Post-6656

Post 172 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.

HomeForumBooksIndoSpcnet Wuxia Round Robin.Post-6656

#172 avatar
hey_sephia 12 Mei 2004 jam 11:40pm  

Tanpa sepengetahuan Andrea maupun Oey Yong, pada saat keduanya bertarung, ada empat pasang mata yang mengamati dari kejauhan. Mereka adalah Cathy dan Dewi, yang kebetulan sedang tertidur di bawah pohon rindang ketika pertarungan berlangsung. Merasa terganggu, mereka terbangun. Tak mengira mendapat tontonan gratis yang seru, shiro pun ikut membelalakkan matanya.

Mereka pun melihat sesosok tubuh yang menculik putri Eeyore ketika Andrea dan Oey Yong sedang asyik-asyiknya bertarung. Kontan Cathy menengok ke arah Dewi, Dewi pun mengangguk mengerti maksud pandangan Cathy, dan secepat kilat mereka cabut dari situ, mengikuti arah pergi orang yang menculik putri Eeyore tersebut.

------------------

Azzy telah mengirimkan surat burung dara pos-nya dua hari yang lalu untuk mendapatkan bala bantuan kerajaan. Dia menginginkan sepuluh ribu pasukan untuk dikerahkan dan ditebarkan secara tersembunyi di sekitar telaga lima arus. Tentu saja Kaisar segera mengabulkan permohonannya dan serta merta mengikuti rencana Azzy. Semua ini kan demi keselamatan putri kesayangannya.

Malam itu di Telaga Lima Arus, cuaca begitu sempurna. Bulan bundar bersinar terang benderang. Azzy masih asik menyempurnakan ilmu baru ciptaannya: Paoku sayang, Paoku sialan.
Bluenectar menyesal telah mematahkan sulingnya. Sekarang yang tersisa cuma secarik kertas yang tak dimengertinya. Biasanya kalau suasana di sekitarnya sempurna seperti ini, selalu menggugahnya untuk memainkan sulingnya. Sekarang bibirnya jadi memble, kangen akan lubang-lubang suling birunya.

Sephia berdiri di atas cabang pohon, menghitung dan meneliti jumlah pasukan yang telah dikirim Kaisar. Puas dia melihat jumlah pasukan yang begitu banyak. "Kali ini Fanta pasti tak akan dapat lolos!" serunya dalam hati. Sesekali dia harus mengawasi Azzy yang tak jauh dari pohon tempatnya berdiri, asyik melempar-lempar paonya. Dia tak mau terkena pao nyasar untuk kedua kalinya.

"Azzy Ge!" Suara itu mengejutkan ketiganya.
Pao terakhir yang dilempar Azzy nyasar ke arah telaga, tepat di tengah-tengah, menyemburkan ledakan air yang begitu tinggi.

Azzy yang berdiri di tepi telaga langsung basah kuyub. Suara itu ternyata milik RDak, yang segera lari tergopoh-gopoh melihat kekasihnya menggigil kedinginan.

"Azzy Ge..." katanya lagi setelah dekat. "Apa yang terjadi?"
"Kamu rupanya,.. brrr... Dak Mei Mei.. Aku.. brrr... Pao.. brrr.. ughhh..." kata Azzy tak jelas, karena masih menggigil.
RDak lalu melepas jubah yang dipakainya, dililitkannya di tubuh Azalae.
"Terimakasih, Dak Mei..", kata Azzy.

"Dia tadi sedang berlatih kungfu barunya," kata Sephia melompat turun dari atas pohon. Merasa tak mengenali gadis kecil di hadapannya, dia mengerling ke arah Azalae. RDak tak mengerti maksud kerlingannya. "Siapa dia, Azzy Ge?" tanya RDak. Memang meskipun dia adalah tunangan Azzy, tapi dia belum lama tinggal di istana dan tak pernah diperkenalkan dengan satupun teman Azzy.

"Iya katanya teman, Azzy, masa kenal gadis secantik ini disembunyikan dari temannya?" goda Bluenectar.

"Ini Bluenectar, dan adiknya, Sephia," kata Azzy sambil menunjuk Bluenectar dan Sephia. "Mereka berdua adalah teman baikku." Azzy menghela napas panjang sebelum akhirnya melanjutkan, "Gadis ini adalah RDak, tunanganku."

Sephia dan Bluenectar sama-sama terlihat sangat terkejut. Sephia menutup mulut kakaknya yang ternganga sambil berkata, "Bagus sekali kamu menyembunyikan tunangan dari teman-temanmu yah?"
Azzy cuma menunduk. Lalu matanya tertumbuk pada buntelannya. "Paokuuuu!!!!!" teriaknya sambil menyelamatkan paonya yang tergenang air.
Dia lalu cepat-cepat menjemur pao-paonya di tempat yang kering.

Setelah berbasa-basi sebentar dengan RDak, yang telah kehilangan jejak Zheng yang sejak tadi menemaninya, mereka bertekad untuk bersembunyi, dan tetap terjaga, menanti kedatangan 4 iblis durjana.