Thian Po baru lima bab, jadi belum layak terbit. kalau toh terbit, penerbitnya pasti 'takut' melihat banyaknya bintang tamu, yang berarti royalti yang harus dibayar ke pemilik karakter . Begitu juga dengan pendekar Minahasa. Sekarang masih tayang, belum tahu kapan tamatnya. Kalau diterbitkan mungkin tahun depan, dan diedarkan terbatas untuk warga Kawanua. Kisah ini banyak idiom Minahasanya. Untuk warga Kawanua mungkin menarik, tapi akan menyebalkan bagi komunitas lain.

Soal kelas pengarang, bukannya terbalik?

Sdr Nein, ide membuat cersil bersama itu bagus sekali. Mungkin akhir pekan ini saya akan coba menulis di wiki.