Cambuk itu sangat dikenalinya. Saat menoleh ke belakang, benar saja, gagang cambuk itu dipegang oleh wajah manis yang hari ini memandangnya dengan tatapan sedingin es di kutub utara.

"Sorcy, sayangku..." Secara refleks kata-kata itulah yang keluar dari mulutnya.
Yang dipanggil 'sayang' tidak menjawab. Matanya masih menyorot tajam ke arah tangan Fanta yang masih berada di atas pinggang putri Eeyore.
Fanta yang lalu membaca arah pandangan mata Sorcy buru-buru menjauhkan tangannya dari tubuh Eeyore.

"Sorcy, aku sangat merindukanmu..." kata Fanta sambil bergerak mendekati Sorcy.
"Siapa gadis ini?" tanya Sorcy galak, pura-pura tak mendengar kata-kata fanta barusan.
Walaupun agak gentar, Fanta yang sudah terbiasa merayu wanita tak terlihat panik sedikitpun.
"Dia... putri Kaisar Duan Zong. Aku dan suheng JonJon baru saja berhasil menculiknya dari istana. Dia tentu saja tak sebanding denganmu, sayang..." kata Fanta sambil mengelus pipi Sorcy.
Sorcy menepiskan tangan Fanta dari pipinya dengan kasar.
"Aku jelas-jelas melihat kamu berniat menyetubuhinya. Apa ini juga bagian dari rencanamu?" tanya Sorcy sinis.
"Oh kamu telah salah sangka, sayang. Aku hanya ingin melepaskan totokannya. Hanya kamu yang selama ini aku rindukan setiap malam.." ujar Fanta lagi.

"Dasar tukang kibul!!!" teriak Sorcy geram sambil mengayunkan pecutnya. Dengan satu ayunan, kipas Fanta terampas. Ayunan berikutnya melilitkan cambuk itu ke tubuh Putri Eeyore, dan membawanya pergi dari gua itu.
Sorcy masih kesal karena gadis ini telah menarik perhatian kekasih gelapnya itu, lalu mengambil sebutir pil berwarna hitam dari sakunya. Dipaksanya Eeyore menelan pil itu.

"Nah, sekarang kamu bebas bergerak." kata Sorcy kemudian. "Mulai sekarang kamu ikut aku dan turuti perintahku. Pil tadi adalah pil Lemah Tenaga, jadi kamu tak akan dapat menggunakan kungfumu. Cuma aku yang punya obat penawarnya. Jadi jangan coba-coba melarikan diri!" ancamnya.
____________________
Bagaimanakah nasib putri Eeyore selanjutnya?