Zulaikharini menulis:
terima kasih banyak Bang Andu, yang selalu aktif kasih cerita yang baru, semoga tetap sehat dan sejahtera lahir dan batin.

Misami kana pidua na. Alhamdulillah.

Dari yang abdi ketahui selama ini, tidak semua enghiong suka/tertarik untuk membaca buku-buku cersil lama seperti ini. Hal ini adalah karena pada umumnya Cersil ini bercerita agak detail dan memakai banyak tokoh dalam paparannya. Kadang-kadang cetakannya juga dengan pemakaian huruf yang relatif kecil-kecil.

Pada mulanya, abdi juga tidak menyenangi Cersil-cersil saduran seperti ini. Suatu saat di tahun 1960an, tempat sewa buku kehabisan stock buku baru, atau penerbitan baru, sehingga iseng abdi ambil buku Cersil seperti ini. Hmmm... lama-lama menarik juga. Rupanya Cersil seperti ini harus dibaca dengan sabar, dan mencoba mengingat nama-nama tokoh dan tempat kejadian atau jurus-jurus silat yang dipakai sehingga akan diperoleh sesuatu alur Cersil menarik.

Dengan mengingat nama-nama tokoh, tempat dan jurus silat yang dipakai, abdi diuntungkan menjadi terlatih daya ingatnya. Disamping itu abdi juga menyimpulkan, apabila penggemar Cersil baru disebut maniak apabila telah menyenangi Cersil-cersil saduran lama dan bisa membagi waktu untuk membacanya dengan baik. (Punteen urang sadayana.... ini pendapat abdi loh...

Selamat membaca.