Post 280 dari 557 dalam Kisah Membunuh Naga (To Liong To/ Boe Kie)
Home → Forum → Komentar Bacaan → Kisah Membunuh Naga (To Liong To/ Boe Kie) → Post-35693
#280 | ![]() |
muskitawati
27 November 2005 jam 3:44am
 
Xikuang: Muskitawati: Cerita cabul itu gunanya khan untuk menaikkan rangsangan sex dari pembacanya, aku pikir se-cabul2nya cerita silat engga bisa menaikkan rangsangan sex pembacanya. Namun karena di Indonesia cerita2 cabul itu dilarang, maka cerita silat bisa berfungsi jadi perangsang sex ???? Yang begini ini memang aneh , tapi lebih aneh lagi UU pemerintah yang melarangnya. Cerita cabul dilarang di Indonesia, padahal cerita2 cabul dibutuhkan oleh orang2 yang sudah tua dalam mempertahankan kebahagiaan sex dengan pasangannya yang sudah hambar. Dengan cerita atau gambar2 cabul, pasangan yang sudah dingin bisa dihangatkan kembali karena dengan penggunaan pil2 perangsang selain berbahaya bagi kesehatan, juga harganya mahal. Sebenarnya cerita cabul, blue filem, dan gambar2 porno merupakan bagian kebutuhan kehidupan suami isteri yang tidak disadari oleh orang2 yang merasa bermoral. Melarangnya itu justru jauh lebih amoral daripada mengizinkannya. Untuk Indonesia, harga buku2 cabul, blue filem, maupun gambar2 porno bisa jadi lebih mahal daripada Viagra. Moralis yang melarang ini bisa jadi lebih amoral karena melarang kebutuhan vital pasangan2 menjelang tua. Tapi kalo memang cerita silat bisa menggantikan fungsi buku2 cabul........aku baru tahu tuh, apa benar bisa menaikkan syahwat ???? Mungkin syahwatnya Jay Hwa Cat yang bisa dirangsang dengan cerita silat ya ?? Ada2 aja tingkah laku negara terkebelakang.....Deviasi Sex atau Deviasi Syahwat!!! |