Post 138 dari 300 dalam Daftar sinetron Indonesia yang harus diboikot
Home → Forum → Oriental Films → Daftar sinetron Indonesia yang harus diboikot → Post-34240
#138 | ![]() |
hey_sephia
4 Desember 2006 jam 12:49pm
 
ini yang aku tulis: Lembaga KPI yang terhormat. Akhir-akhir ini trend pesinetronan indonesia (terutama yang ditayangkan di RCTI dan SCTV) adalah menjiplak mentah-mentah serial-serial dari negara Korea, Jepang dan Taiwan. Misalnya: Sinetron2 tersebut di atas tidak hanya menjiplak ide / jalan cerita saja, tapi adegan per adegan, kata per kata, seakan2 naskah sinetron hanyalah terjemahan dari naskah aslinya. Kostum pun juga dimirip-miripkan. Hal ini selain memalukan juga membunuh kreativitas anak negeri. Hal ini juga memberikan pesan pada generasi muda bangsa bahwa mencontek asalkan tidak ketahuan adalah sah-sah saja. Hanya beberapa saja dari sinetron2 diatas yang mencantumkan kredit pada serial aslinya. Sebagian besar sama sekali tidak perduli dan seakan-akan bermaksud untuk membohongi pemirsa dengan menayangkan cerita berkualitas tapi 100% jiplakan. Tidak hanya itu. Secara khusus sinetron nomer 24: Buku Harian Nayla yang ditayangkan oleh RCTI, selain terang-terangan menjiplak dari "one litre of tears" juga melanggar moral dan etika. One litre of tears ini diangkat dari kisah nyata dan memang ceritanya diambil dari buku harian yang ditulis oleh seseorang yang menderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan, yang sekarang ini orang tersebut sudah meninggal dunia. Bagaimana rasanya bila anda menjadi keluarga korban? Kehidupan pribadi anda ditayangkan secara nasional di negara lain tanpa sepengetahuan anda, apakah itu etis? Selain tidak mendidik, sinetron2 semacam ini sangat memalukan dan harus ditindaklanjuti. Apakah negara kita sudah kekurangan modal penulis naskah cerita sehingga hal seperti ini sampai bisa menjadi trend? Apakah moral dunia penyiaran Indonesia sudah tidak bisa dipertahankan? |