Post-33680

Post 78 dari 126 dalam Forwarded email

HomeForumGeneral discussionsForwarded emailPost-33680

#78 avatar
yinyeksin 10 November 2006 jam 11:33am  

Motivational Article

Kenali Potensi Unik Diri Anda
oleh Andrias Harefa

Tidak selalu mudah mengenali potensi dan bakat unik yang kita miliki. Sebagian orang bahkan tak pernah sampai ke tahap penemuan potensi dan bakat uniknya hingga akhir hayat. Sebagian lagi baru menyadari potensi dan bakat uniknya setelah berusia lanjut, atau setelah mengalami berbagai krisis dan badai dalam kehidupan mereka.

Belajar dari Lie Fen

Lie Fen alias Nilasari hanyalah alumnus kursus pembuat kue yang belum berpengalaman saat mendapat pesanan untuk membuat kue tiga tingkat dari temannya. Dan ia bersedia memenuhi pesanan itu, tanpa minta bayaran, kecuali minta disediakan bahan-bahannya. Keberhasilan itu membuatnya makin bersemangat untuk membuat kue atau mengajar teman-temannya melakukan hal sama. Ia juga pintar menghias kue, sehingga kue yang padat bisa tampil dengan dekor bagus.

Ayahnya tak setuju dengan hobi "nyentrik" itu. Karenanya ia mengembangkan bakatnya secara diam-diam. Ikut kursus dan membuat kue di rumah tetangga dilakukannya selama bertahun-tahun. Suaminya pun baru mengetahui bakat istrinya setelah mereka menikah. Meski Lie tahu potensi uniknya dan telah mengajar ratusan temannya, ia masih merasa perlu mengikuti kursus dekorasi kue. Tak tanggung-tanggung, ia pun berguru di Wilson, Chicago.

Pulang dari Negeri Paman Sam, ia memasang iklan dan mengajar banyak orang membuat ratusan jenis cake, dekorasi kue dan katering. Dalam sehari ia mengajar empat kelas kursus dan diikuti 20 peserta. Dari sinilah penghasilan terbesarnya diperoleh. Siswanya bahkan ada yang datang dari Italia, Hong Kong dan Malaysia.

Nilasari membuat ayahnya kagum dan takjub saat menyaksikan kue-kue raksasa bikinannya, kue Natal 13 meter, kue pengantin 9 tingkat untuk pernikahan anak pengusaha di Singapura. Sebuah perusahaan rokok pun pernah memesan kue tart 6 tingkat setinggi 1,20 meter. Dunia pun dibuat kagum saat ia memamerkan kue Kebun di Balai Sidang, Jakarta. Kue dengan hiasan pohon kelapa setinggi 5 meter itu, menjadi kue terbesar di dunia, sehingga nama Nilasari dicantumkan dalam Guinness Book of Records. Ia pun dinobatkan menjadi Ratu Kue Dunia dari Indonesia.

"Tiap orang ditakdirkan mempunyai karakter masing-masing, ia menjadi orang dan mengerjakan sesuatu yang tak mungkin disamai secara tepat oleh orang lain," kata William Ellery Channing. Dan itulah yang dicontohkan oleh Nilasari. Namanya telah menjadi jaminan mutu di bidang yang ditekuninya itu. Ia telah membuat sebuah perbedaan.

Empat Pertanyaan Penolong

Nilasari mungkin tidak pernah membaca karya D.O. Clifton dan P.Nelson, Soar with Your Strengths, sebab buku itu baru terbit di New York tahun 1992. Namun ia dengan mudah dapat memberikan jawaban terhadap empat pertanyaan dalam buku tersebut, yang berguna untuk menolong orang-orang mengenai potensi dan bakat unik mereka.

Empat pertanyaan tersebut adalah:
1. Bidang kegiatan apa yang sangat memikat hati Anda?
2. Bidang kegiatan apa yang memberikan kepuasan batin sangat mendalam?
3. Bidang kegiatan apa yang terasa sangat mudah Anda pelajari?
4. Bidang kegiatan apa yang membuat Anda seakan-akan menyatu dengannya?

Bagi Nilasari, jawabannya adalah membuat kue dan mengajar orang membuat kue, memasak dan memberikan kursus katering. Itulah bidang yang menawan hatinya, memberikannya kepuasan batin. Sehingga dengan mudah dipelajarinya, dan membuatnya menyatu hingga lupa waktu. Di bidang tersebut, Nilasari mengalami apa yang saya sebut sebagai "percumbuan dengan kekekalan".

Anda juga dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sama untuk menemukan potensi dan bakat unik yang dikaruniakan Tuhan dalam diri Anda. Cobalah menelusuri bidang kegiatan apa saja yang benar-benar Anda nikmati saat melakukannya. Perhatikan, dalam kegiatan apa sajakah Anda sering kali lupa waktu bila sedang melakukannya. Apa yang relatif mudah Anda pelajari dibanding rekan-rekan Anda? Dalam hal apa saja rekan-rekan Anda sering belajar dari Anda? Lalu pikirkanlah apa sebenarnya bakat dan potensi unik Anda itu.

1/10.000 dan Kecerdasan Emosional

Pentingnya mengenal potensi dan bakat unik tercermin dari opini para pakar yang mengatakan bahwa rata-rata seorang dewasa hanya menggunakan sekitar 10% potensi kecerdasannya. Bahkan A. Winter dan R. Winter, penulis Build Your Brainpower, mengatakan rata-rata seorang dewasa hanya menggunakan 1/10.000 dari potensi kecerdasannya selama hidup. Artinya, sebagian besar potensi kecerdasan manusia dibawa ke liang kubur tanpa dipergunakan.

IQ hanya berhubungan dengan 4% keberhasilan di dunia nyata. Lebih dari 90% keberhasilan berhubungan dengan bentuk-bentuk kecerdasan lain yang oleh Daniel Goleman diidentifikasi sebagai kecerdasan emosional ( Emotional Intelligence, EQ).

Menemukan panggilan hidup atau kompas batin dan mengenali potensi unik diri Anda adalah cara menjadi cerdas secara emosional, sekaligus cara efektif untuk membangun karakter, serta menjalankan kehidupan yang berpusatkan pada prinsip dan bukan pada rangsangan-rangsangan (stimulus) sesaat di sekitar kita. Proses mengembangkan kecerdasan emosional dan membangun karakter ini tidak pernah sekali jadi atau instant. Proses ini memerlukan waktu, komitmen, kesediaan menerima tanggung jawab, dan keberanian untuk mengambil inisiatif serta memilih sikap positif secara terus-menerus.

Kegiatan Mengisi Waktu Luang

Cara lain untuk mengenal potensi dan bakat unik Anda adalah dengan memperhatikan kegiatan yang Anda pilih untuk menggunakan atau mengisi waktu luang. Umumnya kita memilih hanya untuk melakukan hal-hal yang kita senangi. Mengutak-atik alat-alat elektronik, memelihara burung, bercocok tanam, berolah raga, membaca, travelling, window shopping, menulis, adalah beberapa contoh yang banyak dipilih orang.

Apa pun pilihan Anda, kegiatan tersebut umumnya didasari oleh kesenangan yang mendalam. Hal ini dapat berarti bahwa kegiatan tersebut berkaitan dengan potensi dan bakat unik Anda yang masih tersembunyi.

Refleksi Pribadi: Gali dan Kenalilah Terus

Josep Campbel pernah mengatakan, "Anda mungkin sudah berhasil dalam hidup, tetapi coba tanyakan kepada diri sendiri, hidup macam apa yang Anda jalani? Apa yang bagus bila Anda tidak pernah melakukan sesuatu yang sangat Anda kehendaki selama hidup atau pergi ke tempat yang paling diinginkan oleh hati dan jiwa Anda. Bila Anda menemukan perasaan tersebut jangan dilepaskan, dan jangan membiarkan siapa pun memaksa Anda melepaskan perasaan itu." Melakukan apa yang menjadi garis hidup Anda, panggilan jiwa Anda, adalah hal yang terpenting dalam hidup ini. Dan untuk mulai melakukannya, George Elliot mengatakan, "Tidak ada istilah terlambat." Mulailah dari sekarang.

*) Penulis adalah senior partner Jansen Sinamo WorkEthos Training Center