buset om, nambah lagi nih kisahnya??? Oke banget deh!
Tapi as usuall.. Pengen nambah catatan boleh ya.. Jgn marah lo bos, kalo ini adalah kritik, semoga jadi kritik membangun..kalo buka, aku minta maaf sebelumnya.

1. Aku melihat kisah ini, ada sedikit benang merah dgn 'pendekar brengsek', ada sedikit kemiripan karakter disana, cuma yg ini lebih bebas, sedangkan tokoh 'bimo gluduk' sedikit lebih pembosan walau terkesan riang.
2. berhubung dari awal bos nyinggung ini kisah sezaman dgn seruling sakti,mau tak mau aku jadi membandingkannya. Maaf nih, dari awal aku 'jaka bayu' minded banget.. Cerita itu berliku dan perlu penalaran, sedang yang ini terkesan lurus tanpa intrik. Aku cuma bisa menggumam, 'kok,bisa ya si bos ini bikin kisah dengan grid njomplang begitu?' apa ini sebagai kisah pelepasan/pelampiasan yang bisa dikatakan 'non mikir'?
3. Mengenai bab demi2 yang lancar tertulis... Sebenernya, aku sangat iri dengan kisah bos yang lain.. Andai saja 'mereka' juga selancar kisah ini.. Hehe.. Ini memang ambisi pribadiku yang very2 'ngarep' tapi harapanku, dengan attitude bos didit yang lagi membaik ini, cobalah resonansikan ke kisah lain? Please.. Kususnya jaka bayu.. Dalam catatanku(dan menurut bos didit juga), kisah jaka bayu masih tahapan awal saja, aku benar2 penasaran bagaimana klimaksnya. Cobalah diupload barang berapa bab, minim.. 1bab 1bulan,aku ga keberatan..Hehe.. Bukan apa2, 'kewajiban upload' ini juga demi menjaga semangat bos dalam berkarya.

Kukira,itu sedikit catatan dariku.. Semoga tak tersinggung ya bos. Gimanapun aku sadar, memproduksi tulisan tak semudah membacanya.

Makasih buat kisah yang menyegarkan ini. Sebuah explorasi karakter 'nakal' yang menjanjikan!
Sukses!!