Seruling Sakti

HomeForumKomentar BacaanSeruling Sakti

Komentar untuk Seruling Sakti


Halaman sebelum 1 2 3 4 5 6 ... 59 60 61 62 sesudah
#41 avatar
Ismunandar 1 Februari 2008 jam 9:51pm  

haduh dit, upadatenya cepet banget, trus kejutan-kejutannya luar biasa. Bikin penasaran aja. Emang gak tega sih kalo ditamatin segera seperti Gu Long yang jadi bikin keqi karena ngegantung dan muncul banyak pertanyaan.
Apalagi yang telibat di cerita ini banyak banget:
1. dewan pelindung mestika
2. tujuh baris langit
3. perguruan naga batu
4. 16 perguruan besar
5. perguruan macan lingga
6. kelompok2 pembuat onar
7. tokoh2 pemerintahan
dll.
semua pelakon butuh dibingkai dalam satu frame yaitu "kerumitan" yang logis. Hmmm, sampai berapa jilid gak kebayang deh. Kalo mau ditamatkan kayak Gu Long, semuanya jadi ringkas, kan jadi banyak yang gak jelas kaitan satu sama lainnya.
Perikiraan nih, buat para pecinta cerita silat ini, masih banyak jilidnya, dan jadi best seller kalo dibukukan.
Cuma saja, eh ada cumanya dit. Ada tapinya nih! Jaka kayaknya terlalu sempurna sebagai pendekar baik dari kepolosannya, kepandaiannya, kebijaksanaannya dan ketampanannya, dan rasanya gw suka!
Gw jadi mikir kalo ada yang begitu dalam perpolitikan Indonesia. Indonesia bakal GRENG di mata dunia! Dah pasti.

#42
Didit 1 Februari 2008 jam 10:32pm  

mas #ismunandar,

kecenderungan saya mengarang memang panjang.. sulit untuk menamatkannya dalam sebuah setting yang cepat, rasanya gimana gitu.. hehe

mengenai Jaka yang terlalu sempurna, sebenarnya tidak juga sih.. tampan juga ga tampan-tampan amat, sakti.. ya gitu deh hehe, kalo cerdik, ini yang boleh dibilang satu hal yang ingin saya tonjolkan (mudah-mudahan bener-bener 'menonjol')

eniwe, ada sebuah kalimat jaka, yang saya sendiri sangat suka.. (belum diupload loh, dibocorin deh...)

"...sebab aku sudah terlampau banyak kalah..."

Tentu kenapa ini terjadi, ada kaitanya dengan masa lalu Jaka yang rencananya akan saya upload setelah Episode: Perguruan Enam Pedang dan Kemelut di Pagaruyung usai (insya allah),

Bocoran lagi, rencananya ada Episode heboh.. yang berhubungan dengan Swara Nabhya, Riyut Atirodra dan Telik Sandi Kwancasakya, nantikan saja :D

Saya juga ingin mengekspos tokoh2 yang mendukung Jaka.

overall, trims buat masukannya ya..

#43 avatar
elangbara 3 Februari 2008 jam 1:11pm  

wahh... libur2 gini dapat bacayg makin seru... superduper thanks mr didit....

#44 avatar
pendosa 3 Februari 2008 jam 8:39pm  

bos didit... thx atas bacaannya...
keren nih ceritanya...kalo bisa updatenya dicepetin dunk
hehehe si jaka bayu nyaingin si khu han beng nih kayaknya... sama2 dapet ilmu sakti nan dahsyat,bedanya yg satu rada badung dan yg satu pendiam.. :D

gua suka nih gaya bahasanya...ringan menarik trs bikin penasaran
teruskan ceritanya yah bos... saya akan setia menunggu
(Image:http://i199.photobucket.com/albums/aa262/notbeautiful/waiting.gif)

arigatou!!

#45 avatar
Ismunandar 4 Februari 2008 jam 11:05am  

Terjadi kejanggalan dalam cerita ini:
Cerita silat ini merupakan kisah pada zaman dimana ilmu pengetahuan belum tersistematiskan seperti saat ini. Katakanlah seribu tahun lalu. Salah satunya adalah konsep hujan. Oleh sebab itu uraian Jaka tentang hal di bawah ini menjadi janggal'

"Lalu setelah air tertampung sampai di laut akan terjadi proses yang membuat kita makin mengerti air itu. Proses yang kita kenal sebagai hujan... dan belum pernah kita dengar hujan turun asin rasanya, karena pada saat penguapan zat yang membuatnya jadi asin tertinggal didasar laut. Dan proses seperti itu patut dipikirkan. Matahari yang menguapkan air laut, lalu uap itu tertiup kedaerah yang lebih dingin, kemudian hujan."

Kejanggalan ini seperti tak terlihat manakala melihat kepiawaian Jaka mencerna tanda-tanda yang diberikan alam kepadanya. Demikian pula dengan kepiawaian memahami urat, otot, syaraf dan tulang serta organ tubuh. Namun tetap saja janggal. Aneh. Jaka mengucapkan sesuatu yang berada dalam konsep hujan saat ini. Semua menerima, seakan konsep itu telah menjadi konsep yang diketahui umum, bahwa air hujan adalah hasil penguapan air laut.

Namun yang berkenaan dengan konsep filosofi hidup, memang kita patut belajar dari uraian masa lalu sebagaimana diuraikan Jaka secara gamblang. Rasanya konsep itu memang mengemuka di era dimana kisah ini dibuat. Di era sekarang konsep itu seakan teralienasi (kebutuhan terhadap keterhubungan dengan Tuhan)disebabkan hedonisme dan hura-hura dan muncul sesaat pada saat kita terkena musibah dan butuh Tuhan untuk membantu kita.

Thanks buat didit atas update nya yang hampir setiap hari. Kalo ngenet rasanya nggak klop kalo belum ke indozone.net. Bravo Dit, salam hebat!

#46
Didit 4 Februari 2008 jam 11:24am  

Ismunandar menulis:
Terjadi kejanggalan dalam cerita ini:
Cerita silat ini merupakan kisah pada zaman dimana ilmu pengetahuan belum tersistematiskan seperti saat ini. Katakanlah seribu tahun lalu. Salah satunya adalah konsep hujan. Oleh sebab itu uraian Jaka tentang hal di bawah ini menjadi janggal'

"Lalu setelah air tertampung sampai di laut akan terjadi proses yang membuat kita makin mengerti air itu. Proses yang kita kenal sebagai hujan... dan belum pernah kita dengar hujan turun asin rasanya, karena pada saat penguapan zat yang membuatnya jadi asin tertinggal didasar laut. Dan proses seperti itu patut dipikirkan. Matahari yang menguapkan air laut, lalu uap itu tertiup kedaerah yang lebih dingin, kemudian hujan."

memang masalah pemilihan bahasa yang mereferkan ke masa lampau, saya belum menemukan kalimat yang tepat... agak sulit juga.. saya bahkan meniru penjelasan hoa bu koat, saat dia menjelaskan lolosnya siau hiji dari kandang Gui bu geh.. :x

Dalam Serat Karida yang diceritakan oleh kakek saya, konsep keilmuaan seperti ini sudah diketahui para pendiri babad nuswantara, pernah membaca ramalan jayabaya? disana juga menukilkan pengetahuan masalah ini...

sayangnya pengetahuan sejarah kita yang terlanjur di kotakkan dalam begitu sempita waktu, "nusatara memasuki jaman prasejarah dan sejarah"-lah yang membatasi daya imajinasi.

Kutip:
Kejanggalan ini seperti tak terlihat manakala melihat kepiawaian Jaka mencerna tanda-tanda yang diberikan alam kepadanya. Demikian pula dengan kepiawaian memahami urat, otot, syaraf dan tulang serta organ tubuh. Namun tetap saja janggal. Aneh. Jaka mengucapkan sesuatu yang berada dalam konsep hujan saat ini. Semua menerima, seakan konsep itu telah menjadi konsep yang diketahui umum, bahwa air hujan adalah hasil penguapan air laut.
ya, justru karena inilah konsep baru yang 'dipikirkan' jaka... semua menerima, karena belum tahu :)

Kutip:
Namun yang berkenaan dengan konsep filosofi hidup, memang kita patut belajar dari uraian masa lalu sebagaimana diuraikan Jaka secara gamblang. Rasanya konsep itu memang mengemuka di era dimana kisah ini dibuat. Di era sekarang konsep itu seakan teralienasi (kebutuhan terhadap keterhubungan dengan Tuhan)disebabkan hedonisme dan hura-hura dan muncul sesaat pada saat kita terkena musibah dan butuh Tuhan untuk membantu kita.
pada saat menulis bagian ini, saya terpengaruh dengan Kho Ping ho yang begitu kental dengan unsur pembangunan moralnya..

Kutip:
Thanks buat didit atas update nya yang hampir setiap hari. Kalo ngenet rasanya nggak klop kalo belum ke indozone.net. Bravo Dit, salam hebat!
makasih juga masukannya, saya juga berusaha bahasanya dibuat senatural mungkin.. mungkin akan ada latar belakang data/fakta masa lalu, untuk mensupport penjelasan yang berbau ilmiah.

teteplah memberi masukan..

terimakasih banyak mas #ismunandar

#47 avatar
elangbara 4 Februari 2008 jam 12:46pm  

wah, kang ismunandar terlalu tegang dan serius deh membaca penjelasan soal hujan, hehehe... kukira penjelasan itu masih "nalar" kok, karena "kelampauan" itu dijelaskan dalam waktu "kekinian". jadi penjelasan itu hanya memakai "bahasa" yang berbeda dengan kualitas "isi" atau "kebijakan" yang sama. bukankah air = h20? beda bahasa saja...

karena, kalau membacanya terlalu tegang, jadi akan "terlihat" banyak keanehan, misalnya latar cerita, dan berbagai macam kerajaan yang "tidak tersebutkan dalam buku sejarah". atau urutan waktu cerita, waktu penceritaan, dan lain-lainnya. belum lagi soal tatatulis, kata depan dan kata sandang yang campur baur, hehehe...

intinya, sepanjang cerita ini lancar dan ngalir, enak dibaca, "kesalahan2" yang datang karena "ketegangan pembacaan" itu dianulis sajalah. apalagi, untuk cerita semacam ini, tingkat pembacaan kita --dalam teori sastra-- kan cuma tingkat baca 1 atau 2, tidak sampai harus menafsir seperti membaca puisi segala, hehehe...

bung didit, teruskan, saya justru melihat "imajinasi" yang meluas tiap membaca bab demi bab. imajinasi yang bercecabang, bergelombang, membingkai visualisasi pada suatu jaman, yang sungguh sulit diraba nalar. Anda luar biasa....

#48 avatar
Bondan 4 Februari 2008 jam 3:43pm  

Iya mas Didit, ini seperti mas Pahlawan dalam ceritanya 8 Lingkaran Dewa yang membahas jauh lebih seru lagi mengenai pemahaman mengenai kecepatan sinar, gerak kinetik kuno, gerak diam dan bergerak dll. Dan kejadiannya malah di Jaman Panglima Cheng Ho (Dampo Awang). Lebih canggih deh ....
Sedangkan disini kan membahas siklus air saja, sebagai bangsa pelaut / petani yang berhubungan dengan hujan dan badai, rasanya tidak akan terlalu jauh jika kita bilang bahwa leluhur kita tentu juga telah memahami hal ini ....
Lanjut mas Didit .... greget nya semakin terasa nih .... gak sabar menunggu kelanjuta nya .....

#49 avatar
akbar_y_putera 4 Februari 2008 jam 5:11pm  

iya, who cares, karena menurut saya masih masuk akal, bahkan sangat seruuuuu seperti PENDEKAR ANEH, maaf mas didit, aku ingetin lagi, pokoknya mas dah janji ke kita2 semua kalo mau namatin PENDEKAR ANEH, saya masih ingat banget dia mati setelah "dimakan" bunga. cerita yang satu itu emang kerennnn

terus ini dari tadi saya tunggu JAKA BAYU nya kok nggak update2 sih....biasanya selang 2 ato 4 jam ....dah update

#50 avatar
Ismunandar 4 Februari 2008 jam 10:15pm  

Saat ke indozone.net yang bikin gw happy tuh Didit aktif. Berarti paling gak ada upate terbaru.

Nah soal tegang, emang Didit biangnya bikin rang tegang dari satu momen ke momen lain. Salut deh. Tapi biar bagaimana, rasio kita harus jalan dong. Masak setting cerita harus berada di luar alurnya.

Tentang cerita "Yang Jing", itu sudah bagian dari budaya mereka sih. Jadi aku nganggap masuk akal. Bayangkan aja, masalah tusuk jarum tuh sudah ada di China di jaman2 orang barat masih pake kampak dari batu buat perang, buat motong pohon. Nah sekarang tusuk jarum dipelajari oleh kedokteran barat, dengan pendekatan berbeda. Apabila tubuh discan dengan alat tercanggih, keberadaan meridian dari titik akupuntur itu tidak terlihat. Itulah canggihnya budaya pengobatan orang china.

Sementara di kita, betul apa yang disebut bahwa kehebatan kita baru ditunjukkan dengan kehebatan sebagai negeri laut dan pantai dan menguasai samudera.

Kehebatan dari cerita ini adalah misteri yang ada pada alur ceritanya. Bikin penasaran. Misterinya bergelombang. Turun naik dan tidak putus-putus. Apalagi update dari Meditasi Batu Mulia, wuiiiiiiiiiih, apalagi yang Didit mau kembangkan? Bikin penasaran aja.

Salam buat semua, dan juga buat didit.

#51
Didit 5 Februari 2008 jam 7:42am  

info:

berhubung, masa libur saya dah habis... dan akan segera kembali merambah pedalaman Sumbawa... (dimana sinyal hape kadang ada kadang ngga... :(( ), kemungkinan upload kisah ini tidak akan selancar sebelumnya, tapi saya akan usahakan dalam 1 minggu paling tidak ada bab yang bisa di upload..

#mas akbar, tentang Pendakar Aneh juga akan saya lanjutkan, tapi sebelumnya akan saya benerin dulu alenia di indozone (insya allah, kalo lagi lancar.. akhir-akhir ini koneksi saya lelet banget :(( ), dan akan saya tulis kembali bab-bab yang hilang... akan saya usahakan dalam 1 bulan ada upload 2 bab... :?

arigato, kesuwun, thanks, kamsia buat semua atensinya...

salut buat anda semua yang mau membuang waktu untuk membaca kisah tak jelas saya ini.. :))

BANGKIT INDONESIAKU!!

#52 avatar
Ismunandar 5 Februari 2008 jam 12:50pm  

matek aku. Ujung-ujungnya kayak Pena Wasiat nih.

Kemana kan kucari .... Jaka Bayu di pebruari nanti
hanya menunggu di tiap minggu

Kalo pena Wasiat masih bisa dihunting ke tempat persewaan komik,
kalo yang ini, haduuuuuuuuuuuh, harus hunting ke Sumbawa
Keciaaan deh kita si penggemar Jaka "Didit" Bayu!!!!!!

Met tugas Dit, biar gimana kite semua nunggu tiap minggu

#53
Didit 5 Februari 2008 jam 3:16pm  

Mumpung masih sinyal masih FIT, saya upload lagi satu bab. Sepanjang ada sinyal dan bisa connect, saya upload deh, insya allah...

^__^

#54 avatar
elangbara 5 Februari 2008 jam 3:50pm  

asyikk, pasti selalu akan ada sinyal untuk niatan baik, kang didit... sukses ya, dan tetap apdet, hahaha..

habis, sudah mabuk jaka nih, ngeliyer kalau gak baca, hahaha

#55 avatar
syhdnie 5 Februari 2008 jam 4:15pm  

bener-bener...kalo kelamaan ga di apdet kita semua sebagai fans beratnya jaka bisa bisa sakau neh...
kita doain biar mas didit selalu dapat sinyal, biar lancar apdetannya...

asli cerita ini bagus bener, kualiatasnya naik jauh dibandingkan dengan pendekar aneh. bravo..salut..

btw mas didit, cerita ini kan sudah ditulis sejak sepuluh tahun lalu. sudah sampai berapa jauhkan cerita yang sudah selesai ditulis hingga saat ini?
boleh tahu dunk bocorannya :p

#56
Didit 5 Februari 2008 jam 7:56pm  

alhamdulilah ni, saya dapat rumah tinggal buat ngecamp di daerah yang punya sinyal (biarpun cuma 1-2 bar... kadang malah ilang :p )

sehari.. menjelang masuk hutan... akan ada upload deh...

Mas #syhdnie, waktu ngarang Pendekar Aneh, saya memang sedang tergila-gila dengan ploting Wiro Sableng, dan bawaan saya cederung pengen ngocol plus.. nge-hot mulu :x (jadi malu)

cerita ini memang sudah dimulai dari jaman SMU, dan skip lama banget karena urusan reformasi negara, kuliah dan kerja hehe... cukup banyak saya bikin episode ini, dan belum tamat, kayaknya 8 bab lagi, habis deh stok cerita jaka bayu, tapi jangan kawatir.. ide baru sudah mengalir dan sedang di progres terus :D

pokoke siap membuat adrenalin terpompa deh (duh sok banget deh.. hihi malu)

ps:
jangan segan memberi masukan apapun ya..

thanks buat yang masih terus membaca cerita ini, saya tersanjung...

#57 avatar
syhdnie 5 Februari 2008 jam 10:23pm  

Wah, syukur kalau begitu.
kita-kita para pecandu jaka bayu tak akan terlalu sakau menunggu uploadan terbaru nantinya.

wah, biasanya di hutan bisa banyak inspirasi tuh. tapi ga tau deh, kalo di hutan nya tujuannya untuk kerja ^_^ :D paling pas lagi waktu santai kali ya..bisa melamun..eh mencari inspirasi...

waduh, kayaknya bakalan tambah seru neh...yang ditulis 10tahun lalu aja dah seru gitu, apalagi yang ditulis sekarang-sekarang ini. pasti tambah seru....

good luck mas didit.,..
moga cepet naik pangkat biar dinas di kota...bisa sering-sering upload nantinya.. :p

#58 avatar
hahadragon 6 Februari 2008 jam 11:34am  

ampun dah, panjang amat yak... btw masih terus di upload kan ceritanya? kalo kaga... widiw..... rugi gw baca seri 1-5nya... udah ketagihan nih kayaknya... :((

#59 avatar
inod 6 Februari 2008 jam 12:12pm  

:) :) tks banget buat mas diddit....

#60
Didit 6 Februari 2008 jam 3:13pm  

#inod, makasih kembali..

#hahadragon... insya allah akan saya tamatin di indozone, kalo dari sketsa cerita yang saya buat si.. masih panjaaaaaang :p

cuma mohon maaf sebelumnya, update tidak selancar biasanya...

Halaman sebelum 1 2 3 4 5 6 ... 59 60 61 62 sesudah