Cerita ini cukup bagus, cuma ...
1. Setting tempat (sumatra) dan nama tempat lainnya, nama orang, dan istilahnya (jawa)dan kondisi kehidupannya (cina), serta dialog-dialog yang mirip dialog-dialog manga jepang gak matching banget.
2. Penulis rupanya mengumbar ilmu disini. Semua dialog dijelaskan sampai detil2nya seolah2 itu penting banget. Kesannya malah mengada-ada.
3. Sampai episode 63, yg diumbar cuma masalah doang. Ndak ada satupun yg jelas kemana arahnya.
4. Dialog yang sepotong2, maunya sih menimbulkan efek misteri. Tapi ternyata gak berharga sama sekali.
5. Ndak realistis. Di zaman apa coba ada zaman seperti itu di sumatra. Kelompok dalam kelompok, apa benar ada jaman seperti itu?
6. Judulnya seruling sakti. Tapi sampai bab 3, gak pernah disinggung tuh!
Bagaimanapun, ini analisa picik saya.
Mungkin, andika punya cara pikir yang lain.
Hmk!