Sambil mengeluarkan suara dari hidung, fanta diam-diam bergumam.. gadis ini tentulah bukan gadis sembarangan. Cantik wajah dan anggun perawakanya hampir-hampir saja melenakan aku dengan musiknya.
sembari mengatur nafas, fanta mengalirkan tenaga dalam keseluruh peredaran darahnya dan kemudian menekan efek yang ditimbulkan oleh nada erhu di panca indranya.

Setelah konsentrasinya terpusat dan pengaruh erhu lenyap, dia berdiri dan terkesiap melihat belasan mayat bergelimpangan dengan kondisi mengenaskan, panca indra mereka mengeluarkan darah !. Sedang sisanya merupakan pendekar-pendekar tanggung yang masih berguling-guling kesakitan. Gadis ini, kelewat telengas fikirnya. Dengan langkah mantap, dia berdiri dan berjalan kearah gadis yang tetap memainkan erhu dan tak menyadari bahwa pendekar tampan ini berjalan kearahnya.

Plak... kipas sutera itu tiba-tiba terbuka, serangkum angin dahsyat keluar dari goyangan yang tampak pelan itu dan segera membuyarkan nada-nada yang keluar dari petikan erhu. Si gadis mengerutkan kedua dahinya, dengan geram dia mendesis "Kiranya dunia tak pernah kehabisan laki-laki usil yang mengangguku menikmati seni, hari ini tampaknya bakal ada lagi yang mau bertamu ke raja neraka... hahahahah"

Dengan senyum tawar fanta membelakangi si gadis, "Telah lama kudengar bahwa Pendekar Sentimentil, tak mengindahkan aturan dan tatanan masyarakat, namun aku tak pernah menyangka tangan lentik tanpa cacat yg selalu kubayangkan ini sungguh-sungguh ganas" ucapnya lantang

Siapapun !
Tak peduli pria atau wanita
Meskipun mereka dewa
Apakah dia saudaraku atau bukan
Sekalipun dia orang tuaku
Bahkan kaisar sekalipun
Jika mereka mengangguku bermain erhu…….
Maka bagiku adalah Musuh !!!

teriak si gadis...