Post-44862

Post 45 dari 1.228 dalam Seruling Sakti

HomeForumKomentar BacaanSeruling SaktiPost-44862

#45 avatar
Ismunandar 4 Februari 2008 jam 11:05am  

Terjadi kejanggalan dalam cerita ini:
Cerita silat ini merupakan kisah pada zaman dimana ilmu pengetahuan belum tersistematiskan seperti saat ini. Katakanlah seribu tahun lalu. Salah satunya adalah konsep hujan. Oleh sebab itu uraian Jaka tentang hal di bawah ini menjadi janggal'

"Lalu setelah air tertampung sampai di laut akan terjadi proses yang membuat kita makin mengerti air itu. Proses yang kita kenal sebagai hujan... dan belum pernah kita dengar hujan turun asin rasanya, karena pada saat penguapan zat yang membuatnya jadi asin tertinggal didasar laut. Dan proses seperti itu patut dipikirkan. Matahari yang menguapkan air laut, lalu uap itu tertiup kedaerah yang lebih dingin, kemudian hujan."

Kejanggalan ini seperti tak terlihat manakala melihat kepiawaian Jaka mencerna tanda-tanda yang diberikan alam kepadanya. Demikian pula dengan kepiawaian memahami urat, otot, syaraf dan tulang serta organ tubuh. Namun tetap saja janggal. Aneh. Jaka mengucapkan sesuatu yang berada dalam konsep hujan saat ini. Semua menerima, seakan konsep itu telah menjadi konsep yang diketahui umum, bahwa air hujan adalah hasil penguapan air laut.

Namun yang berkenaan dengan konsep filosofi hidup, memang kita patut belajar dari uraian masa lalu sebagaimana diuraikan Jaka secara gamblang. Rasanya konsep itu memang mengemuka di era dimana kisah ini dibuat. Di era sekarang konsep itu seakan teralienasi (kebutuhan terhadap keterhubungan dengan Tuhan)disebabkan hedonisme dan hura-hura dan muncul sesaat pada saat kita terkena musibah dan butuh Tuhan untuk membantu kita.

Thanks buat didit atas update nya yang hampir setiap hari. Kalo ngenet rasanya nggak klop kalo belum ke indozone.net. Bravo Dit, salam hebat!