Post-5875

Post 39 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.

HomeForumBooksIndoSpcnet Wuxia Round Robin.Post-5875

#39 avatar
hey_sephia 27 April 2004 jam 4:35am  

Dengan girang Sephia menggiring Menteri Huang dengan tali di lehernya. Menteri Huang diperlakukannya seperti anjing. Dipukulinya berkali-kali, dan sesekali ditendang-tendangnya.

Sephia dengan sabar menunggu kedatangan Fanta di tepi danau Si Hu. Menteri Huang sudah ditotoknya hingga tak bisa bergerak dari leher kebawah. Ditarik-tariknya kumis panjang Menteri Huang. Ide nakal muncul di otaknya. Setelah membuat api unggun, dengan sebatang lidi berujung api, dibakarnya kumis Menteri Huang. Sambil tertawa-tawa kegirangan, Sephia lalu membakar ujung-ujung rambut Menteri Huang pula. Menteri Huang menangis-nangis minta ampun. "Ampun.. ampun nona, apa salah saya sampai nona bertindak kejam seperti ini?"

"Rupanya kamu tidak mengenaliku? Lihat baik-baik wajahku, mirip dengan siapa?"
Menteri Huang mengamatinya, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kamu!" kata Sephia sambil menuding hidung Menteri Huang. "adalah orang yang menghancurkan keluargaku. Ayahku dulu adalah bawahanmu yang setia. Ibuku yang cantik tak luput dari pandanganmu. Kamu hukum mati ayahku tanpa alasan yang kuat, dan kau perkosa ibuku. Lalu ibuku bunuh diri di depan pusara ayahku..." Sephia menengadahkan wajahnya ke arah langit, seakan-akan melihat wajah ayah dan ibunya di sana.

"Kamu membuat aku dan kakakku jadi yatim piatu. Lalu, seakan itu tak cukup untukmu, kamu merenggut pangeranku di hari perkawinanku untuk memimpin pasukan. Dia mati gara-gara kamu! Aku harus balas dendam orang tuaku, suamiku, dan menuntut balas atas semua penderitaan yang aku alami belasan tahun ini!"
Menteri Huang tak sanggup berkata apa-apa ketika Sephia mulai melucuti pakaian sang Menteri.

"Hey, apa-apaan ini?" tanya Fanta keluar dari persembunyiannya. Sedari tadi dia sudah menguping pembicaraan Sephia.
"Aku ingin mengulitinya." jawab Sephia lantang.
"Jangan. Kita potong saja kelaki-lakiannya. Itu akan membuatnya menderita seumur hidup." saran Fanta.
"Ide bagus. Ini." kata Sephia sambil memberikan belatinya. "Lakukanlah."

"Argggggggghhhhhhhhhhh.......!!!!!!!!!" teriakan panjang Menteri Huang di telinga Sephia dan Fanta terdengar seperti senandung lembut yang mengiringi kepergian orang tuanya, dan Fei Fei.
"Ge ge, dendam kita telah terbalas," bisik Sephia, mengingat kakaknya yang berkelana entah ke mana.

"Kita tinggalkan saja manusia bejat ini di sini." kata Fanta kemudian. "Kalau tak ada orang yang menolongnya, biarkan dia mati kelaparan dan mayatnya dimakan burung bangkai."

***
Fanta tersenyum mengingat betapa bahagianya wajah Sephia hari itu. Hari yang sama persahabatan yang berumur singkat itu berakhir.

Ketika itu mereka sedang minum arak di ruangan hotel merayakan keberhasilan mereka.

Fanta yang sudah mabuk sedari tadi mengiang-ngiangkan kata Fei Fei, tak putus-putusnya.
"Berhentilah berbicara tentang kekasihmu itu. Dia sudah mati." ujar Sephia kesal. Sepertinya hari ini dia minum bertiga. Dia, Fanta, dan hantu Fei Fei.
Tapi Fanta sepertinya tak mengindahkan kata-katanya. Dia masih terus larut dalam kenangannya. Setiap kata-katanya hanya tentang Fei Fei.
"Kalau kamu tak berhenti bicara tentang dia, aku akan pergi meninggalkanmu." ancam Sephia. Dia muak melihat Fanta yang berubah menjadi seperti tipe laki-laki yang sering ditemuinya.
Fanta tidak memperdulikan kata-katanya.

Baru keesokan paginya Fanta menyadari bahwa Sephia sudah tidak ada lagi di situ.

----------------
udah ah nyeritain diri sendiri jadinya ngaco. rmz sih ngumpaninnya ga enakkkkkkkk... :p