Rabadi yang tampak gagah dengan zirah perangnya... segera berkata..
'Penjahat2 dari selatan... pintu pengampunan masih terbuka untuk kalian.. aku RABADI tetap dapat membedakan mana yang bersalah dan mana yang tidak... 'Selain fanta, yang lain apabila meyerah sekarang maka aku akan memohonkan ampun bersama kalian dihadapan kaisar !'
'Hahahaha...' gemuruh tawa jonjon membuat riak ditelaga.
'kaisar.. lagi. kaisar lagi.. kau sebut berulang2.... aku sungguh2 tak mengerti... apakah kau tak melihat sejarah.... bagaimana pahlawan besar seperti GAK HUI saja.. tewas sia2 .. dinasti ini memang harus diakhiri !
'dan siasatmu dengan memecahbelah kami bersaudara TAK BERGUNA !.. seberapa besar dosa fanta - dia tetap suteku !'
Jonjon sebetulnya sempat heran, kenapa RABADI dkk tidak menyinggung2 pembunuhan terhadap mentri huang... yang dilakukan oleh sutenya, 'hmm... jendral ini kiranya sangat berbudi, kematian pejabat korup seperti mentri huang sama sekali tak menarik minatnya, namun kejahatan suteku terhadap rakyat membuat geram hatinya'
Rabadi memperhatikan.. barisan pasukanya walaupun telah rapih kembali dalam formasi 5 UNSUR MENGEPUNG ALAM, tetap mengkhawatirkan akibat . pengaruh JIMAT EMAS PENYEDOT TENAGA. Seperempat dari pasukan dibelakangnya tampak gemetar memegang senjata mereka.
'Sekarang... aku ingin berbicara.. kepada kalian atas nama seorang RABADI .. orang HAN, kepada kalian yang juga orang HAN. Apa yang kalian inginkan dengan menculik Putri ke-8 Eyyore.. tentang hal2 lainya dapat kita bicarakan lagi' Rabadi sengaja ingin memisahkan jendral murmur keluar lingkaran pembicaraan.
'Tak ada lain ... silahkan kaisar turun tahta.. dan ganti dinasti !'
jawaban jonjon barusan, jelas merupakan pukulan telak terhadap seorang rabadi yang terkenal sangat setia kepada rakyat dan negara.
'Lancang !... dosa kalian memang betul2 tak terampuni... ' Rabadi berkata sembari melirik Azalae, fathbrain dan sephia.. serta 3 Komandan. Langsung saja mereka yang dilirik bersiap pada posisi masing2..
'hahahahaha...' jangan coba2 mengancam rabadi ! .. putri masih bersama kami.. silahkan saja maju.. namun jangan harap mendapatkan putri dalam keadaan hidup' jonjon yang tahu persis kekuatan lawan tak ingin gegabah.
Jelas saja.. rabadi menjadi serba salah, bagaimanapun keselamatan putri tetap harus diutamakan. sebagai mantak komandan pengawal yang bertanggungjawab terhadap keamanan ibukota. kesetiaan rabadi terhadap keluarga istana tak diragukan lagi.
'Jonjon.. kau dikenal sebagai seorang ketua dari klan ternama di selatan.. aku heran .. sikapmu sungguh tak menunjukan jiwa kependekaran dengan mengandalkan sandera untuk memperoleh kemenangan' sephia berkata dengan senyum mengejek yang membakar emosi.
'ohhhhhhhhhh.... kiranya kalian merasa tak puas' oeyyong yang masih dendam dengan sephia langsung memberikan jawaban yang tak kalah sinis. 'lihatlah jendral2 kalian yang loyo2 itu.. dan lihatlah juga pasukan kalian yang gemetar memegang senjata. apakah pantas bersaing dengan kami ?'
'Baiklah... aku menantang kalian bertanding dengan aturan KANGOUW.. siapa yang menang dia yang menentukan..' sephia yang merasa jumlah mereka lebih banyak langsung memainkan siasat 'Aku mau tahu apakah2 pria2 yang mengaku jagoan.. dan memimpin klan besar di selatan berani menerima tantangan atau malah bersembunyi dibalik cangkang kura2 mereka... '
Jelas saja.. sindiran itu membakar jonjon, oeyyong dan fanta.. Jendral murmur yang ingin mencegah terlambat selangkah dengan ucapan oeyyong 'Majulah jago dari kalian.... biar aku meremukan kepalanya'
'Tak perlu! ... biar aku yang maju, mewakili arwah prajuritku yang kalian bantai..'
Rabadi maju sembari memutar Sepasang Tombaknya..
-
Tombak rabadi terbuat dari KAYU BESI dengan warna kehitaman.. mata tombaknya yang terbuat dari baja putih berkilau diterpa cahaya matahari, dengan rumbai2 kemerahan.. sungguh serasi dengan sosoknya yang gagah.
Konon kepandaian memainkan sepasang tombak pada zaman ini hanyalah dimiliki oleh rabadi seorang...
dan kelihaianya sering disamakan dengan Jendral bertombak dua, dari cerita orang2 gagah bukit liangshan
-
Melihat yang maju adalah pimpinan dari musuh, fanta segera menahan sutenya..
dan membiarkan JONJON suheng mereka menjalankan kudanya kedepan.. Namun walaupun bakal terjadi pertarungan satu melawan satu, semua pihak yang berseteru ini bersiap2 dengan meloloskan pedang masing2.. bersiaga terhadap kemungkinan yang bakal terjadi.
Belum lagi pertarungan antar DUA JAGO ini berlangsung.. dibelah barat telaga tampak berlayar sebuah rakit...
entah kapan rakit ini dilayarkan yang pasti ketika mata2 mereka sadar...rakit ini telah sampai didaratan.
'NYONYA BUNGA PERAK!' jendral murmur diatas bukit kelepasan bicara...
'hmm.. ternyata berita tentang lepasnya tahanan ini dari perkemahan utama bukan berita bohong' gumamnya
'Kedatangan nyonya rupawan ini ... mempersulit keadaan' desah fanta didalam hati .. oeyyong dan jendral murmur ternya berpikrian sama. Hanya jonjon yang tampak biasa saja.
Berjalan tanpa menoleh... MADAM IZAKU yang dikenal sebagai 'NYONYA BUNGA PERAK!' tersenyum ..
'Silahkan saja kalian lanjutkan, kehadiranku tak perlu dihiraukan, aku hanya ingin menonton keramaian'
Kutip:
http://indonesia.spcnet.tv/?z=bb/topic/392/8
DARI POSTINGAN JUSTICE_121 :
--------------------------
Saat semua pendekar telah mencabut pedang mereka dan siap bertempur, tiba-tiba mereka merasakan bahwa pedang di tangan mereka bergetar. Mereka saling memandang dengan bingung, dan getaran itu semakin lama semakin kuat. Para pendekar itu berusaha mengerahkan tenaga dalam mereka untuk menahan pedang-pedang itu, namun tak ada gunanya, pedang-pedang itu bergetar semakin lama semakin kuat. Tak lama kemudian semua pedang terlepas dari tangan pemiliknya dan terbang ke angkasa, berkumpul menjadi satu seakan tertarik oleh kekuaan medan magnet yang sangat besar, lalu pedang-pedang itu terbang ke tanah kosong dekat telaga dan dengan suara berdenting menghujam tanah dengan keras. Sekarang temapat itu dipenuhi oleh pedang-pedang yang menancap di tanah.
Para pendekar itu semakin bingung dan seorang diantara mereka berkata, "Bukankah ini adalah ilmu pedang dari Ming Jian Shan Zhuang?". Temannya berkata, "Tapi bukankah Ming Jian Shan Zhuang telah hancur di tangan Xiao Yao Wang dan tak ada seorangpun yang tersisa?". Seorang lainnya berkata, "Tenaga dalam ini lebih hebat dari tenaga Yi Ji Feng saat pertemuan pendekar beberapa tahun yang lalu. Yi Yun sudah tewas, mungkinkah... Yi Tian Xing?". Tiba-tiba terdengar suara perempuan, "baguslah kalau kau tahu ini adalah ilmu pedang Ming Jian Shan Zhuang. Margaku memang Yi, tapi aku bukan Yi Tian Xing.". Seorang gadis berpakaian putih terbang dari arah timur dan berdiri di puncak pohon. Semua mata memandangnya dengan perasaan takut dan penasaran.
Cai Hua Zei bertanya dengan suara keras, "Anda adalah...". Jian Yin tersenyum lalu berkata, "Margaku Yi, namaku Jian Yin.". Cai Hua Zei kembali bertanya, "Nona Yi, mohon tanya, apa tujuan anda datang kemari dan menancapkan pedang kami di sana?". Jian Yin kembali tersenyum dan berkata, "Aku hanya bermaksud menghindarkan pertumpahan darah yang hampir saja kalian lakukan. Lagipula hari ini cuaca begitu cerah, sungguh sayang jika telaga lima arus harus dipenuhi dengan darah dari orang-orang tak berkemampuan seperti kalian.". Madam Izaku berteriak dengan lantang, "Apa maksudmu dengan mengatakan kami tidak berkemampuan?!". Jian Yin tersenyum sini dan menjawab, "Bahkan kalian tidak dapat memegang pedang dengan benar. Apakah berlebihan jika aku mengatakan kalian tidak berkemampuan?".
Madam Izaku langsung terbang ke atas pohon dan berusaha menghajar gadis kecil yang menurutnya kurang ajar ini. Namun saat Madam Izaku tiba-tiba terkejut karena musuhnya sudah tidak ada lagi di tempat. Dari atas pohon yang lain yang berjarak sekitar 30 meter dari pohon yang tadi terdengar suara, "Pria sejati mengandalkan mulut dan bukan tangan. Walaupun anda seorang wanita, namun juga sudah seharusnya menjaga kehormatan dan nama baik anda sebagai seorang pendekar wanita yang ternama.". Madam Izaku sedikit terkejut dengan kecepatan gadis ini. Cai Hua Zei kembali membuka mulut dan berkata, "Sudah cukup nona, kukira tujuan anda bukan hanya untuk memamerkan ilmu di depan kami.". Jian Yin berkata, "Cai Hua Zei, ternyata kau memang seorang yang terus terang. Aku hanya ingin memberitahukan bahwa putri yang asli sudah berada di tempat yang aman. KIalian tak perlu membuang-buang waktu dan menumpahkan darah sia-sia demi putri palsu itu.".
Mendengar apa yang dikatakan Jin Yin, semua orang yang berada di situ sangat terperanjat dan beberapa detik kemudian langsung ribut bukan kepalang membahas tentang putri. Cai Hua Zei langsung berpikir bahwa kemungkinan besar gadis inilah yang menukar putri dengan yang palsu, tapi apa tujuannya... Ia bertanya, "Bagaimana kau bisa tahu bahwa putri ini adalah palsu? Kau kemanakan putri yang asli?". Jian Yin berkata, "Jika kau hebat, cari saja sendiri. Masih banyak yang harus kukerjakan. Tak ada waktu untuk bermain-main dengan kalian.".
CAI HUA ZEI berteriak, “Nona, saya sangat kagum dengan ilmu silat anda. Jika nona bersedia, mungkin lain kali kita bisa mengadu ilmu.”. JIANYIN membalas teriakan itu, “CAI HUA ZEI, kalau kau memang berkemampuan, hilangkan dulu racun di tubuhmu itu. Tunggu tenaga dalammu pulih, barulah datang menantangku.”. Lalu iapun terbang pergi dan menghilang dalam sekejap.
------
tidurrrrrrrrr... nunggu bonus 'paling manis' besok ..
