Post 585 dari 610 dalam Pedang Angin Berbisik (TAMAT)
Home → Forum → Komentar Bacaan → Pedang Angin Berbisik (TAMAT) → Post-68456
#585 | ![]() |
Han1977
7 Februari 2013 jam 11:42am
 
Soal sequel ada masukan yg bagus di blog, yaitu supaya yg digali lebih lanjut adalah anak Murong Yun Hua dgn Pan Jun. Dlm pikiran saya ada 2 kemungkinan nuansa : 1. Kalau Meng Ho yg jadi tokoh utama utk sekuel, maka nuansa-nya lebih ke riang. Bisa dilihat karakter Meng Ho yg besar dalam keluarga harmonis, jelas beda dgn Ding Tao yg besar sebagai yatim piatu dan pelayan. Kemudian, kalau pembaca memperhatikanm diceritakan sewaktu Meng Ho tertawa, terlihat beberapa giginya hilang, kira2 hilang kenapa? Suka berkelahi? Suka ceroboh, grusa-grusu lalu kecelakaan? Dia juga tidak malu2, berani banyak bertanya pada orang asing yg baru datang ke desanya. Dia membahasakan tamu2nya itu tuan, tandanya dia memandang mereka dari derajat yg tinggi. Tapi tetap saja dia bertanya tanpa sungkan2. Jadi sudah terlihat karakternya akan beda dgn Ding Tao. Soal lurus tetap lurus, tapi tidak akan seperti Ding Tao. Nakal? Mungkin. Suka berkelahi? Bisa ya, bisa tidak. Yang pasti nuansa ceritanya akan lebih ringan. 2. Kalau anak Murong Yun Hua dgn Pan Jun, maka nuansa ceritanya akan lebih ke gelap. Bapaknya pembunuh, ibunya ... ya tahu sendirilah. Kemudian dia dibesarkan terpisah dari orang tua. Dalam lingkungan di mana, saya rasa akan banyak yg cemburu tapi ditutupi. Dan mereka yg cemburu ini akan menggunakan masa lalu orang tuanya sebagai senjata melawan dia. Xun Siaoma akan jadi pelindung, tapi apakah keinginan Xun Siaoma untuk menjadikan anak Murong Yun Hua sebagai penerus Pan Jun tidak akan menerima tentangan dari tetua2 yg lain? Bgmn dgn mereka yg sebelumnya sudah membayangkan diri akan jadi pengganti Pan Jun? Dsb. Bisa jadi awal kisah ini, akan mirip dgn Pendekar Ulat Sutera, karena anak Murong Yun Hua memiliki latar belakang yg mirip. Jadi ada dua pilihan sekarang, mau terang atau gelap, mau yg riang-hangat atau yang sadis-dingin. Yg pasti, saya mau istirahat dulu, mau baca2 SS-nya Suhu Didit, selama ini belum pernah kesampaian baca dari awal sampai yg terbaru. |