Home → Forum → Debates → Agama No, Spiritual Yes ?
#21 |
hey_sephia
11 September 2006 jam 12:06pm
 
setauku.. yg namanya debat itu masing2 pihak mengutarakan argumen2nya. yang pilih pro ya stay pro, yg pilih kontra stay kontra. nggak separuh pro separuh kontra. entah definisi debat orang2 laen mungkin beda yah? OT: di TVRI kalo Minggu sering ada acara debat antar sma pake bhs inggris.. bagus banget.. yg aku liat kapan ari canisius lawan sma brp gitu (jkt), ttg apakah iran boleh dikasi hak nuklir. canisius pegang pro (boleh). canisius bagus debatnya, menang loh. |
|
#22 |
imanto
11 September 2006 jam 12:13pm
 
definisi debat atau lainnya pun memang bisa berubah-ubah krn kita hidup di dunia dualisme, "perubahan" adalah kuncinya, tanpa itu manusia akan musnah oleh egonya sendiri. Gerakan non blok ?, moderator?, netral? bukannya tidak termasuk dlm kelompk pro atau kontra? |
|
#23 |
yinyeksin
11 September 2006 jam 12:23pm
 
yup benar seperti yang hey_sephia bilang, makanya me cuman bilang kalo kamu sendiri gak tau musti pro or kontra yah bisa dianggap kamu itu cuman mo mengadu domba dan me juga gak bilang itu adalah pendapat me jadi jangan salah tafsirkan kalimat, baca dulu yang teliti! nah kalo GNB, moderator dan netral seperti yang kamu bilang itu, moderator hanya media penyampai dan tidak bisa dibilang kelompok netral karena dia bener2 tidak terlibat pro dan kontra, sedangkan untuk kelompok netral, mereka tidak bisa dikategorikan sama sekali dalam kelompok pro or kontra dan kalopun GNB seperti yang kamu sebut itu jawaban GNB juga tidak ngambang seperti kamu karena GNB juga punya konsep dan pandangan sendiri yang jelas dan mereka tidak plin-plan untuk dengan pendapat mereka. kalo ngomong soal definisi debat sepertinya kamu musti buku kamus dulu untuk cari tau arti kata debat sebelum kamu memulai topik mendebat |
|
#24 |
imanto
11 September 2006 jam 12:31pm
 
kalo gitu mungkin gua bisa disebut moderator/penyampai aja, hanya melemparkan topik dgn sedikit pendapat pribadi, selebihnya debat-debatan oleh yang lain. masalah ngadu domba, jangan terlalu serius ah yinyeksin en jangan sewot2, ini khan bukan forum resmi nb : mengenai plin plan mungkin gus dur pakarnya di indonesia tapi sebenarnya bagi mereka yg tahu teori chaous (teroti kekacauan) dibalik sikap plin plan tersebut akan nampak sikap yang tegas. |
|
#25 |
hey_sephia
11 September 2006 jam 12:42pm
 
oooooh bilang dong.. kalo gitu imanto suka liat orang debat yah? saranku liat TVRI minggu siang, asli seru banget n bermutu, pake bhs inggris pula, topiknya jg current affairs, jadi bisa buat menambah pengetahuan. sekaligus jadi menambah wawasan debat yang baik itu seperti apa. pantesan kamu buka topik debat segitu banyak.. hobi banget yah liat orang debat? kalo gitu permainan ini udah ngga seru. ga ikut2an lagi topik kamu ah.. masa yg punya topik ga ikut debat.. aku jg bisa kalo gitu bikin topik debat sebanyak2nya.. tapi apa asiknya selain kurang kerjaan? |
|
#26 |
imanto
11 September 2006 jam 12:46pm
 
lho kadang2 khan gua ikut kasih pendapat, ngarahin topik gitu biar engga melenceng (walaupun sering juga oot, hee.he.he.) nb : kurang kerjaan? jangan di liat ke situ doong sephia. lihat sisi positifnya. paling tidak khan, mereka yg ngebaca topik2 tsb jadi terbuka wawasannya |
|
#27 |
Thor
11 September 2006 jam 2:08pm
 
Kok bicarain tentang debat bukan topik utama jadi melenceng . Sekarang gua tanya mendingan mana, orang yang ngakunya beragama tapi melakukan kejahatan (walaupun di belakang embel2 membela kepentingan agamanya) dengan orang yang tidak beragama (tidak pernah ke mesjid, ke gereja, pura or vihara atau tempat ibadat lainnya) tapi dia tidak pernah melakukan kejahatan???? Sekarang pasti ada yang tanya, dari mana kamu bisa tahu suatu perbuatan itu jahat or baik kalo bukan dari ajaran agama????? Yang jelas dan selalu jadi panutan gua adalah rutinitas (harus ke gereja setiap minggu, sembayang 5 waktu or yang lainnya) tidak menjamin seseorang itu menjadi baik. Norma2 dalam masyarakat bukan hanya dari norma agama tapi juga adanya norma2 dalam masyarakat (budaya) dimana dalam masyarakat tertentu jelas beda dengan masyarakat yang lain. |
|
#28 |
Hakeem
11 September 2006 jam 3:05pm
 
eeyore menulis:Assalam mualaikum, maafin, mau ngasih pendapat, orang jahat tidak beragama menurut pemikiran aku sih lebih mending sedikit daripada orang yang beragama tapi jahat. memang sama-sama jahat, cuman yang udah beragama tapi tetep jahat sih harus nya keblinger. lah dia sebenernya sudah tau jalan hidup yang benar dan juga sudah diberikan kesempatan untuk bertobat eh masih melakukan kejahatan. artinya dia keras kepala dan keblinger... sedangkan orang jahat yang tidak beragama mungkin masih bisa diampuni, karena dia tidak mengetahui jalan kebenaran yang seharusnya ditempuh (tidak mengetahui jalan kebenaran) sewajarnya lah jika dia diberikan kesempatan untuk bertobat dan diberikan kesempatan untuk memulai kembali pilihan hidupnya. Wasalam |
|
#29 |
hey_sephia
11 September 2006 jam 3:44pm
 
menanggapi argumen Hakeem: menurutku orang yang normal walaupun tidak beragama akan tetap tahu membedakan benar dari salah, kebaikan dari kejahatan. jadi ini tidak bisa dijadikan patokan kenapa orang yang tidak beragama tapi jahat adalah sedikit lebih baik. orang yang berbuat jahat, beragama atau tidak, menurutku adalah sama. dalam hatinya (katakanlah naluri) orang itu pasti tahu yang dilakukannya itu jahat, biarpun dia tidak beragama. menambah argumen: (sudah tidak ada hubungannya sama yang dikatakan Hakeem, karena pada dasarnya aku & Hakeem sepertinya pada 1 blok, sama2 menganggap agama adalah baik.- do correct me if i'm wrong.) banyak jalan untuk menjadi jahat, dan orang mempunyai kecenderungan untuk berbuat jahat daripada berbuat baik. alias, berbuat baik itu lebih sulit daripada berbuat jahat. di sinilah agama bisa berperanan, untuk membimbing orang ke jalan yang baik. ada orang yang tidak perlu dibimbing sudah bisa menjadi baik sendiri, tapi sebagian besar orang butuh 'pegangan' atau ''pedoman' untuk menjadi baik, which is 'agama'. tapi ya seperti yg sudah aku bilang sebelumnya, agama adalah 'salah satu' alat yang bagus untuk itu, jadi jangan dianggap tidak perlu. |
|
#30 |
Hakeem
12 September 2006 jam 7:34am
 
Halo hey_sephia sebagian besar saya juga setuju banget sama sephia, cuman maafin mau nanya lagi biar clear hey_sephia menulis:misalnya ada dua case: case 1: Seorang yatim piatu yang dari bayi sudah ditinggalkan orang tuanya lalu ketika dewasa, karena tidak ada yang mengajari agama atau ajaran kebaikan apapun sehingga akhirnya (karena pada dasarnya manusia pada jahat), otomatis harus hidup di jalan kejahatan... case 2: Seseorang yang dilahirkan di keluarga pendeta ato ustad yang notabene keluarga baik-baik yang beragama, sehingga dari balita pun ajaran-ajaran kebaikan baik itu dari Alkitab maupun Quran telah menjadi pedoman hidup atau makanan rohani sehari-hari. tetapi ketika dewasa, ketika orang tuanya menyarankan si anak untuk hidup di jalan kebaikan, tetapi si anak memilih untuk hidup di jalan kejahatan. jadi nilai case 1 sama dengan case 2 begitu? hey_sephia menulis:soal ini memang kita satu blok hey_sephia menulis:soal ini pun sangat-sangat setuju hey_sephia menulis:cuman ingin menambahkan, menurutku sih, aku setuju kalo agama dibilang sebagai alat. cuman tidaklah sesederhana itu dengan mengatakan "hanya sebagai salah satu alat" (sehingga kesannya tidak compulsory) boleh dibilang agama adalah satu-satunya pedoman bagi manusia untuk mengarungi jalan kehidupan. semisalnya kehidupan manusia adalah padang pasir yang tidak bertepi, maka agama adalah kompas dan air kehidupan...so artinya tanpa agama, manusia boleh dibilang sudah bisa dipastikan 100% akan tersesat hidupnya di padang kejahatan. hanya mengutip kata-katanya kratingdaeng yang katanya kalo di agama Kristen, Yesus hanyalah satu-satunya jalan untuk masuk surga (di thread ini juga) di Islam pun boleh dibilang hampir sama, Nabi Muhammad adalah satu-satunya jalan menuju kebenaran, bagi umatnya. Jadi kalau boleh disimpulkan baik di Islam maupun Kristen, seseorang yang tidak beragama, bisa dipastikan 100% akan tersesat ke jalan yang salah, sedangkan seseorang yang beragama itu kemungkinannya masih 50% - 50 % apakah dia akan ended up di jalan kebenaran atau di jalan yang salah tergantung atas pilihan hidupnya sendiri. saya tidak tahu bagaimana di agama Kristen, tetapi di Islam, Allah itu maha pengasih yang membebaskan umatnya untuk memilih jalan hidupnya sendiri do correct me too if i'm wrong dan maafkan lagi, kalo dianggap misalnya membawa-bawa agama...sebab apadaya thread ini memang membahas agama dan spritual wasalam |
|
#31 |
hey_sephia
12 September 2006 jam 8:08am
 
sebelumnya minta maaf dulu yah kalo sampe ada kata2 yg salah, maksudku cuma mengutarakan pendapat, kalo pada proses itu menyinggung perasaan orang laen, itu sama sekali tidak disengaja. Hakeem menulis:Hakeem, aku tebak pasti kamu jawab case 2 nilainya lebih berat daripada case 1 kan? Menurutku, case 1 & case 2 sama beratnya. Tiap orang dilahirkan di dunia dengan naluri. Naluri untuk berbuat baik. Bayi dilahirkan ke dunia dengan polos tanpa dosa. Aku termasuk orang yg percaya bahwa semua orang itu sebetulnya baik, boleh dibilang naif, tapi mending daripada percaya bahwa semua orang itu jahat, kan? Jadi penjahat sekalipun juga bisa tahu merasa 'bersalah' saat /sesudah melakukan kejahatannya. Tidak usah dilihat dari kacamata agama, dari pandangan moral pun yang namanya membunuh adalah salah. Maka dari itu, kasus kriminal sebaiknya tidak disangkut pautkan dengan hukum agama, tapi hukum civil. Alias, kalau orang melakukan kesalahan, menganut agama apapun, ataupun tidak menganut agama sekalipun, harus dihukum dengan adil. Hakeem menulis:sori kutipannya panjang soalnya bingung mo mutus di mana. aku mengatakan agama sebagai alat itu persis karena argumen yang di alinea 2. (Yesus satu2nya jalan, Muhammad juga). Lalu yang betul yang mana? Yang menganut agama Nasrani pasti menganggap Yesus yang betul, yang Muslim jelas percaya Muhammad yang betul. Di sinilah agama2 itu saling berbenturan. Makanya aku bilang sebagai 'alat', itu adalah buat masing2 pribadi untuk membawa dirinya pada kebaikan dan kebenaran. Kalau dengan menganut agama bisa membuat diri menjadi lebih baik, kenapa nggak? Tapi jangan menggugat 'alat' yang digunakan orang lain untuk membuat diri mereka menjadi lebih baik pula. Soal 50-50 atau 100%, aku juga tidak begitu sependapat. Karena aku orang yang beragama, aku percaya, bahwa memeluk agama atau tidak, Tuhan akan memelihara. Jadi tiap orang, beragama atau tidak, punya chance 50% untuk menjadi jahat atau baik, termasuk yang tidak beragama. Tuhan tetap mengasihi dan membukakan jalan walaupun kita berpaling. Cuma kita saja yang sering tidak menyadarinya. |
|
#32 |
Hakeem
12 September 2006 jam 8:58am
 
Halo Lagi Hey_Sephia hey_sephia menulis:saya gak merasa kesinggung kok tapi sebelumnya maafin saya juga kalo misalnya nyinggung yah sephia hey_sephia menulis:Saya memang cenderung memang untuk menggangap case yang ke 2 sedikit lebih berat. maafin yah beda pendapat tapi maksudnya bukan dilihat dari segi hukuman seperti yang sephia maksud diatas, cuman maksudnya dari segi moral yang kita miliki. kan sebelumnya aku sudah bilang kalo misalnya orang yang beragama tetap jahat aku bilang itu keblinger. kalo misalnya harus dihukum pake hukum civil atau hukum agama itu kembali kepada pihak yang bewenang. saya tidak terlalu memusingkan hal tersebut. saya tekankan kembali, maksud saya menganggap case kedua lebih berat itu dari segi moral dan etika. (mungkin karena saya menggangap kalo di hadapan Tuhan Allah pun, manusia sewajarnya mempunyai etika serta moral, seperti wajarnya seorang anak dihadapan bapak dan ibunya atau mungkin lebih. Singkatnya kita sewajarnyalah RESPECT dihadapannya hey_sephia menulis:Soal berbenturan, menurut saya sendiri, kembali ke pribadi masing-masing, kita tidak perlu memusingkan orang lain, jika kita percaya Islam, anggaplah Nabi Muhammad beserta ajarannya sebagai jalanmu demikian pula jika kita percaya Kristen atau Nasrani seperti yang sephia sebut, maka anggaplah Yesus sebagai jalanmu. demikian pula berlaku bagi umat Hindu, Budha serta yang lainnya tetapi haruslah diingat jalanilah agamamu dengan sepenuh hatimu dan sepenuh jiwamu, hormatilah Tuhanmu seperti menghormati ayah dan ibu mu sendiri dan harus saya tekankan saya juga tidak pernah merasa menggugat agama yang lainnya, saya merasa setiap orang justru berhak dan mempunyai pilihannya masing-masing untuk memilih agamanya sesuai kehendaknya. hey_sephia menulis:Jadi kalau begitu maksud dari kata-kata-dari Agama adalah satu-satu jalan kebenaran...saya tekankan satu-satunya jalan kebenaran. hanyalah maksud dengan tanda kutip saja, yang bisa kita terjemahan sesuai dengan kondisi serta situasi kita? Saya selalu percaya kalau Tuhan itu maha pengasih dan penyayang, cuman saya juga merasa kalo manusia itu keblinger serta terus-menerus kurang ajar di hadapanNYA...saya tidak berani bilang seterusnya deh Maafkan sekali lagi bila ada kata-kata yang menyinggung. Wasalam |
|
#33 |
hey_sephia
12 September 2006 jam 10:07am
 
Hakeem menulis:gaaa.. ga ada yg menyinggung.. nyante aja hakeem, namanya jg forum debat seneng deh kalo mengeluarkan pendapat ada yang menanggapi dengan tulus. tentang persoalan 'agama adalah satu2nya jalan kebenaran', yang ditanyakan di sini apakah 'tuhan adalah satu2nya jalan kebenaran' ataukah 'yesus/muhammad adalah satu2nya jalan kebenaran'? tapi kalau yg ditanya yg kedua, beragama apapun aku akan menjawab nggak. mungkin banyak yg bakal tidak sependapat denganku, dan hujatlah aku dengan sebutan murtad pada agama, tapi dengan menganggap (kira2) yesus = tuhan dan muhammad = tuhan, aku secara pribadi tidak merasa 'menduakan' tuhan. sori baru sadar pake huruf kecil semua.. bukan bermaksud melecehkan, tapi karena kebiasaan ngetik cepat tanpa merubah caps. |
|
#34 |
imanto
12 September 2006 jam 1:09pm
 
kalo gue bisa simpulkan dari debat2 di atas, intinya terletak pada konsep ttg Tuhan, yg kita ketahui dari para nabi (yesus, muhamad, sidharta, sri krishna, dan orang suci lainnya). problemnya adalah konsep ttg Tuhan dari nabi2 tsb kadang saling bertentangan walaupun banyak juga yang sama/mirip. Pertanyaannya kenapa bisa bertentangan ? misalnya ttg yesus atau nabi muhamad yg dipercaya penganutnya sebagai satu-satunya jalan kebenaran (jalan ke surga). hal ini sangat banyak kelemahannya, misalnya orang harus masuk kristen ato islam dulu, baru bisa masuk surga. Akan timbul pertanyaan, lha gimana dgn orang2 yg hidup sebelum adanya yesus/nabi muhamad, apa semua krn bukan pengikut yesus/nabi muhamad, lalu semuanya masuk neraka? (ingat jaman sebelum yesus/nabi muhamad, timur tengah masih dalam jaman kegelapan sedangkan di india/cina udah sangat maju pemahamannya ttg Tuhan) kalo menurut gua pribadi, nabi2/orang2 suci tsb adalah manusia biasa spt kita2 ini, hanya saja tingkat pemahaman mereka ttg Tuhan lebih tinggi daripada kebanyakan orang (walaupun bukan berarti tidak ada kelemahannya dan juga bukan berarti kita lalu tidak menghormati mereka). dgn demikian pertentangan yg ada dapat dijelaskan, krn pemahaman seseorang tetnu saja bisa berbeda-beda. |
|
#35 |
Hakeem
13 September 2006 jam 7:24am
 
Apa Kabar hey_sephia dan Imanto hey_sephia menulis:Senang juga berdebat dengan anda hey_sephia. anda pun menanggapi pernyataan dan pertanyaan saya dengan tulus kok, thanks hey_sephia menulis:Itu merupakan hak pribadi anda sephia, dan saya respek kok sama pilihan anda, lah wong itu hak pribadi masing-masing hey_sephia menulis:Gak masalah maafkan juga sekali lagi, bila ada kata-kata yang tidak berkenan. imanto menulis:Anda hanya pointed out thd Islam dan Nasrani saja, bukannya sebelumnya saya sudah bilang kalo soal beragama, kembali ke pribadi masing. jika anda percaya Islam, maka anutlah Islam dengan sepenuh hati dan jiwamu, jika anda percaya Yesus, maka peluklah ajaran Nasrani dengan sepenuh hati dan jiwamu, demikian juga dengan Budha dan Hindu. kesimpulannya saya pribadi cuman bisa bilang, kalo seseorang memeluk agamanya dan percaya pada kepercayaannya, maka surga yang akan dicapai adalah surga yang sesuai dengan apa yang dipercayainya dan dianutnya. mengapa anda harus menanyakan kembali bagaimana dengan yang bukan penganut Yesus/Nabi Muhammad? bagaimana dengan orang-orang di jaman kegelapan?... sebagai contoh orang Budha, saya yakin, mereka lebih memilih untuk masuk nirvana, daripada Surga konsepnya Orang Islam atau Kristen.do you know what i'm saying, i know it's a bit deep and a hard to understand imanto menulis:Bagaimana anda dapat tahu dengan pasti kalau Nabi-Nabi semacam Nabi Muhammad, Nabi Isa (Yesus), Budha hanyalah manusia biasa? penjelasan anda kurang jelas. juga tidak didukung oleh bukti-bukti yang nyata. Kalo hanya pendapat pribadi, mungkin masih kurang bisa diterima, Kalau anda bisa menunjukkan bukti nyata yang akurat, saya pribadi akan dengan senang hati menerima pernyataan anda imanto menulis:Ketika iseng saya baca di thread yang lain, sepertinya Referensi yang imanto ambil di another thread kalo gak salah merupakan referensi informasi dari aliran golongan kiri. apakah imanto termasuk aliran kiri? atau at least cenderung untuk beraliran kiri? Just Curious, kalau kita bicara masalah religius baik itu agama maupun spritual, maka bisa dipastikan kalau di dunia hanya ada dua golongan manusia, golongan yang mengakui adanya Tuhan dan golongan yang tidak mengakui adanya Tuhan. dan bisa dipastikan juga tidak ada golongan yang lain selain itu. maafkan saya jika ada kata-kata yang kurang berkenan sebelumnya tapi bolehkah saya bertanya kepada anda mas Imanto, termasuk golongan yang manakah anda? Wasalam |
|
#36 |
hey_sephia
13 September 2006 jam 7:31am
 
maaf hakeem, off topic tapi aku pengen tau sesuatu. golongan kiri itu apa ya?? maklum dodol. ntar kalo dah dijelasin paling cuma bisa bilang 'oooo..' btw,.. your some of your writings were inside imanto's 'quote'. |
|
#37 |
oeyyong
13 September 2006 jam 10:47am
 
golongan kiri = left wing? i think... |
|
#38 |
Thor
13 September 2006 jam 3:06pm
 
Wah jadi seru Cuma mau iseng tanya 1 hal nih . Menurut kalian agama itu apa sih???? Tolong donk buat yang aktif di thread nih gua mau tahu aja pengertian kalian tentang agama itu apa??? Dan spiritual itu apa???? |
|
#39 |
Huo
13 September 2006 jam 3:19pm
 
Menurut elo sendiri apa? |
|
#40 |
oeyyong
13 September 2006 jam 4:00pm
 
lol |