Ternyata hari yang indah ini tampak lebih indah dari balkon istana. Kaisar Duan Zong sedang merayakan ulang tahunnya. Meskipun keuangan negara sedang morat-marit, tapi pesta ulang tahun ini harus dilaksanakan. Putri kesayangannya, eeyore, hari ini terpaksa pulang untuk merayakan hari ulang tahun ayahandanya. Dengan wajah cemberut eeyore mengikuti prosesi dari awal. Banyak juga tamu yang diundang. Beberapa gelintir pendekar pun nampak. Untunglah ayahnya sudah putus asa menjodohkan putrinya ini dengan pendekar atau pangeran yang dikenalnya. Semua lamaran ditolak mentah-mentah. Eeyore sudah mengancam akan hengkang dari pesta sebelum selesai, jikalau ayahnya nekad menjodoh-jodohkannya dengan siapapun yang hadir di pesta ini. Bukannya dia tidak ingin menikah, suatu hari nanti pasti. Tapi tidak dengan cara seperti ini. Lagipula jiwa kelananya masih haus akan pengembaraan.

Keramaian di istana ini benar-benar membuatnya bosan. Sulangan demi sulangan dilaluinya dengan senyum terpaksa.

Tiba-tiba... sreeeeeeeet.. Sekelibat bayangan membawa tubuhnya pergi dari situ. Terlambat bertindak karena tidak siaga, fanta dengan secepat kilat telah berhasil menotok jalan darahnya. Fanta bergerak cepat, sebuah kertas ditusuk belati mendarat di salah satu pilar istana.

"Putrimu aku pinjam
Jika ingin dia selamat
Pergi ke Telaga Lima Arus
Bulan depan di malam bulan purnama"