Post-35696

Post 283 dari 557 dalam Kisah Membunuh Naga (To Liong To/ Boe Kie)

HomeForumKomentar BacaanKisah Membunuh Naga (To Liong To/ Boe Kie)Post-35696

#283
muskitawati 30 November 2005 jam 8:21pm  

Taykie itu bujuk2 racun apa ke Siauw Cauw, meskipun akhirnya setuju, seharusnya Boe Kie mencegahnya, dan tanya apa yang sedang dipaksakan atau dibujukin kepada siauw cauw seharusnya diketahui Boe Kie sebagai penanggung jawab keselamatan semuanya. Bagi seorang pemimpin tidak ada satupun rencana diluar pengetahuan dia yang boleh dilakukan.

Memang benar si William, bahwa tidak susah buat Boe Kie melawan mereka menduduki dan merebut kapal besar itu untuk kemudian menyandera mereka berlayar hingga ke Tionggoan. Tapi rupanya Boe Kie udah dibakar marahnya dan engga senangnya karena berkhayal kalo dia dikhianati oleh siauw cauw. Tapi khan terakhir dia udah berpikir benar, bahwa siauw cauw boleh mengkhianati dia tapi dia tidak boleh mengkhianati siauw cauw.

Sebenarnya sangatlah salah cara berpikirnya Boe Kie, karena kalopun siauw cauw mencuri membaca menyalin Kian Kun Taylo ie, sebenarnya semuanya itu memang haknya siauw cauw, pertama cuma dia yang tahu tempatnya, dan kedua Beng Kauw sudah hancur lebur kalo tidak ditolong Siauw Cauw dengan membawa Boe Kie yang orang luar untuk membaca Kian Kun Taylo ie. Sebenarnya yang mencuri Kian Kun Taylo ie itu adalah Boe Kie sendiri bukan Siau Cauw. Bahkan ketua Beng Kauw sendiri sudah hilang terbunuh. Dengan kehancuran Beng Kauw, maka ahli waris Kian Kun Taylo ie tidak ada lagi kecuali mereka yang tahu dimana disembunyikannya. Dan yang tahu cuma siauw cauw. Tapi siauw cauw tidak bisa ambil karena dia dirantai oleh Yo Siauw. Barulah setelah perang dan Kong Beng Teng diserbu 6 partai, barulah siauw cauw mendapatkan kesempatan emas dengan membawa Boe Kie sebagai pembuka jalan. Tanpa Boe Kie, Siau Cauw juga tak mungkin bisa masuk kesitu karena penjagaan di-mana2 sangatlah ketat, bahkan Sengkoen juga lagi gentayangan dibawah tanah itu. Secara jujur, siapa sih yang lebih berhak sebagai ahli waris Kian Kun Taylo ie selain siauw cauw. Bahkan Boe Kie sendiri jauh dari berhak, namun siauw cauw lah yang merelakan untuk memberi kesempatan kepada Boe Kie, bukan sebaliknya seperti yang dikhayalkan Boe Kie bahwa Siauw Cauw mengkhianati dirinya karena membaca dan menyalin Kian Kun Taylo Ie ini. Disinilah engga adilnya sikap Boe Kie. Sekarang dia membiarkan mengorbankan Siauw Cauw yang diduga akan dibawa ke Persia entah mau diapain. Jelas Siauw Ciauw tidak pergi dengan kerelaan melainkan paksaan, lebih2 siauw Cauw melihat bahwa Boe Kie diem aja tidak membelanya. Tay Kie tidak punya hak kekuasaan sebagai ibu dan anak kepada siauw ciauw dan siauw ciauw tak punya hak untuk tunduk kepada kemauan ibunya. Semuanya berada dalam satu organisasi besar Beng Kauw dimana kekuasaan, keputusan, dan tanggung jawab sepenuhnya berada dibawah kekuasaan Kauwcu Bengkauw Thio Boe Kie. Baik Taykie maupun Siauw Cauw cuma anggauta dibawah ketua sehingga tak layak untuk berunding berdua ibu anak dalam bahasa Persia tanpa memberi tahu kepada Kauwcu.

Sungguh menyedihkan, menyedihkan, menyedihkan...........dan tidak adil, Boe Kie lagi ter-gila2 sama Tio Beng engga mau mikirin lagi apa yang akan terjadi dengan siauw ciauw !!!!!

Ny. Muskitawati.