Post 116 dari 126 dalam Forwarded email
Home → Forum → General discussions → Forwarded email → Post-41537
#116 | ![]() |
Azalae
24 Juli 2007 jam 2:05pm
 
hmm setau gua sih penipu ga akan bisa tau data kita. kecuali punya anggota orang dalam bank. orang dalam bank juga ga bisa seenaknya buka data nasabah. tiap kali buka data account, selalu masuk log lengkap waktu dan identitas karyawan. makanya karyawan ke mana2 bawa kartu karyawan (yang biasa digantung kaya kalung). mau liat data harus swipe kartunya dulu di computer. kalo ada bank yang teledor semua bisa buka wahhh mendingan jangan jadi nasabah di sana. bank juga ga akan pernah menghubungi (nelpon, email, surat biasa) untuk confirm data. misal butuh pasti nasabah diundang ke cabang terdekat ato cabang yang ngurus account nasabah. kalo ada yang nelpon pake alasan confirm, udah pasti penipu. minta nama lengkap, nomer identitas karyawan, cabang tempat dia kerja, dan bagian mana. telp bank cocokin identitasnya, pasti ga bener. ati2 juga ngomong di telp. biasanya dia tau nama, alamat, dan nomer telpon. tiga data ini gampang banget diketahui, apalagi di indo. biasanya penipu memulai dengan "confirm" tiga data ini. dilanjutkan nanya data sensitif yang kita ga tau. penipu: nama saya Putri, saya mau mencocokan data rekening anda. ini bukan hipnotis. istilahnya Social Engineering. cara kerjanya dengan memanfaatkan asumsi. semua orang bisa kena karena otak kita bekerja dengan asumsi, untuk mempercepat pertukaran informasi. seperti contoh di atas, penipu menunjukkan bahwa dia tau beberapa data penting. korban berasumsi bahwa ini telp dari bank beneran dan bukan penipuan. cara mengatasinya gampang. jangan berasumsi. |