"Apakah kau pikir orang-orang yang bergelimpangan itu adalah orang yang tanpa dosa? Huh..lebih baik kau diam, Fanta...si Pencuri Bunga. Apakah kau tidak tahu atau pura-pura tidak tahu..bahwa orang-orang yang barusan kubunuh itu, adalah anggota Sekte Kadal Merah yang berniat untuk menghadang rombongan putri raja yang akan lewat di jalan ini? Aku pun tahu kau berniat untuk merampok putri raja itu juga bukan?" kata Andrea Pendekar Sentimentil sambil tersenyum manis.

"Kau...bagaimanana kau tahu kalau mereka..." Fanta tidak melanjutkan kata-katanya. Ia kelewat sembrono dengan menuduh Andrea membunuh orang tak bersalah. Sebenarnya pun ia telah mendengar kalau Andrea tak pernah membunuh orang bersalah. Hanya saja kadang ia kelewat kejam kalau harus membunuh musuhnya.

"Tentu saja aku tahu. Hanya pria bodoh seperti kau yang tidak tahu apa-apa!" kata Andrea. "Sekarang, kau pergilah dari sini. Aku tidak akan membiarkanmu merampok rombongan putri raja itu. Kalau kamu masih tetap berada di sini. Lebih baik engkau diam dan mendengarkan permainan musikku. Atau...akan kurobek telingamu yang tidak tahu bagaimana menikmati musik!" kata Andrea sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah mata. Fanta tidak habis berpikir, bahwa perkataan sekejam itu dikeluarkan gadis itu dengan tersenyum manis sambil mengerling seperti itu.