Post 131 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.
Home → Forum → Books → IndoSpcnet Wuxia Round Robin. → Post-6220
#131 | ![]() |
rmz
3 Mei 2004 jam 4:18pm
 
Hawa panas yang kental dengan pertarungan dua pasukan besar song dan mongol diperbatasan berikut barisan pendekar-pendekar tanpa tanding dikedua belah pihak, tampaknya sama sekali tak berpengaruh diperahu yang berukiran burung hong pada ujung kemudinya itu. digeladak terdapat belasan wanita-wanita lincah bergaun motif bunga, dari berbagai macam warna. belasan wanita itu dapatlah dikatakan sempurna sebagai perwujudan fisik seorang wanita yang biasa digambarkan sebagai anggur paling memabukan di dunia. gaun mereka yang tipis dan bergelora dimainkan oleh sang angin tampak serasi dengan kulit mereka yang putih bening dan hitam rambut mereka yang tersanggul dengan apik oleh bentuk irah- irahan (mahkota) dengan hiasan bunga yang terbuat dari emas. bentuk tubuh yang nyaris sempurna itu semakin memikat dengan paras wajah mereka yang rata-rata cantik mempesona. Kesemua wanita itu kini tampak mengikuti arahan dari seorang perempuan setengah baya yang menggunakan gaun dengan goresan cat perak, sehingga gerak badanya semerbak diterpa kilauan matahari yang memantul dari gaunya, bagaikan dewi dikahyangan saja. perempuan tengah baya itu, dalam pergaulan formal dikenal sebagai PRIS - SI NYONYA BUNGA PERAK dari CIANGNAN yang merupakan pemilik dari usaha "Kelompok Penari Ciang Nan". Sangat sedikit sekali diantara orang yang hidup pada zaman ini mengetahui nama asli dari tokoh ini, MADAM IZAKU - terlebih mengetahui sepak terjangnya yang telengas dibalik gemulai gerakanya yg anggun. Setiap acara-acara kenegaraan ataupun pesta-pesta dari keluarga kerajaan dan mentri-mentri senior kerajaan, barisan penari ini selalu menjadi acara istimewa yang selalu ditunggu-tunggu oleh tamu. Baik itu pejabat2 kaya yang ingin mencari gundik baru, maupun pemuda2 bersemangat yang tengah mencari jodoh. Pendek kata, anggota dari "Kelompok Penari Ciang Nan" ibarat kumpulan bunga ditengah hutan rotan. Madam Izaku, diruang utama kapal tengah mengumpulkan para penari utamanya.. dan tampak tengah memberikan pengarahan kepada mereka "setiap bentuk tari kita selalu merefleksikan kehendak hati dari mereka yang sedang menikmati tarian kita." .. "Gerak tari yang tampak pada gesture, bentuk telapak tangan yang menekuk dan meruncing yang biasa kita gerakan, dengan langkah pelan untuk pertunjukan kali ini tidak dapat kita lakukan". Sejenak .. ruangan itu hening. Madam Izaku, tampak membiarkan para penari andalanya untuk menyimak baik-baik kalimat terakhirnya. Seorang penari bernama Huan Er yang memain2kan jempol kiri kananya, tak luput dari pengamatan mata jeli Madam Izaku. "Kenapa Huan Er.. kau seperti kurang jelas dengan kalimatku barusan ?" senyum Madam Izaku dengan lembut. "Ehm... Nyonya, bukankah kita terbiasa menari dengan gerakan seperti itu ? seperti halnya dengan bentuk2 bangunan kita yang meruncing.. seperti halnya dengan bentuk2 biara kita dan banyak lagi hal-hal khas yang ada pada kita sebagai bangsa han." Madam Izaku tersenyum dengan anggun mendengar pertanyaan dari anak didiknya itu. "Karena kali ini yang akan menikmati tarian kita adalah pembesar dari negri mongol, yang merupakan suku bangsa dengan kebudayaan yang sangat berbeda dengan kita. Mereka pengembala dan kita petani, mereka berpindah-pindah dan kita menetap, mereka berkemah dan kita berumah, dan masih banyak lagi". "Oleh karena itu, gerakan tari kali ini. harus dinamis dan mengutamakan unsur kecepatan serta kebersamaan dalam bergerak, selain itu gerakan tangan yang menekuk dan meruncing juga dirobah menjadi membuka dan melebar kesamping" Madam Izaku melanjutkan. Dialog itu terus berlangsung, dan dilanjutkan dengan latihan menari yang dipandu oleh ricikan (sumber bunyi) harpa dan kecapi dan diselengi oleh seruling dan terakhir kendang, alat musik yang belum pernah digunakan sebelumnya. Sementara para penari disibukan oleh pelajaran gaya menari baru yang baru dengan suara musik merdu dan berkesan enerjik. Madam Izaku sudah tak tampak lagi ditengah ruangan itu, ternyata wanita setengah baya yang masih menampakan keelokan tubuh terawat dan paras cantik diusia muda ini tengah berjalan menuju sebuah ruangan paling belakang dibagian kapal ini. Ternyata diruangan ini telah berkumpul serombongan gadis-gadis muda yang kencantikanya tak kalah dengan barisan penari diruang utama. "Saatnya telah dekat, keberhasilan misi kita kali sangat tegantung dari kemampuan kalian dalam memperdayai orang2 mongol yang kasar. Sasaran utama pada misi ini, sesuai dari pesan Kasim "O TI SUM" adalah, PANGLIMA BENGIS KHAN. Sesosok tubuh kekar yang berwajah kasar dan berusia tengah baya dengan seragam perang khas bangsa mongol, terbayang dipelupuk mata mereka yang mendengarkan. - Mengandalkan anak buah MADAM IZAKU yang menjadi istri dan gundik banyak pejabat dan perwira di istana. Kasim O, berhasil membuat jaringan bawah tanah diistana dan dengan mudah menumpas mereka yang tidak suka denganya ataupun menghimpun anggota baru berdasarkan informasi tepercaya dari anak buah MADAM IZAKU, PRIS - Nyonya bunga perak dari Ciangnan, yang lemah gemulai dan sangat mahir menari. "Ingat, Panglima Bengis Khan selain memiliki banyak pengawal berkemampuan tinggi seperti Jendral MurMur yang telah kembali dari perperangan disemenanjung sungai Tigris, Juga pendekar2 sakti, utamanya adalah 4 Durjana dari Selatan" Madam Izaku melanjutkan wejanganya. "Kalian jangan sampai terpengaruh oleh bujuk rayu mereka, terutama Fanta si pencuri bunga..." sejenak ruangan itu sunyi.. kiranya nama besar Jay Hoa Cat sebagai perayu ulung dan ketampanan sutenya yang memiliki wajah berseri -OEYYONG- memang sudah melegenda di Tiong Goan, Sedang Jonjon suhengnya yang berwajah baret2 terkenal memiliki sifat gagah seorang laki2 dengan selera humor yang tinggi. Pendek kata bersama dengan cicinya heni racun dari miau... 4 Durjana dari Selatan adalah madu sekaligus racun di dunia persilatan. Tampaknya pertemuan di TELAGA LIMA ARUS, pada PURNAMA pekan ini.. dengan keikut sertaan Madam Izaku, sudah dapat dipastikan akan banjir darah. --------------------------------------------------------------------- Sementara itu, Fanta - Pendekar tampan kita yang tengah menanti-nanti dengan gelisah kedatangan sutenya Oeyyong berikut suheng dan cicinya, mencoba mengusir rasa suntuknya dengan menjenguk putri eyyore. Sembari membawa beberapa buah manik-manik khas daerah gurun pendekar tampan kita berusaha menyenangkan hati putrinya yg jelita itu, karena dia tahu.. dari wataknya putri, yang sangat suka berpetualang dan mencoba hal-hal yang baru ini tentulah merasa bosan berada dikemah seharian. Fanta menjadi sangat terkejut ketika melihat wajah sang putri yang ditemuinya, tidak tampak sama sekali rasa bosan. 'Ahh.... aneh, apakah karena terlalu senang bersamaku.. ' pendekar kita mendesah kelewat PD 'Pendekar... hatimu sungguh mulia, kalau saja setiap orang berfikir sepertimu. tentulah negri song kita yang besar ini tidak akan begitu rapuh' ... Fanta tersedak mundur dua langkah.... keterkejutanya yang pertama adalah pada kata -Pendekar- dan yang kedua adalah keanehanya pada cara berbicara sang putri dalam menggambarkan negri song. 'Aneh. ada sesuatu yang aneh pada putri hari ini.... ' pendekar tampan kita sangat mengkhawatirkan panggilan 'pendekar' karena dapat merusak rencana utamanya untuk mendapatkan sang putri, tentang keanehan2 yang lain pada diri putri, fanta hanya bergumam EGP. 'Ah... moimoi....... kenapa kauu . kauuu begitu sungkan hari ini kepadaku, bukankah kau biasanya memanggilku koko. arghh ..... kenapa.. kenapa hari ini diganti menjadi panggilan asing -pendekar-' wajah fanta tampak bersungut2. Sekali lagi dalam kecerdikanya fanta kembali melihat kilatan aneh dimata sang putri. 'Koko.... aku hanya bercanda begitu, kau sudah seperti cacing kepanasan' putri eeyore tertawa. Barisan gigi yang putih bersih dan terusun dengan rapih itu segera menjadikan sang putri makin jelita, 'degub2..... degub2...' dada pendekar kita kembali bedegub dengan kencang 'ahhhh ... aku betul2 tak tahan lagi' 'Kenapa koko... koq hari ini.. kau sangat gelisah.." puri eeyore menyeka keringat didahi fanta sembari tersenyum demikian manisnya. Pipi yang merah segar alami itu sedemikian dekatnya dengan mata pendekar kita, ditambah bau harum khas wanita semakin menyesakan dadanya. 'arghhhhh... Tuhan.. tolonglah ... ' ratap pendekar kita didalam hati. kini didadanya, pendekar tampan kita tak lagi mendengar suara degub2.. melainkan petir yang menggelegar susul menyusul dan membuat tubuhnya seakan terkena sentrum ribuan volt berulang2. Tak berani menoleh kesamping, kewajah sang putri... fanta langsung menuju meja. dan menghabiskan 2 gelas air. Namun air 2 gelas air tak dapat memadamkan geloranya, pun seluruh air di sungai huang ho ditumpahkanya.. belum tentu juga dapat memadamkan geloranya pada sang putri. Putri eeyore tertawa lagi... 'aduh koko...... kenapa dengan kau hari ini... sebentar berkeringat, sebentar minum 2 cangkir dengan rakus, sebentar menggaruk2 kepala' putri eeyore kembali dengarkan suara tawa renyahnya kepada pendekar tampan kita. 'Tidak apa2 moimoi.. hanya aku terlalu menghkhawatirkan keadaan beberapa saudaraku yang tengah membantu rakyat yang tertimpa banjir disepanjang sungai huang ho. Aku khawatir mereka bertemu dengan penjahat dan.... ' fanta tidak mengakhiri kalimatnya. Putri eeyore terdiam, lalu menuangkan secangkir arak dan menyodorkan kepada fanta kemudian menuangkan secangkir lagi untuk dirinya sendiri. 'Koko... minumlah arak ini, anggaplah sebagai permohonan kita berdua kepada Tuhan.. agar saudaramu selamat' ... putri eeyore mengajak fanta toss.. tapi kilatan matanya ketika menuangkan arak tertangkap oleh kecerdikan pendekar tampan kita. 'Hmmmm.... tampaknya keganjilan yg terjadi, tak sesederhana ini' Desah fanta.. ketika melihat titik keruhnya arak dilapisan paling bawahnya. Sebagai seorang sute dari .. Heni, si jago racun dari miau. fanta setidaknya memiliki pengetahuan tentang racun meracun yang lumayan... apalagi -puser- jarum2 kecil dikipasnya merupakan senjata rahasia yang beracun. Maka menghadapi teknik meracuni yang jamak seperti didalam arak ini, fanta hanya tersenyum... ditenggaknya arak itu sembari mengerahkan tenaga dari bawah pusar... aliran arak terhenti ditengah2 dadanya yang kemudian secara menakjubkan berkat kemampuanya yang tinggi, aliran arak itu menggumpal menjadi es.. ditengah dadanya kemudian dibungkus oleh prana tenaga dalam yang tinggi untuk mencegah efeknya. fanta menunjukan mimik biasa saja...dihadapan putri eeyore, sembari tersenyum dia mengeluarkan daun dibalik bajunya 'moimoi.. bagaimana dengan daunmu ?' .... wajah nona dihadapanya langsung berubah 'daun.. eh.. aku . aku menghilangkanya' .. putri eeyore dihadapan fanta berlaku seolah2 mencari sesuatu dibalik sakunya. 'Sudahlah moimoi.. toh daun yang tak beharga juga... nih ambilah lagi' .. fanta putri eeyore didepan fanta hanya mengangguk.. 'hmmm ... jay hao cat, memang bukan pepesan kosong. hampir saja aku mengacaukan rencana yang disusun oleh Ketua Ming Jian Shan Zhuang - YI JianYin' desah sang putri, Sekarang tinggal menunggu efek dari racun yang kutaruh diarak tadi.. kalau tidak salah perhitunga 5 hari lagi, orang didepan ini akan menurut dengan segala kehendak yang kukatakan' fanta kemudian... memegang tangan putri eeyore.... 'moimoi... aku tampaknya harus kembali.. kau maafkanlah aku yang tak bisa lama2 menenamnimu' fanta berkata sembari menatap lembut mata putri eeyore... 'aku sekarang ingin ke kemah jendral MurMur dahulu untung menanyakan kapan bisa menghadap panglima Bengis Khan' mata putri eeyore.. menatap pungung laki2 yang berbalik keluar kemah itu... 'ahhh ... semoga tugas dari Ketua YI, dapat segera kuselesaikan.. kalau tidak bersama dengan laki2 perayu itu aku bisa pusing sendiri' gumamnya sembari tertawa sendiri.. Sekeluar dari kemah, fanta segera melompat kebalik kemahnya sendiri.. kemudian memasang sikap sempurna seperti orang yang bersila.. dan mulai mengatur pernafasan. 'Huf... sshhhh....' berulang2 kali dia melakukan gerakan seperti Burung Hong mengepakan sayap. Tiba-tiba.. 'huekk....' bersaman dengan itu keluar sebongkah es dari tenggorokanya..' 'hm.... nyata2 putri yang berada dikemah itu adalah palsu, dia sama sekali tak mengetahui kegunaan daun yang kumainkan bersama dengan putri. tapi apa boleh buat.. aku tak dapat membongkarnya sekarang, kalau tidak kepalaku dan kepala cici, suheng, beserta suteku tak dapat dipertahankan' ... pendekar kita kemudian tersenyum simpul 'lagian.. putri palsu dikemah itu.. sama menariknya dg putri yang asli, hanya sayang ..... keceriaan alami putri istana, tak dapat lagi kujumpai' desah fanta.. Memikirkan nasib putri eeyore yang asli.. fanta susah hatinya, bagaimanapun sebagai seorang Jay Hoa Cat, fanta belum pernah menyentuh sang putri.. tentulah hatinya menjadi uring2an. 'Tidak... aku tak tak boleh berdiam diri, aku juga harus mencari cara bagaimana menyelematkan putriku' geram fanta... |