Post-5982

Post 80 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.

HomeForumBooksIndoSpcnet Wuxia Round Robin.Post-5982

#80 avatar
bluenectar 28 April 2004 jam 1:13pm  

Wajah Suling Biru terlihat pucat paci, luka dalam di tubuhnya belum sembuh benar. Pikirannya melayang
ke kejadian dua hari yang lalu saat dia dilukai oleh Jai Hoa Cat. Hatinya penuh dendam tapi juga tanda
tanya, apa maksud Jai Hoa Cat mengatakan seseorang yang mirip dengannya. Apakah dia bertemu dengan Moon (panggilan
sayang Suling Biru kepada adiknya..:p) atau memperkosanya ? Pikiran Suling Biru makin tak karuan dan tanpa
sadar dia menghempaskan serulingnya ke tanah sekuat tenaga sehingga serulingnya patah menjadi dua.
Mata Suling Biru tertuju pada serulingnya dan secarik kertas yang ada didalamnya. Lalu sejurus kemudian
kertas tersebut sudah berada di tangannya.
Alunan seruling memenuhi semesta alam
Sungguh tak berarti tanpa syair menemani
Dahi Suling Biru berkenyit tak mengerti. Kemudian dia teringat sahabatnya Sastrawan Tangan Cepat dan senyum pun
tersungging dimulutnya.

***

Di pohon rindang itu sang Sastrawan sedang asyik-asyiknya menjalin mimpi. Dari kejauhan Suling Biru
berjalan mendekati dan tanpa henti mentertawakan sahabatnya itu.

"Kebiasaanmu tak berubah Azz," Suling Biru membuka percakapan.

"Hmm...sudah kuduga kau akan datang Biru. Sudah lama kita tidak mengadu ilmu," balas Azalae.

"Sepertinya itu tidak mungkin teman, aku sedang terluka tenaga dalam. Aku kesini butuh bantuanmu," jawab Suling Biru
dengan nada lesu.

"Hah..siapa orangnya yang berani melukai sahabat baikku ?!?" tanya Azalae penuh keheranan. Serta merta Azalae
turun dari dahan pohon sembari merapikan pakaiannya.

"Jai Hoa Cat," jawab Suling Biru singkat.

"Dia lagi...aku tak habis pikir apa maksud dia menjajal semua kemampuan pendekar yang ditemuinya ?" tanya Azalae sambil
manggut2 keheranan.

"Jadi kau pun sudah mengadu ilmu dengan keparat itu ?" giliran Suling Biru yang bertanya.

"Beberapa hari yang lalu ketika aku berusaha mencegah dia menculik Tuan Putri. Adikmu juga ikut bersamaku koq," jawab Azalae

"Moon ?? Dimana dia sekarang Azz ?" mata Suling Biru berbinar-binar seakan tak percaya akan secepat itu mengetahui kabar adiknya.

"Justru itu juga masalahnya..aku kehilangan dia, Tuan Putri pun tak berhasil kurebut malah aku dipecundangi," wajah Azalae terlihat lesu.

"Brengsek Fanta !! tukang onar satu ini tak bisa kita biarkan begitu saja, pasti ada sesuatu dibalik semua ini karena berhubungan dengan
kerajaan !!" mata Suling Biru nanar dan penuh geram.

"Oh ya Azz aku kesini ingin menanyakan sesuatu tentang ini," Suling Biru menyodorkan secarik kertas yang dia temukan di dalam serulingnya.
Azalae menerima kertas itu dan mengernyitkan dahinya. Dia kembali terheran-heran.

"Wah kau selalu saja bikin aku pusing Biru, mestinya kita makan-makan atau sekedar minum arak terlebih dulu apalagi
sudah lama kita tidak bertemu. Ehh kau malah beri aku PR !" tukas Azalae sambil bersungut-sungut.

"Buat apa aku punya teman seorang sastrawan kalau kerjanya hanya minum dan tidur."
"Oh iya ngomong-ngomong bagaimana kabar muridmu ?"

"Anak tak tahu diri itu sudah keterlaluan..sok pinter lagi, sekarang dia pergi tanpa pamit dengan alasan mencari Tuan Putri," jawab Azalae dengan ketus.
"Sudahlah..tidak usah pedulikan murid bengal itu, mari kita minum dan cicipin masakan koki istana, ada makanan baru
Ayam goreng 8 matahari 8 bulan, kau pasti tidak dapat menolaknya..slurpp," tak terasa air liur Azalae menetes.

"Hmm..baiklah kalau begitu, aku temani kau teman," jawab Suling Biru membalas ajakan Azalae.

*to be continued*