Post-70629

Post 26 dari 140 dalam NAGA BHUMI MATARAM II: NAGA EMPAT BIDADARI

HomeForumKomentar BacaanNAGA BHUMI MATARAM II: NAGA EMPAT BIDADARIPost-70629

#26 avatar
onomarp 3 November 2013 jam 9:27pm  

Roda Siwa memang tidak ubah dengan Buddhakalachakra... Roda Siwa diyakini dari perspektif Hinduisme sementara Buddhakalachakra dari Buddhisme (Vajrayana). Dalam tradisi epik negeri Cina, Buddhakalachakra merupakan perwujudan seseorang yang telah mencapai kesempurnaan Ilmu Tapak Buddha yang pada dasarnya dicapai atas dasar tenaga dalam Kalachakra.

Melalui Kalachakra, seseorang dituntun untuk menyelidiki hubungan antara manusia dan alam semesta, dan pada pencapaiannya menghasilkan penyatuan antara manusia dengan alam semesta. Kalachakra merupakan konfirmasi agung makrokosmik (alam semestan) dengan mikrokosmik (manusia)... Kalachakra menuntun peng-identik-kan keberadaan seseorang dengan alam semesta....

Apa yang dialami Shidarta Gautama saat memunculkan Tapak Sakti Budha menurut tradisi epik Cina berlangsung melalui Kalachakra: "Di saat kritis Shidarta Gautama hadir ke bumi, bertekad untuk membasmi iblis dan para siluman yang merajalela mencelakai umat manusia. Berkomplot dengan siluman 5 racun, Brahmana mengeroyok Sidharta. Pertarungan berlangsung hingga 7 hari 7 malam, akhirnya sang Budha pun terdesak. Di ambang batas hidup mati, Sidharta terapung antara batas dunia dan nirwana, terlepas dari semua penderitaan. Saat itulah Sidharta menyadari akan segala keberadaan di alam semesta. Gunung yang tinggi, gemericik air sungai, jutaan hewan dan insan, segala perubahan yang ada di dunia ini pada dasarnya adalah satu. Dari sinilah muncul sebuah kebijaksanaan agung. Kebijaksaan agung tersebut mampu mengendalikan alam, hingga terciptalah sebuah jurus hebat bernama “Tapak Sakti Budha”.

Ada 9 bentuk jurus, kekuatannya menggelegar dan membahana, menghancurkan para iblis dan siluman tersebut;

Jurus ke-1; Cahaya buddha muncul / Sinar Sang Budha Menyeruak
Jurus ke-2; Buddha Mengguncang Sungai gunung / Budha menghentak Jagad
Jurus ke-3; Lampu Buddha Bertudung Emas / Lentera Budha di Puncak Emas
Jurus ke-4; Budha Menegur Ghalan / Buddha Bertanya pada Rama Bodhisatva
Jurus ke-5; Menyambut Buddha di Nirwana / Menyongsong Budha di langit Barat
Jurus ke-6; Buddha Lahir ke Dunia / Budah Turun ke Jagad
Jurus ke-7; Buddha menyinari Dunia / Sinar sang Buddha Menerangi Jagad
Jurus ke-8; Dharma Buddha tak Bertepi / Kesaktian Buddha Tiada Tara
Jurus ke-9; Segenap Buddha Menyembah Sakyamuni / Para Buddha Menghadap yang Maha Suci.

Pada titik akhir akan menuju pada Semesta Tanpa Batas... atau 1000 Buddha.