Post-50859

Post 1 dari 4 dalam Tetralogi by Andrea Hirata

HomeForumBooksTetralogi by Andrea HirataPost-50859

#1 avatar
eeyore 7 April 2009 jam 6:53am  

Ok, berhubung jarang baca buku seru, jadi rada napsu buat thread sendiri. Banyak spoiler, daku ga pake spoiler tag.

Akhirnya kmrn abis jg baca buku ke empat, skrg mo coba di "ranting" satu2 yah :D

Laskar Pelangi
10 anak miskin di pulau Belitung, tp ajaib semuanya in their own way. This is a real friendship should be, friends come it different shape and size, background and character, yet they happy when they can, and fight if they have to :D a relationship without a fight is not a good relationship IMO.

Daku paling suka sama Lintang, sampai ke akhir tetep paling suka sama Lintang. Waktu Lintang hrs berhenti sekolah, daku tidak puas banget, kalu memang ini real story of real person, rasanya sayang banget, kesal seperti Ikal krn tidak bs membantu teman nya yg luar biasa ini. Tapi stlh buku ke-4 I don't feel the same thing anymore. :D I'm happy with his life.

Ironis nya banyak banget, tapi yg buat daku salut sama Andrea, dia bisa bawakan cerita tanpa menghakimi, tanpa membuat kita jadi merasa di hasut (klu perasaan ini ada mungkin buku ini bakal di ban di indo? :p) semua kenyataan yg di bilang disana, like it or not that's where we coming from. Tapi jgn khawatir, di buku ke 3 bakal di perlihatkan there's no perfect nation :D dari kacamata sang penulis tentu saja.

Sang Pemimpi
Kisah Ikal dan Arai, 2 sepupu yang berprestasi, tapi bekerja keras untuk membiayai sekolah mereka. Kalau melihat anak2 yg tidak perlu susah2 masuk sekolah tapi males belajar, gemes banget. Tapi yah susah memang. Anyway, judulnya cocok dng ceritanya, mimpi2 mrk benar2 jadi drive buat mereka bekerja keras. Awalnya daku ga gitu suka sama Arai, tapi lama2 biasa jg hehehehee.. Paling lucu pas mo ke Jakarta, main di gotong sama orang naik bus, nyasar kemana2 :giggle: soal Ikal ganti2 nama jg lucu hahahahahahaa.. kacian ortunya.

Edensor
IMO, the best part of the tetralogy :D soalnya Ikal dengan gamblang melihat orang2 disekelilingnya dan sanggup menuangkan jadi kata2 yg pas dan aktual. Daku sirik sekali dengan kemampuan ini. Dimana pun kita tinggal kita bisa bergabung dengan University of Life, tapi tidak semua punya kemampuan untuk mengamati dengan tepat dan menuangkan nya menjadi kata2 tanpa sikap menghakimi. Bagaimana Ikal menggambarkan teman2 kampusnya dari berbagai bangsa, lucu banget, bahkan cara mereka graduatian party. Tapi memang paling keren cerita 4 orang terakhir.. Ikal, Arai, orang India dan orang AmSel.

Cerita plg lucu buat aku, yg buat aku geli banget, waktu mrk pantomin jadi patung putri duyung dan dada Ikal diusah/dicubit/dipegang2 krn gara2 tradisi patung Juliet. Itu lucu luar biasa, bahkan pas aku ceritain bagian itu saja sama temen aku, dia nguakak kenceng banget, mana kita pas di tengah2 jalan gitu mo nyebrang... :rofl2: poor ikal, tp itu memang pengalaman tak terlupakan.

Sama wkt Ikal balik ke Indo, dia blg madu yg dia tenggak sudah habis ketika dia mendarat di lapangan terbang di Jakarta. Hate to admit, but it's true.

Mimpi-mimpi Lintang, Maryamah Karpov
Bbrp blog blg, buku ini salah judul :D tapi sebetulnya buat aku tidak terlalu. Ada ceritanya kok kenapa Maryamah Karpov jadi judul, wkt Ikal buat perahu berdasarkan perhitungan ilmiah Lintang, dan pd saat yg bersamaan dia guna perspective itu untuk belajar biola dari Maryamah (eh, Maryamah mamanya, sapa nama anaknya? lupa). Trus plg mengharukan wkt kapal tersebut di beri nama.. aarrhhh.. so sweet.

Nah disini pemikiran daku soal Lintang berubah, sebab Lintang walau tidak bisa menjalani pendidikan formal yang sepatutnya untuk kecerdasan dia, Lintang tidak berhenti menjadi cerdas. Dia tetap cerdas dan menggunakan itu untuk membantu keluarganya. Dia tetap pekerja keras, walau jadi juragan kopra punya anak buah, tp dia tetap bekerja keras, tetap cerdas dan tidak malas. Jadi dari situ daku berkesimpulan, tidak perlu lah kita hrs keluar dari "dunia" kita hanya untuk menyadari apakah kita membuat pilihan terbaik dalam hidup kita.

Pilihan terbaik dalam hidup kita adalah membahagiakan orang2 yg kita kasihi dengan kemampuan kita. Waktu kita tidak lagi terikat dengan mencari kesenangan sendiri, tapi berusaha membahagiakan orang yg kita sayangin sesuai dengan kemampuan kita, itulah pilihan terbaik yg kita buat dlm hidup ini. Hidup ini lebih sedikit berarti kalau kita sendiri tp tidak ada teman untuk berbagi, baik itu senang atau sedih. Manusia memang mahluk sosial, dan daku tidak bisa tidak ingat sama Aturan Emas di Alkitab hehehehehehee.. sorry. Tapi tentu saja, it's my humble opinion only, ga semua orang setuju :D

Hal lain yg lucu, Andrea jg membahas soal jokes orang2 melayu yg jayus tapi buat kita makin gokil, makin ga masuk akal, makin lucu. Juga wkt kebiasaan orang melayu untuk memberikan panggilan konyol buat orang2 lain, itu jg lucu. Harus diakui, memang itulah kita :D ... tapi yah, we like it that way... :lol2:

nanti klu ada inget2 lagi di lanjut hehehehehe..