Post 55 dari 140 dalam NAGA BHUMI MATARAM II: NAGA EMPAT BIDADARI
Home → Forum → Komentar Bacaan → NAGA BHUMI MATARAM II: NAGA EMPAT BIDADARI → Post-70690
#55 | ![]() |
gigih
10 November 2013 jam 12:31am
 
Saya salut dengan mas Pram. Sejauh saya membaca tulisan2 mas Pram, saya selalu berdecak kagum. Sebab pengetahuan tentang Hinduism, dan Buddhism yang mengemuka pada saat itu diolah dengan teliti dan disajikan dengan otentik. Saya sangat berharap hal ini dilanjutkan. Bahkan jika perlu, kisah epik ini menjadi gambaran kondisi masa lalu. Namun demikian, ada hal yang membuat saya penasaran. Bukankah wangsa Syailendra itu banyak yang menganut Buddha Mahayana ya mas? Sedangkan pembahasan mas Pram tentang Buddha Vajrayana dan setahu saya saat ini lebih dikenal dengan aliran Tantrayana. Aliran yang mengutamakan kekuatan batin dengan meditasi dan pencapaian Jhana2 dari Jhana 1-4 lalu Arupa Jhana 1-4. Pencapaian Jhana2 itu akan membuat kita bahkan kebal terhadap senjata tajam, dll. Bermacam kesaktian bisa diperoleh. (sekedar sharing aja, hehe...) Terkait tentang Mahayana atau Vajrayana, ini dua aliran yang berbeda perkembangannya. Vajrayana di Tibet, sedang Mahayana di Cina daratan. Nah, apakah memang demikian yang terjadi pada masa Mataram Kuno kala itu. Sebab dipelajaran Sejarah tingkat SMA, kerajaan Sriwijaya (era setelah Mataram Kuno) itu menganut Buddha Mahayana. Apakah memang ada pergeseran perkembangan aliran Buddha dari Mataram ke Sriwijaya? Maaf mas kalo pertanyaan saya ngelantur. hehe... |