Post-7006

Post 208 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.

HomeForumBooksIndoSpcnet Wuxia Round Robin.Post-7006

#208 avatar
rmz 24 Mei 2004 jam 6:30am  

Sepasang tangan rabadi yang berubah menjadi kemerahan.. menyebarkan hawa panas mencekam.. teriakan keras dari fanta yang menghantamkan kedua tanganya kearah dada. Langsung dipapaki oleh rabadi sembari melompat kedepan..
'Bum...' satu suara berdentum terdengar keras... disusul oleh air telaga yang bermuncratan... bersamaan degnan pasir dan batu yang beterbangan.

Amat cepat dan hebatnya benturan antara dua pendekar ini, yang disusul oleh terlemparnya dua sosok tubuh kearah berlawanan seperti layang2 yang putus.. Teriakan kaget dan sakit dari mulut fanta yang roboh bergulingan terdengar memilukan.. sedang disebelah sana RABADI yang merintih perlahan roboh terlentang, namun rabadi segera dapat bergulingan dan cepat duduk bersila sambil memejamkan atanya untuk mengatur pernapasan agar luka di dalam tubuhnya tidak terlalu hebat akibat benturan pukulan tangan dengan fanta.

Dari posisi itu dapatlah dipastikan bahwa fanta menderita kekalahan dan luka yang sangat parah.. Tak lama kemudian RABADI telah membuka matanya dan mukanya yang tadi amat pucat menjadi merah kembali, tanda bahwa bahaya
telah lewat dan dia tidak terluka hebat. Lalu dia bangkit berdiri dan berjalan dengan terpincang2 menghampiri fanta yang masih rebah terlentang dengan mata mendelik dan tangan kanan tetap memegang kipas bajanya.

Darah membasahi wajah dan leher fanta .. Rabadi yang berjarak satu langkah.. melemparkan salah satu tombaknya kepada fanta ... 'silahkan akhiri hidupmu'... fanta yang diam saja... mengenggam erat tombak yang dilemarkan rabadi. Tiba2... tombak ditanganya meluncur kearah perut rabadi..

'Tamat riwayatmu...' bentak rabadi sembari melompat menghindari lesatan tombak.. kakinya segera akan menghantam kepala fanta.. namun gerakan itu terpotong oleh laju kipas baja fanta.. yang mengeluarkan angin dingin angker. Namun rabadi tak kurang akal... tombak ditangan kirinya.. segera berbalik arah. dan ... ujung dari baja yg putih itu... melesat cepat seakan ingin melesak menembus batok kepala fanta...

'Tranggggg...' satu benturan dua logam... menyelamatkan kepala fanta yang tak sempat lagi menghindar... Ternyata ruyung sakti milik jonjon yang menyelamatkan fanta. Kemudian .. ruyung sakti yang kembali balik ketuanya itu... ditangkap jonjon sembari melompat kearah tubuh sutenya.

Sembari membopong fanta.. jonjon berkata 'Rabadi.. cukup !.... aku tak dapat melihat suteku mati didepan mataku.. kalau kau tetap ingni mengambil nyawanya...maka biarlah telaga lima arus menjadi saksi... pembataian habi2an yang akan kulakukan bersama dengan pasukanku yang tersisa... tehadap barisan tasung kalian yagn maasih keracunan itu !' bentak jonjon.

Rabadi... yang tegas, tentu tak mau mengikuti kehendak jonjon... 'Hu! janji seorang laki2 tetap harus ditepati... demi rakyat, penjahat cabul itu harus mati hari ini ! .. Rabadi yang ingin segera menyerang diikuti oleh gerakan siaga TIGA KOMANDAN dan pendekar serta prajurit tasung.... KONTAN TEHENTI.

Dari kejauhan... tampak panji2... pasukan mongol berkibar... dengan kepul debu derab kuda.. yang tapaknya bejumlah belasan ribu... 'ASTAGA ... mereka mendapatkan pasukan bantuan' bluencentar... terkesiap.. dan mereasa khawatir. Paling depan.. dari barisan itu melompat sesosok tubuh berpakaian jendral.

'Tuan jonjon, panglima mengutus kami.. untuk mengawal tuan, jendral murmur.. dan yang lainya .. untuk kembali ke perkemahan....' .... 'hhahhhahaha... jonjon tetawa nyaring.... sembari membopong tubuh sutenya... kemudian tubuh itu diletakan di MEGA AWAN .. kuda sutenya.

Rabadi... dan lainya.. tak dapat bertindak.. mencegah kepergian jonjon dkk. kekuatan mereka berbeda jauh... akhirnya ... 'Crassssss..' dengan cepat rabadi menggerekan mata tombaknya kesamping.. dan tepat. memotong putus.. satu kelingkingnya.

Tiga komandan. yang melihat... ternganga.... 'Jendral.... akh..' ..
Mereka tak dapat lagi mencegah. rabadi yagn menunaikan janjinya untuk memotong sebelah jari . apabila tak dapat membunuh fanta hari itu.

....
perlahan namun pasti... dua pasukan itu mundur... dan kembali .. menuju utara..
telaga lima arus.. kembali sepi.. namun sosok2 mayat yg bergelimpangan seakan menjadi saksi ... kerasnya pertempuran yang baru terjadi.