Post 51 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.
Home → Forum → Books → IndoSpcnet Wuxia Round Robin. → Post-5905
#51 | ![]() |
andrea7974
27 April 2004 jam 5:27pm
 
Andrea yang barusan meninggalkan kedai arak Yin Shi, duduk di sebuah paviliun di depan Danau Si Hu. "Fanta sialan itu..dia benar-benar tidak memandang namaku. Akan kubalas dia," kata Andrea geram. Dia menghela nafas sebentar. Bagaimanapun juga, ia sadar kalau Fanta sepuluh tahun lebih tua dari dirinya. Sehingga dapat dimaklumi kalau tenaga dalam Fanta jauh lebih hebat dari dirinya. "Aiya..sudahlah...lebih baik menikmati pemandangan alam," kata Andrea sambil memulai memainkan lagu ceria yang berjudul "Picking Tea, Catching Butterfly". "Andrea, kau sudah datang!" sebuah suara wanita yang merdu terdengar diikuti sebuah sosok mungil melayang turun. "Floo! Lama tak bertemu..dan ilmu meringankan tubuhmu semakin baik," kata Andrea tersenyum menyambut wanita yang baru datang itu. Ia berumur sekitar 22 tahun, dengan mata bulat yang bersinar-sinar ceria. "Andrea, bagaimana dengan usahamu mencegah Sekte Kadal Merah menculik Putri Eeyore?" tanya Floo. "Aku telah menghabisi Sekte Kadal Merah. Tetapi jujur saja Putri Eeyore tetap lolos dari tanganku. Ia telah diculik oleh Fanta, Jai Hoa Cat itu. Huh..pria usil itu. Aku tidak habis pikir. Untuk apa ia menculik Putri Eeyore? Kalau Sekte Kadal Merah, dengan jelas mereka berniat untuk memperoleh uang tebusan. Tapi kalau Fanta..dan juga JonJon ...untuk apa mereka menculik Putri Eeyore?" kata Andrea. "Aih, Andrea.. kau kelewat sembrono kali ini. Dasar sekia deh kamu ini. Kamu pasti keasyikan bermain-main sampai Fanta bisa mengelabui dirimu!" kata Floo sedikit gusar. Pipi Andrea memerah. "Maaf deh Floo. Jujur aja waktu aku bertanding dengan Fanta..selain memang karena tenaga dalamku kalah setingkat dengannya. Itu juga karena aku..." Andrea tidak melanjutkan kata-katanya. Pipinya bersemu merah lagi. "Kenapa lagi kamu? Kamu ketemu muka licin yang pintar main kecapi dan pandai melukis yah?" tanya Floo setengah tertawa. Rupanya ia sudah maklum dengan temannya yang paling suka memandang pria-pria berwajah licin yang sastrawan. "Bukan...bukan seperti itu. Tapi waktu itu..Aduh bagaimana menceritakannya ya. Hmm..ceritanya... saat itu aku. Fanta itu..waktu bertarung dengan aku...dia..dia bajunya robek..keliatan semua atuh. Aku kan jadi malu...makanya aku gak konsen," kata Andrea dengan wajah merah padam. "Hah? Jadi kamu kalah dari Fanta karena masalah seperti itu?" tanya Floo setengah tidak percaya. "Aiya...kamu benar-benar sekia deh! Doh..aku tidak tahu harus komentar apa!" kata Floo setengah putus asa. "Floo, tenanglah. Aku sudah punya rencana kok untuk menjebak Fanta dan JonJon untuk membawa Putri Eeyore kembali," kata Andrea tersenyum, "Apa rencanamu?" tanya Floo. Andrea membisikkan sesuatu kepada Floo. Keduanya tertawa cekikikan dan keduanya menepukkan telapak tangan mereka, tanda bahwa mereka berdua setuju dengan rencana Andrea. --to be continued --- |