Post-7616

Post 270 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.

HomeForumBooksIndoSpcnet Wuxia Round Robin.Post-7616

#270 avatar
rmz 14 Juni 2004 jam 1:05am  

justice_121 menulis:
untung Chan Cao, bukan Zhan Zhao (展昭) :hithead: aku lagi di www.zhanzhao.com nih!
berterimkasih lah.. dg chan chao yg reg nickna . pakei C bukan pakei Z :D

EDIT ...

dari : http://indonesia.spcnet.tv/?z=bb/topic/392/12

yinyeksin menulis:
... Dewi tiba kembali di perkemahan. Para prajurit tidak ada yang menyadari bahwa Dewi sempat menghilang sejenak dari perkemahan. Bahkan putri Eeyore pun tidak menyadari, ia malah mengira Dewi asyik meracik ramuan. Ketika putri Eeyore masuk kembali ke tenda ditemani oleh General Rabadi, ia menemukan bahwa Dewi masih asyik meramu obat-obatan.
"Pendekar Dewi... sungguh kerajaan sangat berhutang budi kepada anda.... atas nama kerajaan izinkan saya untuk memberikan penghormatan kepada anda" ... sejenak dewi menghentikan aktivitasnya.. dan terkaget-kaget melihat Rabadi - Jendral utama dinasti Sung yang dijuluki GERBANG KOKOH dari LIN AN, menjura kepadanya...

'Oh .. oh tidak perlu .. tidak tidak jendral ... jendral tak perlu berterima kasih, wanpe -DEWI- orang dunia persilatan dan tak mengenal yang namanya istana dan segala macam tata cara kerajaan.. " ... eyyore yang melihat kebuntuan komunikasi segera mencari jalan tengah, wanita muda dari golongan bangsawan ini segera mendekat kearah dewi "Nona dewi, apapun itu... anda telah sangat2 berjasa kepada kerajaan, kelak .. di istana aku akan memintakan ayahanda kaisar, menganugerahkan hadiah kepada anda"..

Dua alis indah milik dewi segera bertaut... "untuk apa ?" disambugn dg tawa renyahnya "iihihihihi .... hidupku bebas sebagai seorang pendekar .. pokoknya setelah prajurit2 yang keracunan itu sembuh, aku akan segera pergi.. Tuan Putri ke-8 tak perlu merepotkan diri"

"ah...... " suara berat penuh penyesalan keluar dari hembusan nafas rabadi .."sungguh sayang... " ... "disaat2 ini TA SUNG sungguh2 membutuhkan tenaga2 muda yang berjiwa patriot dan memiliki kemampuan seperti anda" Rabadi yagn berbudi luhur, dengan bijak memilih kata2 -membutuhkan berjiwa patriot- untuk menggantikan kata2 -bertebaran jiwa2 pegnkhianat- . Dewi yang cerdas tentu saja segera menangkap makna tersirat dari kalimat itu.

"Jendral rabadi ... tak usah galau, bahkan Lu Phu* yang perkasa saja berakhir dengan tragis, sudah menjadi hukum alam siapaun yang berjiwa khianat pasti akan mendapatkan karma".. "dan bukankah pepatah mengatakan .. selagi masih ada hutan tak perlu risau kehabisan kayu bakar.. dengan keluhuran budi dan pengorbanan, wanpe yakin seruan anda akan didengar rakyat dari utara sampai selatan" .... belum lagi rabadi membuka mulut... dialog singkat itu terganggu dengan masuknya seorang komandan yang melaporkan datangnya utusan rahasia dari istana.

Diiringi oleh Putri Eyyore, Rabadi segera menemui seseorang dengan pakaian rakyat kebanyakan.. namun dari raut wajah yang berseri dan lengan yag tampak kokoh, jelaslah orang ini mencirikan perawakan seorang pendekar dari kalangan istana.. Belum lagi orang tersebut berlutut, Rabadi telah mencegahnya..

"Mohon diterima jendral.. " Rabadi segera mengambil gulungan bewarna hijau yang diberikan oleh orang tersebut ..

-
Jendral..
Segera menuju Lin-An
Keselamatan Kaisar terancam oleh moncong2 mongol dan cakar2 suku liar
-

Rabadi seakan sangat jelas siapa yang mengirimkan pesan tersebut, walaupun hanya mengandalkan penglihatan dari guratan huruf dan jenis kain yang diterimanya itu. .. Wajah rabadi, lantas mengeras dan urat2 di dahinya menonjol... 'Ada apa jendral ? ... putri eyyore tak tahan untuk bertanya...

Tidak ada apa-apa putri.... kemudian rabadi mengisyaratkan kepada seorang penjaga untuk memanggil dayagn2 guna membawa putri eyyore ke kamar... dengan enggan putri eyyore terpaksa masuk ke kamar.

Setelah putri eyyore masuk, rabadi mulai terlibat percakapan serius dengan si pengantar surat... suara bisik2 mereka memakan waktu hampir sepeminuman teh. Setelah sang pengirim surat mengundurkan diri... Rabadi berjalan kearah jendela yang menghadap matahari .. "Liao... tak masuk akal ! .. " desisnya.

Seakan mabuk dengan kepedihan.. rabadi mengambil sepasang tombak baja nya.. sendirian dia berputar2 di lapangan belakang benteng memainkan jurus2 yang keras dan ganas namun terlihat indah. "Plok plok plok.... " suara tepuk halus segera menghentikan gerakanya, dan memaksa leher jendral perkasa ini untuk menoleh.

"oh... pendekar dewi... " senyum Rabadi sembari merangkapkan dua tombak bajanya . "sudah lama aku mendengar keahlian bertombak jendral.. indah sungguh indah !" Dewi memuji . sembari menatap lekat2 .. gulungan kain yang melilit kelingking kiri Rabadi. Tentu saja .. tatapan itu membuat Rabadi jengah... ingatanya lantas tertarik pada kejadian di Telaga 5 Arus, kala Sephia membalut lukanya.

"Dua tombak ini... sayangnya tak kuasa lagi menahankan serbuan buas dari orang2 mongol" ... Rabadi segera mengalihkan perhatian dewi dari tanganya.. Dewi yang mahfum dengan kata2 kikuk sang jendral tersenyum simpul..

-
Adakah hati lebih gembira
dari hangat dibakar cinta?
padamu kasih padamu cita
bagimulah Rakyatku yang jaya!**
-

Mendengar puisi barusan, Dewi merasakan .. ada awan gelap yang menyelimuti pikiran rabadi, "Jendral . kalau ada yang perlu wanpe bantu, silahkan dikatakan.. " .. Kebimbangan terpancar jelas dari mata rabadi yang tak mantap memandang arah... "Ini ..... masalah yang tak layak kalau merepotkan nona, lagi pula .. kerajaan sudah berhutang begitu banyak" lirih rabadi.

"AH... itu artinya jendral menganggab wanpe tetap orang luar !" sungut manja dari pendekar wanita yang bergelar Dewi Pencabut Nyawa ini, menampakan kembali hakikat dirinya sebagai seorang wanita muda yang lagi mekar2nya... tak urung hal itu membuat Rabadi serba salah.

"er..... hnm... " Rabadi berjalan ke arah .. pojok halaman.. kemudian menyilahkan dewi untuk duduk .. "Nona.. dewi, aku sungguh2 khawatir dengan nasib prajurit2 yang tengah keracunan, Namun.. namun istana tengah dirundung petaka ! ... aku sungguh2 sulit mengambil keputusan'

"Petaka ? apa yang jendral maksudkan ?!' dewi ... bertanya dengan perlahan .. "Tak leluasa aku membicarakanya... yang jelas petaka kali ini betul2 sukar di hadapi' ... jawaban rabadi, cukup jelas bagi Dewi bahwa masalah yang ditanyakanya sangat2 rahasia dan merupakan intern orang2 tertentu di istana. Dewi tak mendesak rabadi untuk menceritakan lebih lanjut, yang pasti inti pembicaraan telah didapatkan -ada masalah besar di istana-.

'Jendral.. apabila jendral memang harus berangkat ke istana, sebaiknya ajak putri eyyore ikut serta .. ketiadaaan jendral dibenteng ini, sungguh hal2 yang gawat bagi keselamatan putri. Dan lagi... anjing2 mongol tentu tak akan melepaskan kesempatan untuk menculik putri ke-2 kalinya" ..

"TAPI.. TAPI.. bagaimana mungkin aku melepaskan keselamatan PRAJURIT2KU yang keracunan !!" rabadi berkata2 dengan meremas jari2nya sendiri. ! ... "jendral oh jendral .. apakah jendral dapat berkonsentrasi disini.. sedangkan hati dan fikiran jendral tertumpu di Lin-An... wanpe -DEWI- menjaminkan diri .. untuk tidak akan meninggalkan benteng sampai dengan kepulangan Sastrawan Azalae dkk membawa Jamur Pat I."

'.... ' bibir rabadi .. bergetar oleh rasa haru ... tanpa dapat dihalang2 .. tanganya lantas saja menjura .. dan badanya membungkuk .

'Jendral !' suara merdu yang nyaring .. dari samping segera membelokan wajah rabadi dan dewi bersamaan... 'Oh tuan putri.. ada apa ?' .. Lankah2 manja dari putri eyyore.. sungguh serasi dengan baju kuning cerah yang dikenakanya... dengan perlahan dan dia berkata 'aku tahu !.. jendral ingin pulang ke istana ..' katanya.

'Aku ikut ! .. ' katanya tiba2...
Rabadi hanya mampu menggeleng2kan kepala dengan senyum tipis.. mendengar kata putri eyyore barusan..
'Hfm.... baiklah ! .. nona dewi... keselamatan prajurit di benteng aku serahkan kepada nona'

dialog kemudian berlangsung seru... rencana rute yagn diambil... serta pembagian tugas komandan2 di benteng.. cukup menyita waktu.... sampai pada akhirya.. Rabadi dengan putri eyyore.. yang dikawal sekitar 20 orang prajurit elit pilihan. Keluar dari benteng dengan mengenakan pakaian rakyat kebanyakan.

Sukurlah, perjalanan rahasia itu ternyata berjalan sangat lancar... tanpa halangan.. Rabadi dan rombongan sampai selamat di Lin An... setelah melapor kepada mentri sekretaris kerajaan .. Rabadi segera menuju kediamanya.. esok paginya ..

-
dari : http://indonesia.spcnet.tv/?z=bb/topic/392/13
General Rabadi yang dianggab sukses menjalankan tugasnya..
mendapat pujian dari banyak koleganya... beberapa mentri yang setia kepada negara memancarkan semangat baru..
-

sementara itu disebuah kamar....
barat daya dari faviliun istana bagian dalam. Seorang wanita muda..
usia belasan dengan gaun yang anggun tampak begitu muram .. matanya jauh menerawang menembus langit2 kamar

"hssh....." suara nafas yang keluar dari mulutnya sangat berat
ingatanya terbetot kebelakang.. di malam dia bersama dengan seorang pria yang dikenalnya dg nama 'aragorn'
"tak kusangka... ternyata koko adalah jay hoa cat, pemberontak sekaligus penjahat yg menculik diriku' gumamnya.

ingatanya kembali berkelebat ....
*mao tau ingatanya ?? CLICK/DL : http://jagoan.spymac.net/spc/fla/noh.mpg

------------ kalo aneh protes aja yah - nulis demi blablabla neh :-P -----------------------------------

*Lu Phu, merupakan pendekar kenamaan di zaman Sam Kok, satu2nya sosok antagonis yang memiliki kemampuan bertarung dengan imbang bahkan menghadapi Guan Yu - Liu Bei - dan Tio Fei sekaligus.
**Potongan puisi DN Aidit - lupa2 inget tahunya .. mungkin 1960