Post 73 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.
Home → Forum → Books → IndoSpcnet Wuxia Round Robin. → Post-5949
#73 | ![]() |
Azalae
28 April 2004 jam 1:04am
 
Sementara Cathy berusaha memikirkan cara untuk menyelamatkan diri, Azalae sang guru sedang melakukan hal yang tak kalah berbahaya. Kegelapan telah menyelimuti istana. Suasana sunyi hanya terganggu oleh jangkrik nakal yang bising asik melakukan hobi mereka. Jantung berdetak keras hampir menutupi suara lain. Keringat membasahi dahi. Kain hitam penutup muka kini basah sudah. Dari atas sampe bawah ia berpakaian hitam untuk menyembunyikan diri. "Malam ini harus berhasil!" Tekat Azalae. Bertahun2 sudah ia mencoba mencuri benda idaman tetap selalu gagal karena penjagaan yang terlalu ketat. Dengan mengeluarkan suara sesedikit mungkin ia mengendap2 mendekati ruangan tempat benda tersebut disimpan. Tiba2 beberapa meter dari tempatnya muncul serombongan penjaga. Tak sempat berpikir lama, Azalae langsung melompat ke belakang sebuah pohon besar. Satu penjaga melihat bayangannya berkelebat. Kini mereka mulai mendekat pohon tersebut. Hati Azalae makin berdebar. "Masa gagal lagi gara2 pengawal rendahan sih." Ia mulai menyiapkan jurusnya. "Kalo dekat2 kan kuserang dengan jurus Sentilan Maut Melempar Sampai Ujung Dunia." Untunglah tepat pada saat itu muncul seekor kodok yang melompat ke kakinya. Setengah bingung kenapa tiba2 ada kodok setengah berharap, ia melemparkan si mungil ke arah grup penjaga. Mereka mengumpat dan pergi melanjutkan ronda mengira bayangan tadi milik si kodok. Tanpa mempertanyakan bagaimana mungkin binatang sekecil itu bisa mempunya bayangan sebesar manusia. Untunglah tidak seorangpun dari grup tadi berbobot menjadi perwira. Azalae mengambil si kecil penyelamat dan memasukkan ke dalam kantong. "Kodok keberuntungan" pikirnya. Melihat tidak ada lagi pengganggu ia melanjutkan tujuannya dan kembali mengendap2 menuju gedung di depannya. Seperti biasa, lilin telah dipasang. Tidak nampang bayangan ato gerakan di dalam. "Akhirnya tidak ada orang." Dengan gembira ia membuka jendela pelan2 dan mengintip. Yakin tidak ada penjaga ia melompat masuk. Target persis di depan. Di atas meja. Dengan sedikit was2 dan antisipasi mendalam ia mendekati meja dan menjulurkan tangan. Tiga meter. Satu meter. "Krroookkkk." Tiba2 sang kodok penyelamat berbunyai keras. Langsung saja seperti dugaan, penjaga ruangan langsung tampil. Begitu dekat kini begitu jauh. Hilang sudah kesempatan berharga. "Heiiii!!!" Seseorang membentak dari belakang. Azalae berputar. Pemilik suara berbadan tinggi, berotot besar, berjenggot lebat, dengan suara menggelegar. Dalam sekejap ruangan dipenuhi koki2 istana. Kepala koki melotot dan mengayung2kan senjata andalannya, Roller Adonan Penyangga Langit, yang terkenal maut dan mematikan. "Kamu lagi?!" Telah berulang kali Azalae ketauan sampe kepala koki istana tau siapa dia meskipun dibalut baju hitam. Azalae membuka penutup muka, memasang wajah memelas dan memohon. "Tolonglah saya cuma pengen coba ayam goreng 8 matahari 8 bulan. Masakan anda begitu terkenal tak ada orang yang dapat menolak." "Semua di sini makanan untuk kaisar." Kepala melompat sambil melepar senjata pamungkasnya. "Seranggg pencuri makanannnn." Hanya ilmu peringan tubuh yang akhirnya dapat menyelamatkan dirinya malam itu. Lari terbirit2 ia dikejar pasukan '1000 Wajan Penggoreng' yang membawa berbagai peralatan dapur. "Ayam gorengggkuuuuu...." Lolongnya sedih. |