang akan dijatuhi hanya 20 tahun. Kasus terjadi akhir Februari lalu itu mengejutkan publik dunia dan dianggap sebagai kejahatan anak-anak paling kejam dalam kurun waktu dua setengah abad ini. Hakim Morland memutuskan dua bocah itu, Robert Thompson dan Jon Venables, yang memasuki sejarah kejahatan Kamis kemarin, sebagai pelaku pembunuhan termuda di Inggris dalam waktu dua setengah abad terakhir. Dan kejahatan mereka sebagai "tindakan kejam yang tiada bandingnya dan sadis". Toh kedua bocah itu tetap saja nekad menyatakan dirinya tak bersalah atas tuduhan hakim. Menteri Dalam Negeri Michael Howard, yang menyatakan "ngeri" atas kasus itu, memutuskan untuk memenjarakan dua bocah itu dalam unit khusus dan sebuah rencana hukuman akan dirancang, yang akan mentransfer mereka kelembaga rehabilitasi kaum muda bila mereka tumbuh dewasa kelak. Paman korban, Raya Matthews usai mendengarkan keputusan hakim langsung berteriak : "Bagaimana sekarang rasanya, hei..kamu bajingan cilik ?" Dua bocah itu tampak terdiam, duduk tak bergeming mendengarkan putusan hakim. Mereka menangis tetapi tangisnya tak digubris pengunjung. Parapekerja social perawatan anak-anak segera mengawal keduanya dengan cepat keluar dari ruang sidang, menuruni tangga gedung pengadilan dan dimasukkan ke dalam mobil tahanan yang dikerumuni banyak orang. Keduanya langsung dilarikan ke penjara di mana selama ini mereka mendekam sejak peristiwa pembunuhan bulan Februari lalu. Drama kejahatan yang terjadi di kota Preston di Inggris bagian utara itu, telah menimbulkan kesedihan mendalam pada keluarga-keluarga Korban dan menimbulkan keprihatinan pada keluarga pelakunya. Namun berita itu muncul sebagai berit utama di berbagai suratkabar di seluruh dunia. Hakim Morland, yang menyatakan "eksploitasi kekerasan dalam film video boleh jadi menjadi bagian dari ulah kedua bocah itu," menghukum Keduanya atas titah Ratu Inggris. Dan hukuman seumur hidup terhadap pelaku kejahatan termuda itu baru pertama kalinya dikeluarkan dalam sejarah Inggris. Ibu James, Denise Bulger, saking sedih dan marahnya atas kelakuan dua bocah itu, mengharap mereka dimasukkan saja ke balik teralis besi Campur bersama narapidana dewasa. "Saya anggap, kini mereka telah mulai masuk pada bagian terberat dalam hidup ini, yakni dijebloskan dan terkunci di balik sel. Untuk apa yang telah mereka lakukan, mereka mesti dijebloskan di dalam sebuah James Bulger diajak pergi pergi meninggalkan ibunya yang lagi belanja di sebuah supermarket pinggiran kota Liverpoololeh Thompson dan Venables (waktu itu usianya baru 10 tahun). Waktu itu ibunya tengah memilah-milah daging yang mau dibelinya. Mereka menyeret dan mendorong bocah yang lagi belajar berjalan itu. Sejak keluar dari supermarket, James Bulger meraung-raung mencari ibunya. Namun di sepanjang jalur rel kereta api sejauh empat kilometer yang sepi, James diseret dan ditendangi tanpa belas kasihan. Di sana, menurut kesaksian dalam masa persidangan selama 17 hari itu, Thompson maupun Venables menghantamkan batu bata, batu,kayu dan Paradetektif yang menginterogasi kedua bocah itu sebelum proses pengadilan, menggambarkan mereka layaknya setan yang berulah dengan membunuh orang hanya demi kesenangan semata. Motif dan brutalitas pembunuhan tersebut telah mengundang reaksi massa di Inggris dan di luar negeri, di mana gambar-gambar rekaman kamera pemantau keamanan yang menunjukkan James tengah digelandang dua bocah itu menuju kematiannya, disiarkan di jaringan televisi multi internasional. Serangan atas bocah itu yang tak jelas tujuannya tersebut telah membangkitkan pertanyaan yang tak terjawab tentang kenakalan remaja dan mengapa kejahatan semacam itu bisa terjadi. Baik Robert Thompson maupun Jon Venables ternyata berasal dari dua keluarga yang broken home. Dan memang sering melakukan tindak kriminal,suka mengutil, suka berlagak jagoan, serta senang membolos sekolah. Lingkungan tempat permainan keduanya memang buruk. Setelah ayah Thompson meninggalkan ibunya dan enam saudaranya yang lain dan setelah rumahnya terbakar habis, mereka pindah kerumah penampungan, di mana Robert Thompson kian jahat perangainya. Dia mempecundangi adiknya sendiri, |