Post-6153

Post 123 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.

HomeForumBooksIndoSpcnet Wuxia Round Robin.Post-6153

#123 avatar
hey_sephia 30 April 2004 jam 5:55pm  

Sephia sedang memacu kudanya cepat-cepat untuk mengejar Azalae dan Bluenectar. Dia terlambat menerima kabar tentang pencarian Putri Eeyore, begitu sampai istana, Azalae dan bluenectar sudah berangkat. Setelah menemui Baginda, Sephia diperintahkan untuk segera menyusul mereka dengan menunggang kuda kerajaan.

Tiba-tiba saja matanya tertumbuk pada benda putih yang melayang seperti misil tepat ke arahnya. Kontan Sephia salto ke udara menghindari benda aneh itu. Salto pertama kakinya persis menginjak benda putih itu di udara, setelah salto kedua dia berpijak di tanah.
"Jangan menyerang dari tempat tersembunyi. Kalau berani hadapi aku!" seru Sephia lantang.

"Moon?!" Bluenectar yang mengenali suara merdu itu segera berlari ke arah datangnya suara.

"Gege!" Walaupun bingung, Sephia senang sekali bisa bertemu dengan kakaknya ini setelah sekian lama berpisah.
"Kamu tadi yang menyerangku? Benda apa tadi?" tanya Sephia.
"Mana mungkin aku menyerangmu.. Itu tindakan Azalae yang ceroboh mencobai senjata barunya." Telunjuk Bluenectar mengacung pada semak-semak.

Kepala Azalae muncul dari semak-semak. Senyum kecut terpampang di wajahnya. Dia lalu berjalan pelan-pelan mendekati Bluenectar dan Sephia.
"Maaf... Nggak sengaja... Aku tadi mau melempar kodok laknat," Azalae memasang wajah penuh penyesalan.
"Huh.. adikku cantik-cantik begini dikira kodok!" Bluenectar meninju pelan lengan Azalae.

"Oh ya Azzy..." Sephia teringat pada pertemuannya dengan koki istana. "Kepala koki menitipkan ini untukmu." kata Sephia sambil mengambil bungkusan dari buntelannya.
Azzy lalu membuka hati-hati bungkusan itu. Mengingat perselisihannya dengan para koki, bukan tidak mungkin bungkusan ini isinya bom.

Ternyata... memang bom. "Makin banyak nih jumlah Pao Tak Sayang Gigi ku..." kata Azzy sambil bermain-main melempar-lemparkan pao itu ke udara.
"Aku juga membawa bekal" kata Sephia sambil menepuk-nepuk buntelannya. Mendengar kata 'bekal', mata Azzy langsung tertumbuk pada buntelan Sephia.
"Jangan biarkan panda rakus ini mendekati buntelanmu, Moon" kata Bluenectar sambil menjauhkan tubuh temannya itu dari Sephia.
Sephia tertawa melihat mereka berdua yang kalau bertemu selalu berkelahi.

"Aku ditugaskan untuk membantu kalian mencari Putri Eeyore. Kalian memangnya sedang menuju ke mana?" tanya Sephia.
Bluenectar mengangkat bahu sambil menoleh ke arah Azalae. Azalae mengangkat bahu, menoleh ke arah Bluenectar.
"Untunglah aku datang. Sepertinya kalian tidak tahu arah. Kenapa kita tidak cari di sekitar Telaga Lima Arus? Menurut surat Fanta, lima hari lagi dia sudah akan membawa putri Eeyore ke situ. Berarti sekarang dia pasti sudah tak jauh dari situ. Kita harus mendului mereka sampai di sana, supaya bisa merebut Putri Eeyore kembali saat mereka lengah." saran Sephia
"Usul yang bagus, Moon. Ayo kita segera ke sana."

**

Sepanjang perjalanan, Azzy tak henti-hentinya menatap buntelan Sephia sambil sesekali menelan air liurnya.
Sephia dari atas punggung kuda tersenyum. Dari dulu dia memuja Azalae karena pria bertubuk montok ini tak pernah tertarik pada dirinya. Dengan rayuan mautnya sekalipun Azalae tak berkutik. Kecuali kalau diumpani makanan. Barulah Azalae bereaksi.

"Bagaimana kalau kita beristirahat di kedai di depan?" tanya Sephia sambil menunjuk ke arah kedai yang nampak dari kejauhan. "Aku belum lelah tapi kalian pasti lelah berjalan kaki."
Wajah Azalae langsung berubah ceria. "Setuju! Kamu adalah dewi penolongku, Sephia!" kata Azzy berterima kasih. "Ayo bluenectar, kita lomba lari ke kedai itu!" kata Azzy sambil langsung berlari mendahului Bluenectar.
"Hey!" kejar Bluenectar tidak mau kalah.

"Pelayan! Masak semua bahan makanan yang kau punya! Aku ingin semuanya terhidangkan di meja ini." kata Azzy. Tangan yang satu menunjuk meja hitam di depannya, tangan yang satu lagi mengelus-elus perutnya seakan berkata "Sabar sayang, tunggu sebentar lagi..."

Pelayan itu baru mau protes ketika bluenectar masuk dan memberikan uang berjumlah besar.
"Makanan akan segera dihidangkan.." kata pelayan itu sambil berterimakasih kepada Bluenectar.
"Sementara itu keluarkan sepoci teh..." kata Sephia. Azzy cepat-cepat menimpali "..dan seguci arak."

"Aku dengar muridmu yang bengal itu melarikan diri dari istana... Kamu sudah mendengar kabar darinya?" tanya Sephia.
"Belum. Susah sekali mendidik muridku satu-satunya itu." keluh Azzy.
"Dia masih muda. Kamu harus lebih sabar menghadapinya. Bersikaplah manis dengannya. Aku yakin dia pasti menurutimu." Anjuran Sephia ini kelihatannya boleh dicoba, pikir Azalae.
"Baiklah. Kalau aku ketemu dia nanti, aku akan lebih sabar dan manis. Sekarang mana makananku??!!" seru Azalae tidak sabar.