Post-70649

Post 35 dari 140 dalam NAGA BHUMI MATARAM II: NAGA EMPAT BIDADARI

HomeForumKomentar BacaanNAGA BHUMI MATARAM II: NAGA EMPAT BIDADARIPost-70649

#35 avatar
onomarp 5 November 2013 jam 9:10am  

Yth Zuae,

Jalan Naga berlatar belakang Yawadwipa abad ke-7 (678 M)… di nusantara ada jejak kemunculan Avalokitesvara (sebagai perpaduan antara Hinduisme dan Buddhisme) sejak abad ke-7 di Suarnadwipa lalu memedar tidak lagi menemuka jejaknya hingga muncul kemudian di abad ke-11. Di Yawadwipa jejak Avalokitesvara mengemuka di abad ke-9 dan ke10, namun tidak bisa dikatakan sebelumnya Avalokitesvara tidak dikenal di Yawadwipa... mengingat justru perpaduan antara Hinduisme dan Buddhisme sangat mengental berlangsung di Yawadwipa.

Lewat liron patra (tukar tempat), Sambara menerima tenaga Lokaya Mandala (Lingkaran Semesta) dari Resi Agung Damayanti . Pada saat yang sama, Resi Nawung Kridha pun "menitipkan" tenaga Jenggama Daya Rambeh (Mengalirkan Daya Kehidupan). Itu dilakukan manakala Sambara tidak sadarkan diri selepas jatuh ke jurang Seribu Hasta.

Lokaya Mandala (Lingkaran Semesta) dari Resi Agung Damayanti mendasarkan pencapaian kepada pencerahan (atau menurut Buddhisme disebut Boddhi Citta) berdasarkan elemen Sūnyatā. Jenggama Daya Rambeh (mengalirkan daya kehidupan) mengalaskan pencapaian pencerahan pada elemen Karunā.

Berkat Lokaya Mandala dan Jenggama Daya Rambeh, Sambara pun mewujud sebagai Avalokitesvara namun tidak bersumber pada elemen Sūnyatā maupun elemen Karunā. Avalokitesvara sebagaimana mewujud dalam diri Sambara berasal dari perpaduan antara elemen Sūnyatā maupun elemen Karunā yang melahirkan eleman Advaya (tidak mendua).

So, Sambara pun seperti Arga dan Mandrakanta merupakan perwujudan dari Avalokitesvara atau manusia yang telah mencapai pencerahan! Hanya saja mereka berada di dalam kurun waktu yang terpisah: Sambara (678-an M), Arga (876-an M), Mandrakanta (924-an M)… sebenarnya juga ada Naga Branjangan (777-an M) yang masih misteri…

Mudah-mudahan penjelasan ini memuaskan Mas Zuae mengenai benang merah JALAN NAGA—NAGA BHUMI MATARAM — BAJUG ANGGARAKARA… jika sempat nanti NAGA BRANJANGAN!