Post 293 dari 357 dalam IndoSpcnet Wuxia Round Robin.
Home → Forum → Books → IndoSpcnet Wuxia Round Robin. → Post-9160
#293 | ![]() |
hey_sephia
3 Agustus 2004 jam 9:14pm
 
Setelah mendapatkan jamur Pa It, Sephia merasa dirinya sudah tak diperlukan lagi selain mengantar rekan-rekannya turun gunung. Jamur Pa It harus secepatnya diserahkan pada Dewi untuk mengobati para prajurit yang terluka, tentu saja Sephia tak ingin perjalanan mereka terhambat cuma gara-gara tersesat di Gunung Gobi! Lagipula kondisi Azalae belakangan ini cukup menyedihkan, kalau mereka sampai tersesat dan kehabisan bahan makanan, bisa-bisa jamur Pa It ludes disantapnya. "Dari sini kalian menyusuri jalan setapak ini, setelah berjalan kira-kira 3 jam akan sampai pada sebuah desa, kalian bisa menginap di situ." kata Sephia sambil menyerahkan bungkusan jamur Pa It pada Cathy. Air matanya menggenang di pelupuk mata. Dia memang tak pernah menyukai perpisahan. "Kamu mau ke mana, Moon?" tanya Bluenectar. Rasanya belum lama dia bertemu adik semata wayangnya ini, sekarang sudah akan berpisah lagi. "Aku... ingin menyendiri. Waktu bertarung dengan grup Srimulat, eh, maksudku iblis-iblis Mongol itu, aku menyadari masih banyak kekurangan di jurus-jurusku. Sekaranglah waktu yang tepat untuk menyempurnakannya. Aku rasa iblis-iblis itu tak akan menyerang lagi dalam waktu dekat." RDAK yang semenjak turun gunung tadi terus terdiam -- kontras sekali dengan Cathy yang berlari-lari kecil sambil bersiul-siul sepanjang perjalanan -- kali ini membuka suara, "Kamu hendak ke mana, Bluen?" Selama ini RDAK merasa Bluenectar adalah orang yang paling memperhatikannya, bahkan Azalae sekarang rasanya sudah berpaling darinya. Perselisihannya dengan Cathy membuatnya enggan menyapa Azalae maupun Cathy, karena tahu satu patah kata saja darinya akan membuat Azalae seperti harus memilih antara murid kesayangan dan dia. Satu-satunya yang masih berusaha menghibur RDAK cuma Bluenectar. Sementara Sephia sendiri seperti hanyut dalam pikiran kosongnya, entah apa yang dipikirkannya. Bluenectar adalah sosok yang menghangatkan buat RDAK. Seperti obat merah di saat perih, kipas angin di saat kepanasan. Mendengar Sephia akan meninggalkan mereka, RDAK cemas kalau-kalau Bluenectar akan ikut pergi. Mendadak dia merasa sangat kesepian. "Aku berniat menemani kalian sampai ke tujuan. Lagipula aku masih ingin minta bantuan Azalae untuk lebih lanjut memecahkan misteri suling patahku." Bluenectar adalah pemuda yang penuh ambisi untuk menjadi hebat. Jika dia berhasil menyempurnakan jurusnya, dia tak akan berhenti sampai menemukan jurus penangkal untuk memecahkan jurus yang baru saja disempurnakannya. Misteri kertas dalam suling sudah berada di otaknya selama ini, rasanya dia sudah cukup dekat untuk memecahkannya, tapi tetap saja tak tergapai olehnya. So close, yet so far. Ucapan Bluenectar barusan menentramkan hati RDAK. Setidaknya dia masih mempunyai teman ngobrol di perjalanan sampai ke benteng. Cathy yang mendengarnya juga bersorak gembira dalam hati. Selama ini Bluenectar selalu sibuk ngobrol dengan RDAK, membahas topik dari A sampai Z, dari semut sampai gajah, sehingga Cathy berhasil mendapatkan perhatian gurunya 100%. Kalau Bluenectar tidak ada, dia harus membagi kasih sayang gurunya dengan RDAK. "Terima kasih, Bluenectar", batin Cathy, girang. Setelah peluk cium perpisahan, Sephia balik kanan, sementara yang lain melanjutkan perjalanannya ke arah yang berlawanan. Mereka baru berjalan kira-kira setengah jam, ketika pendengaran Azalae menangkap pembicaraan antara dua manusia. Azalae menutup mulut Cathy yang sedang bersiul-siul kecil, lalu mengisyaratkan yang lain untuk diam. =========== |