yangkung menulis:
Dengan tanpa mengalami kesulitan Lingga mengubur abu ibundanya Prabasini disamping makam pendekar Bondan. Selesai mengubur kemudian melakukan samadi semala suntuk untuk memohon kepada Yang Maha Pencipta kiranya memberikan tempat yang baik bagi jiwa kedua calon mertuanya.
Slanjutnya ia menyambangi Palupi. Didapatinya Palupi semakin kurus bahkan hampir renta seperti nenek-nenek. Air mata Palupi mengalir deras namun air mukanya berseri saat mengetahui yang dihadapinya adalah Lingga.
"Lingga baiklah adik trut berjuang bersama para pendekar mengenyahkan kekuasaan orang Belanda, dan membangun kembali Mataram yang kuat dan melindungi para kawula. Setiap candra purnama kirimlah utusan untuk mengambil obat obatan kesini, itulah darmaku dalam perjuangan ini" demikian katanya mengiringi perpisahan mereka.
Lingga melanjutkan perjalanan ke daerah kekuasaan Raden Mas Said untuk bergabung melawan kekuasaan Belanda.
Perlu dipikirkan kelanjutannye neh .... barangkali diibawah Judul "Asamaradana Lingga Wisnu"
Hu ... hu ... hu ....

ban ban kamsia komen nye nyang baek
