danivn menulis:
elangbara menulis:
kerennn banget. rasanya harus diperbanyak nih sedekat bab-nya, biar makin haus nih membacanya, hhiihhi.... orgasmik deh!
Sabar ya
soalnya tahapannya lumayan juga:
1. Memindahkan ke Bahasa Indonesia
2. Seperti "ilmu pedang", maka "ilmu kalimat" juga harus diterapkan.
Artinya, sekali kalimat berkelebat, dia harus cepat, tepat, singkat, akurat, dan efektif tanpa harus kehilangan gaya Khu Lung .
3. Maka, setiap kalimat yang digunakan harus "habis dibaca dalam satu helaan nafas" guna memenuhi kriteria "ilmu kalimat" sebagaimana nomor dua tadi.
Kalimat yang saya maksud "harus dan hanya" terdiri dari satu anak-kalimat dan satu induk-kalimat. Kalau aslinya Khu Lung terlalu panjang, maka pecah dalam beberapa kalimat.
4. Menilai apakah yang diungkap Khu Lung ada relevansinya dengan keseluruhan cerita. Terus terang, terkadang khulung suka berpanjang-panjang dan sedikit ngelantur.
5. jika betul ngelantur, langsung editor's cut.
6. menambahkan alasan logis manakala Khu Lung tidak cukup memberi alasan atas tindakan tokohnya.
Contoh butir 5: adegan Wen Hu dan Wen Bao setelah melapor ke Lao Bo selesai melakukan tugas, ada dialog panjang ini. Saya menilai, ini hanya kesenangan khu lung menggambarkan "istri" dan "perkawinan". Karena hanya berpanjang-panjang dan menurunkan tempo penceritaan, maka saya buang. Dialog itu kurang lebih begini:
*
Wen Bao tidak berani berkata apa-apa lagi, hanya menunduk dan keluar dari taman.
Sekeluarnya dari taman, Wen Hu baru berani menepuk pundak adiknya. “Tidak perlu bersedih, kau pun sudah waktunya menikah. Setelah menikah, lambat laun kau bisa menilai bahwa mempunyai istri bukan hal yang buruk, tapi bisa membawa manfaat.â€
Wen Bao uring-uringan, “Manfaat? Apa manfaatnya?â€
“Kata orang, walau punya uang atau tidak, saat malam dingin dan pulang ke rumah, kau bisa segera naik ke ranjang dengan istri yang hangat menantimu. Ia pasti tidak akan mengusirmu dari ranjangmu.†jelas Wen Hu.
Wen Bao membantah, “Sekarang pun banyak selimut hangat menantiku, bahkan tiap malam aku bisa berganti sesukaku!â€
“Tapi selimut-selimut itu bukan hanya kau yang punya. Sebaliknya, seorang istri akan selalu menyediakan selimut hangat untukmu seorang.â€
“Aku juga ingat satu kalimat,†Wen Bao tetap tidak terima, “apa kau pernah dengar?â€
“Kalimat apa?â€
“Bila setiap hari kau ingin makan telur, tidak harus piara ayam betina di rumahmu buat bertelur!â€
Wen Hu tertawa. “Sebenarnya punya istri pun seperti makan nasi bungkus.â€
“Maksudmu?†tanya Wen Bao.
“Tentu kau bisa makan di rumah. Tapi kalau bosan, kau masih bisa berganti-ganti selera di luar sana!â€
Wen Bao tertawa, hanya sebentar, dahinya sudah berkerut lagi. “Sebenarnya aku pun sudah ingin menikah, tapi kalau istri seperti harimau, bagaimana?â€
“Aku ingat satu kalimat,†sahut Wen Hu, “Perempuan seperti seekor kuda, lelaki adalah penunggangnya. Asalkan lelaki punya teknik menunggang yang baik, biar pun kuda itu sangat liar, akhirnya pasti jinak juga. Kau suruh ke barat, ia tidak akan berlari ke timur.†Sampai di sini ia tertawa, “Sifat kakak iparmu pun sangat jelek, tapi sekarang...â€
“Apa kakak ipar sudah berubah?â€
Wen Hu mengangkat kepala dengan bangga. “Sedikit demi sedikit kakak iparmu sudah mengerti siapa yang jadi kepala keluarga.â€
Belum habis perkataannya, seorang perempuan tinggi besar keluar dari semak-semak. Sepasang matanya yang besar memelototi Wen Hu, bentaknya, “Coba ulangi, siapa yang jadi kepala keluarga?â€
Wen Hu seketika seperti ayam jantan kalah tarung. Senyum tak senyum ia berkata, “Ya, tentu, kaulah kepala keluarga...â€
*
Ngelantur kan? Apalagi wen hu dan wen bao pun tidak muncul lagi dan langsung mati terbunuh.
Maka, karena mengurangi/menurunkan tempo penceritaan, berlakulah editor's cut.
["Penurunan tempo penceritaan" ini sedapatnya saya hindari karena khawatir pembaca gagal mencapai orgasmik, eh orgasme, eh klimaks
]
Contoh butir 6: buat yang punya/pernah baca bukunya, silahkan berbagi ya... mungkin fary-heng bisa membantu di sini
Karena saya melakukan rangkaian aktivitas di atas itulah, maka saya menyebutnya "re-write" bukan menerjemahkan.
Salam,