Post-37931

Post 26 dari 434 dalam Kisah Para Naga di Pusaran Badai

HomeForumKomentar BacaanKisah Para Naga di Pusaran BadaiPost-37931

#26 avatar
Rani 23 Februari 2007 jam 10:56am  

Luar biasa bung Marshal, ceritanya sangat membikin kita penasaran mo tau depe kelanjutannya ke apa.

Ngana rupanya lagi produktifproduktifnya saat ini. Bahkan sudah menyiapkan dunia-dunia baru (bagian II & III) bagi torang para pembaca. Rupanya nanti bukan cuma Chin Yung yang punya trilogi.

Sekedar mengingatkan, kalo ngana ada minat kasi masu unsur sejarah nusantara pada trilogi yang ngana beking ini, mungkin jangan lupa bahwa ilmu harmoni nusantara termasuk di jawa nyanda lepas dari pengaruh 3 gelombang perpindahan bangsa-bangsa asia (Yunan, India, dan Cina) ke nusantara. Catatan mengenai ilmu di Jawa dimulai dengan munculnya Aji Saka dan 3 orang keturunannya, Empu Sindok yang menurunkan Wangsa Sanjaya (memeluk agama hindu), Empu Padmanaba yang menurunkan Wangsa Syailendra (memeluk agama budha), dan Empu Sakawayana yang menurunkan para penguasa tatar sunda termasuk Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi. Tidak banyak yang tahu nama asli Aji Saka (berasal dari "Siji Saka) yg merupakan gelar kehormatan sebagai tokoh yang menetapkan kalender Jawa (Tahun Saka). Nama aslinya menurut syair-syair kuno yang saya temukan di suatu daerah nusantara justru diabadikan menjadi nama pulau Jawa ini. Di daerah yang masih menyimpan kepercayaan megalitik tersebut, masih bisa ditemukan batu peringatan bagi Sang Aji Saka ini.

Bukan cuma jejak Aji Saka yang bermula dari tempat ini. Bahkan jejak Gajah Mada pun rupanya bermula dari tempat ini. Sebagaimana kita tahu, seperti Aji Saka, Gajah Mada pun tokoh misterius yang sampai saat ini tidak ada catatan mengenai darimana asalnya dan ke mana dia pergi setelah meminta pensiun dini setelah tragedi perang bubat.

Disamping tokoh-tokoh tadi kita juga mengenal Laksamana Ceng Ho yang legendaris di Indonesia. Beliau tentu memiliki andil yang tidak sedikit dalam mensuplai informasi tentang nusantara ke daratan cina sana.

Akhirnya, selamat berkarya... bung Marshal punya bakat besar. Saya punya teman namanya Marshal, orang manado juga, bapaknya Pendeta Timbuleng dari GPIB. Siapa tau ngana kenal deng dia.